Foto: Twitter Manchester United

Manchester United akhirnya membiarkan Alexis Sanchez pergi dengan status pinjaman ke Inter Milan di tengah kekhawatiran mereka kepada bentuk pemain asal Chile itu di musim ini. Hal ini kemudian dikomentari oleh Louis Saha. Ia mengatakan bahwa sebenarnya Sanchez memang sudah tidak berkomitmen penuh di United. Namun menurutnya, dengan membiarkannya menghabiskan satu musim dengan status pinjaman di Inter, itu bukan merupakan keputusan tepat bagi kedua belah pihak.

Di sisi lain, persoalan pelik Alexis Sanchez ini sudah muncul sejak awal penampilan buruknya satu tahun kebelakang. Tapi, bukannya semakin membaik, penampilan pemain yang saat ini berusia 30 tahun itu justru kian terpuruk, dan ia hanya tampil lima kali di bawah asuhan manajer Ole Gunnar Solskjaer. Padahal sebelumnya, Solskjaer sendiri sempat yakin untuk memberikan kepercayaan pada Sanchez.

Masalah ini terus menjalar ke berbagai aspek. Dikutip dari MEN Sports, Manchester United juga sempat merasa labil dalam menyikapi masalah Sanchez. Karena, mantan pemain Barcelona itu masih berstatus sebagai pemain dengan gaji tertinggi di klub, namun di satu sisi, ia memiliki pengaruh yang sangat negatif jika ia tetap tinggal di klub. Situasi inilah yang kemudian membuat United kehabisan akal ketika harus memilih untuk mempertahankannya tapi akan berefek negatif, atau berusaha menjualnya tapi dengan kemungkinan sepi peminat.

Oleh karenan itu, Inter Milan seolah datang sebagai solusi jitu bagi situasi pelik United tersebut. Bagaimana tidak, pihak Inter sepakat akan membayar sebagian besar upah Sanchez selama masa peminjamannya. Maka wajar United menerima tawaran itu dan langsung setuju untuk meminjamkan Sanchez ke Inter hingga akhir musim. Kesepakatan ini memang menjadi keuntungan besar bagi pihak Setan Merah.

Tidak terlepas dari itu, menurut media-media di Italia, Inter Milan sendiri akan membayar sekitar tiga perempat dari gaji mingguan Sanchez (400.000 paun). Namun, United menolak opsi pembelian di akhir musim dari Inter di awal kesepakatan yang terjalin. Itu karena United akan melihat terlebih dahulu, jika Sanchez tampil sangat baik di Serie A, maka nilai jualnya pun harus naik. Selain itu, terdapat juga faktor lain terkait kontrak Sanchez yang masih mengikatnya di United hingga 2022.

Namun, dari latar belakang kesepakatan tersebut, mantan striker United Louis Saha punya pandangan berbeda. Ia justru menggambarkan bahwa langkah peminjaman Alexis Sanchez ke Inter sebagai “kesepakatan buruk” bagi Manchester United. Menurut Saha, dengan status United yang masih membayar sebagian gaji Sanchez, itu merupakan hal yang merugikan.

Apalagi, dengan kondisi Sanchez yang teurs mengalami kesulitan di Old Trafford, lalu hanya berhasil mencetak lima gol dan sembilan asis dalam 45 penampilannya, semua ini adalah bukti bahwa si pemain tidak berhak menerima gajinya sama sekali. Selain itu, Saha pun mengkritik Ole Gunnar Solskjaer dengan mempertanyakan mengapa ia masih mau percaya dengan Sanchez di tengah performa buruknya tersebut.

“Rasanya ini adalah situasi yang aneh. Saya pikir Sanchez tidak pantas digaji. Apalagi sampai pada titik diberikan kepercayaan. Kepercayaan dirinya saja sudah turun. Ketentuan berdasarkan situasi itu menunjukkan dengan jelas bahwa dia harus pindah. Dia memang pemain hebat dengan banyak keterampilan dan gairah. Tapi dia tidak bisa memenuhinya di United. Jadi, ketika United tetap membayar gajinya (saat dipinjamkan), itu adalah kesepakatan yang buruk,” ujar Louis Saha.

Saha juga percaya bahwa Sanchez bisa tetap berada di klub jika kepastian akan bentuknya sudah terlihat selama pra musim. Karena hal ini justru akan menjadi hal positif untuk tim United di musim ini. Kepergian Romelu Lukaku, yang bergabung dengan Inter terlebih dahulu dari Sanchez, memberikan dampak besar pada opsi lini serang United. Maka, dengan melihat situasi tersebut, Saha berpendapat bahwa seharusnya United tidak melepas Sanchez di tengah situasi semacam itu.

“Anda harusnya berpikir jika mau melepas pemain, maka Anda harus punya rencana. Namun jika tidak, maka Anda tidak harus melepasnya. United tidak berpikir seperti itu saat membiarkan Sanchez pergi. Padahal, dia bisa tetap tinggal dan menjadi back up sementara. Mentalnya tidak mungkin terganggu dengan kebijakan itu. Tapi, dia justru diabaikan, dan itu sebabnya dia ingin pindah. Karena selama ini dia tidak merasa dihargai. Itu sangat sulit baginya,” ungkap Saha.

***

Terlepas dari itu, mau dibicarakan seperti apapun, keputusan peminjaman Alexis Sanchez tidak bisa diubah, dan memang sudah seharusnya United menerima dampak dari keputusannya sendiri. Pendapat Louis Saha tersebut sebenarnya menampilkan banyak sisi-sisi kontradiksi, ketika menyatakan bahwa Sanchez tidak pantas digaji, tapi ia justru dibutuhkan untuk menjadi back up. Jadi, tak ayal rasanya jika Saha justru lebih tampak seperti pembuat pernyataan yang terkesan membual.