Bek kiri Manchester United, Alex Telles, mengaku sangat bangga dengan luka di kepalanya. Ia pun menjelaskan tentang betapa pentingnya bekas luka tersebut, dan bagaimana hal itu telah membentuk kariernya selama ini. Intinya, ada banyak filosofi di balik luka mantan pemain FC Porto itu.
Telles sendiri sempat mengalami cedera kepala saat masih bermain untuk Gremio di negara asalnya, yaitu Brasil. Ia pernah sampai membutuhkan operasi untuk menyembuhkan kerusakan di bagian kepalanya. Itulah latar belakang mengapa ia bisa sampai memiliki bekas luka yang terlihat lumayan jelas di sekitaran kepala dan wajahnya.
Bagi Alex Telles, luka yang diperolehnya adalah pengingat akan masa-masa sulitnya. Ia mengatakan bahwa ia sangat bangga dengan menunjukkannya ke semua orang. Meskipun secara fakta cerita, ia harus memperoleh bekas luka di wajah itu dengan begitu tragis.
Tapi itu bukanlah masalah bagi Alex Telles. Justru ada sebuah filosofi yang ia ingin sampaikan bahwa, tidak mudah bagi dirinya untuk mencapai level tertinggi dalam sepakbola. Telles, yang menceritakan kisahnya ini di situs resmi United, mengungkapkan bahwa bekas luka yang ia terima itu adalah bukti perjuangan yang harus disyukuri.
“Untuk mencapai karier tertinggi, Anda akan menghadapi banyak rintangan dan kesulitan. Tetapi saya tidak pernah menyerah dan saya berhasil mencapai tahap ini melalui banyak perjuangan. Saya sangat bersyukur untuk itu. Saya pikir sepakbola adalah tentang momen, yaitu baik dan buruk. Jadi Anda harus belajar menghargai keduanya,” ujar Telles dikutip dari MEN Sports.
“Bekas luka di kepala saya, misalnya, adalah sesuatu yang saya lihat dengan penuh kasih sayang. Banyak filosofi yang saya tanamkan di dalamnya. Ini (luka) adalah episode sulit lainnya dalam karier saya. Tetapi saya bangga dengan bekas luka ini, karena itu merupakan bagian dari kisah saya. Ya, bagian dari karier saya.”
“Saya mendapatkannya pada pertandingan derby yang sangat penting dalam sepakbola Brasil. Derby antara Gremio dan Internacional. Pertandingan hampir berakhir, dan saya melakukan umpan terobosan. Saya melakukannya sebelum pemain lawan menghampiri saya dengan terlambat. Kami akhirnya bentrok, dan saya mengalami patah tulang wajah,” tambahnya.
“Saya harus menjalani operasi yang cukup rumit. Dari sanalah bekas luka besar di kepala saya berasal. Seperti yang sudah saya katakan, itu bagian dari cerita saya, itu ciri khas saya, dan saya selalu berkembang sangat baik dalam karier saya ketika pulih dari cedera. Selalu ada tanggapan yang sangat positif dari saya pribadi dalam situasi itu.”
Alex Telles adalah pemain yang sempat menikmati kesuksesan kariernya bersama Galatasaray di Turki dan Porto di Portugal. Ia juga berhasil memenangkan trofi di kedua klub tersebut, sebelum akhirnya bergabung dengan United pada jendela transfer musim panas lalu.
United sendiri sekarang berada di urutan kedua klasemen Premier League. Mereka ketinggalan 14 poin di belakang pemuncak klasemen dan rival mereka, yaitu Manchester City. Meskipun begitu, tim Ole Gunnar Solskjaer saat ini masih berkesempatan untuk meraih gelar Piala FA dan Europa League.
Maka ketika menyikapi hal itu, Alex Telles yakin bahwa masa depan cerah United sudah mulai terlihat. Dari apa yang sudah ia lihat sejauh ini, tidak ada keraguan bahwa Setan Merah sudah berada di jalur yang benar. Baginya, timnya itu sudah memiliki kualitas untuk kembali meraih gelar juara seperti di era keemasannya.
“Saya telah berada di sini (United) selama enam bulan kurang lebih. Saya sudah cukup melihat mereka. Menurut saya, tidak salah untuk mengatakan, bahwa United sudah berada di jalur yang benar menuju sukses. Dari segi kualitas, semua pemain di sini berkualitas tinggi. Siapa pun yang datang ke sini pasti mampu mempertahankan standar tinggi,” tandas Telles.
“Siapa pun yang datang untuk menggantikan pemain lain, atau siapa pun yang bermain, standar tinggi tetap dipertahankan. Itu sangat penting. Saya yakin kami memiliki tim yang sangat bagus, dan Anda bisa merasakannya. Kami selalu ingin menang, dan ketika kami kalah atau seri, di ruang ganti semua pemain benar-benar kecewa.”
“Saya bukan satu-satunya pecundang di sini! Saya pikir rasa frustrasi ketika kami tidak memenangkan pertandingan adalah tanda bahwa kami berada di jalur yang benar. Karena hanya dengan sikap seperti itulah, pemain bisa menunjukkan mental pemenang. Hal itu ada di sini. Saya yakin kami pasti akan memenangkan trofi.”