Foto: Planet Football

Satu per satu pemain United kini mulai angkat bicara terkait pemberitaan miring dalam tim mereka. Meski begitu, pembuktian di atas lapangan melalui aksi jauh lebih penting dari sekadar klarifikasi.

Beberapa hari terakhir kabar buruk terus hadir dalam skuad Manchester United. Hal ini tidak lepas dari hasil minor ketika melawan Wolverhampton Wanderers. Sudah kalah, permainan mereka benar-benar bikin suporternya ngurut dada. Tim yang menurut buku sejarah bisa juara liga 20 kali sampai harus diajarkan main bola oleh tim yang produktivitasnya minim pada musim ini.

Hasil tersebut kemudian menimbulkan pemberitaan yang di luar dugaan. Beberapa media mengungkapkan kalau segelintir pemain United tidak bahagia dengan suasana baru yang dibawa oleh Rangnick. Dari 11 pemain tiba-tiba meningkat menjadi 17 nama.

Berita ini membuat para pemain Setan Merah panen hujatan. Di mana-mana mereka mendapat serangan. Hal ini tentu saja sebagai imbas dari apa yang mereka tampilkan saat itu. Pemain dengan gaji ratusan miliar rupiah tiba-tiba tidak bisa menunjukkan kemampuan sepakbola mereka dan itu bahkan teknik dasar seperti passing sekalipun.

Untuk menangkis segala hujatan tersebut, beberapa pemain United mulai angkat bicara melalui media sosial mereka. layaknya para pesohor viral yang memberi klarifikasi dalam Podcast Close the Door, Fred dan Marcus Rashford mencoba untuk meluruskan berita tersebut.

Meski menjadi salah satu pemain dengan performa lumayan musim ini, masih ada saja yang menganggap Fred sebagai sosok yang seharusnya tidak layak bermain di klub ini. Meski beberapa pertandingan terakhir, perannya di tengah digantikan sementara oleh Matic, Fred masih tetap dihujat. Ia pun membalas dengan menyebut kalau dirinya bahagia.

“Selama beberapa hari terakhir, saya membaca beberapa berita palsu yang melibatkan nama saya dan pemain MUFC lain. Saya tidak terbiasa menjawab berita kontroversi di depan umum, tapi saya harus melakukannya,” ujarnya.

“Saya hanya ingin berkata kalau saya bahagia di sini dan tidak pernah berkata tidak puas atau meninggalkan klub. Jangan sampai disesatkan berita bohong karena kami akan terus bekerja dengan dedikasi yang tinggi untuk mengejar tujuan kami,” kata Fred menambahkan.

Klarifikasi yang tidak jauh berbeda juga dibuat oleh Rashford. Dengan menambahkan foto ketika ia masih bocah dengan seragam United, sang pemilik gelar MBE ini menolak anggapan kalau dia menjadi salah satu dari sekian pemain yang tidak bahagia bermain untuk Rangnick.

“Kami semua kecewa dengan penampilan baru-baru ini dan kami kecewa dengan berita yang mempertanyakan komitmen kami kepada manajer dan staf klub. Saya menghormati keduanya dan saya tidak sabar meningkatkan permainan saya di bawah arahannya.”

“Saya tidak ngambek, saya tidak kecewa, apakah saya kecewa dengan beberapa penampilan saya baru-baru ini? Tentu saja saya kecewa. Saya adalah kritikus terbesar saya sendiri. Ini adalah awal yang sulit tapi saya bertekad untuk membuktikan diri saya.”

“Tidak usah pertanyakan lagi dedikasi dan keinginan saya untuk berada di sini. Saya mencintai klub ini,” tutur Rashford.

Berbeda dengan Fred yang dirasa bukan sebagai salah satu dari yang tidak bahagia tersebut, ucapan Rashford justru dibalas begitu menyakitkan oleh para penggemar United. Ada pendukung yang memberi nilai 8/10 alias menganggap Rashford seperti sedang pelajar yang menulis esai. Tidak hanya itu, ada juga yang mengunggah cuplikan penampilannya ketika gagal melepas crossing saat melawan Newcastle.

Jebolan akademi United ini diminta untuk tidak sekadar cakap besar mengingat sudah beberapa kali ia mendapat kritik karena penampilannya yang terus tidak konsisten terutama setelah menjadi aktivis sosial dan mendapat gelar MBE.

Klarifikasi memang penting untuk meluruskan pemberitaan yang simpang siur. Namun dalam dunia sepakbola, akan lebih baik jika berita miring itu dibayar dengan penampilan apik di atas lapangan.

Karena yang diinginkan suporter sudah pasti melihat pemain-pemain ini menunjukkan kualitas mereka sehingga layak mendapat label sebagai pemain United. Tidak hanya sebatas lip service untuk membuat situasi seolah baik-baik saja.