Foto: Manchester Evening News

Jesse Lingard memuji manajer sementara Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, yang memberikan dampak besar buat klub. Lingard juga menyebut perbedaan antara manajer berkebangsaan Norwegia tersebut dengan mantan manajernya, Jose Mourinho.

Mourinho sendiri sering disebut sebagai manajer yang menerapkan sepakbola negatif karena pendekatannya yang begitu kuat terhadap permainan bertahan. Ia juga dianggap gagal memberikan impresi yang positif di United usai musim pertamanya yang memberikan dua trofi utama.

Kini, Solskjaer yang memang diproyeksikan hanya menjadi manajer sementara justru menampilkan suguhan yang luar biasa. Dari sembilan pertandingan, ia mencatatkan delapan kemenangan beruntun. Bahkan, dua di antaranya menang di London atas Arsenal dan Tottenham Hotspur.

Lingard bersikeras bahwa alasan perubahan penampilan Manchester United selama dipegang Solskjaer adalah karena perubahan dari pola pikir. Solskjaer mengubah gaya bermain United kembali ke akarnya yakni dengan permainan menyerang.

“Ole sudah begitu hebat sejak dia datang ke sini. Dia memberikan banyak nasihat dan dia membiarkan kami bermain dengan bebas yang mana itu amat luar biasa,” kata Lingard kepada Daily Star.

Semenjak ditangani Solskjaer, Lingard bermain di delapan pertandingan dengan catatan tiga gol dan dua asis. Lingard biasanya ditempatkan di sayap kanan mendampingi Antonio Martial dan Marcus Rashford. Kombinasi ketiganya seringkali mengyulitkan lawan karena kecepatan yang mereka miliki, utamanya ketika menginisiasi serangan balik.

“Tentu saja, sepakbola yang ingin kamu mainkan dengan kebebasan dan dimainkan dengan senyuman di wajahmu. Dia (Solskjaer) membiarkan kami melakukannya. Sepakbola menyerang, hanya memainkan bola ke depan sesegera mungkin. Mencetak gol sebanyak yang kamu bisa.”

“Dia tahu bahwa kalau kami mencetak satu gol, kami akan mencetak dua, dan dia selalu memiliki pola pikir seperti itu,” tutur Lingard.

The Peoples Person sendiri menyebut kalau pemilihan bermain menyerang membantu lini pertahanan Manchester United yang amat rentang. Pasalnya, amat sulit untuk bermain bertahan tanpa pemain bertahan dan koordinasi yang bagus antar lini. Mengandalkan David De Gea saja tidak akan cukup karena bantuan dari bek amatlah penting.

Untungnya, mantan manajer Molde ini punya kemampuan untuk mengorganisir para pemainnya dalam melakukan serangan balik. Sehingga ketika mereka punya momentum untuk serangan balik, mereka akan segera melakukannya. Hal ini lah yang terlihat dalam pertandingan melawan Spurs dan Arsenal. Bahkan, lini pertahanan Arsenal begitu kelimpungan menahan serangan balik United.

Kritik lain yang diarahkan pada Mourinho adalah identitas United yang hilang. Di bawah Mourinho, kemenangan adalah mutlak. Maka, setelah MU mencetak gol, tidak ada kewajiban untuk menambah gol. Yang terpenting adalah mempertahankan kedudukan dengan cara bertahan. Hal ini yang sekarang diubah oleh Solskjaer.

Mourinho sendiri akhirnya dipecat usai United dikalahkan Liverpool 1-3 pada 16 Desember lalu. Solskjaer kemudian hadir membawa harapan meski lawan yang dihadapi United saat ini disebut sebagai kelas medioker. Namun segalanya berubah ketika United berhasil menang dari Spurs dan Arsenal.

MU sendiri baru ditahan imbang 2-2 oleh Burnley pada Rabu (30/1) malam tadi. Akan tetapi, hasil seri ini disyukuri karena United sempat tertinggal 0-2 hingga menit ke-87. United kemudian membalikan keadaan lewat sepakan penalti Paul Pogba pada menit ke-87, serta tendangan Victor Lindelof  pada menit pertama injury time.

United akan menghadapi lawan berat pada Februari mendatang. United akan menghadapi Leicester City, Fulham, Paris Saint-Germain, Chelsea, Liverpool, dan Crystal Palace. Lantas, apa kata Lingard? “Pertandingan selanjutnya melawan Liverpool? Kami akan menang.”

Sementara itu, Solskjaer pun memberikan pujian buat Lingard usai kemenangan MU atas Arsenal di Piala FA silam.

“Jesse punya energi. Dia punya keberanian. Dia bisa bermain di berbagai posisi, di gelandang, di depan, di kedua sayap, dan dia mengenal klub ini. Terkadang di tempat latihan Anda melihatnya dan Marcus bersama dengan Mason [Greenwood], Chongy [Tahith Chong], para pemain muda. Itu amat menyenangkan untuk disaksikan,” kata Solskjaer.

“Ketika dia membuat debutnya bersamaku di tim cadangan melawan tim cadangan Burnley, dia adalah anak kecil. Dia bermain karena dia tak dipilih di pertandingan FA Youth Cup sehari sebelumnya. Aku sangat senang karenanya, dan pengembangannya amatlah fantastis.”