Siapa pun tentu setuju jika Jose Mourinho memang pantas disebut sebagai salah satu pelatih sukses di dunia sepakbola. Beragam trofi sudah pernah direbutnya, mulai dari trofi juara liga dan kompetisi domestik di tanah kelahirannya Portugal, Inggris, Italia, dan Spanyol, hingga trofi kompetisi elit Eropa Liga Champions dan Europa League.

Selain itu, manajer kelahiran Setubal, Portugal, 26 Januari 1963 itu juga sudah meraih berbagai prestasi individu, termasuk Pelatih Terbaik Dunia pada 2010 silam, usai mengantarkan klub raksasa Serie A Italia Inter Milan menggondol treble winners musim 2009/2010.

Setidaknya, sudah ada 25 trofi yang pernah direngkuhnya selama menjadi pelatih di level klub, dan puluhan penghargaan individu. Meski sudah berpengalaman menukangi sejumlah klub besar Eropa, seperti Porto, Chelsea, Inter Milan, Real Madrid, hingga saat ini bersama Manchester United, namun Mourinho merasa masih ada yang kurang dalam kariernya.

Dalam 18 tahun karier kepelatihannya sejauh ini, manajer berusia 55 tahun itu sama sekali tak punya prestasi di level internasional. Sampai saat ini, Mourinho memang belum pernah menangani tim nasional dalam kompetisi antar negara.

Tak heran jika Mourinho pun pernah mengungkapkan niat untuk melatih tim nasional, meskipun itu bukan dalam waktu dekat.

“Ada saatnya dalam karier saya ingin menangani pekerjaan yang lebih santai. Saya akan menyiapkan tim dengan tenang tanpa harus banyak bertanding. Selain itu, saya juga ingin merasakan pengalaman melatih tim nasional di ajang Piala Dunia atau Piala Eropa. Apalagi dengan kemampuan saya di sepak bola selama ini,” ungkap Mourinho beberapa waktu lalu, seperti dilansir oleh Sky Sports.

Pernah Ditawar Indonesia

Niat tersebut pertama kali disampaikannya pada bulan Oktober 2017 lalu. Sebelumnya, pada 2007 dia sempat ditawari untuk melatih tim nasional Inggris menjelang kompetisi Piala Eropa 2008. Namun, ketika itu Mourinho menolaknya karena permintaan sang istri, Matilde ‘Tami’ Faria. Menariknya lagi, pada pertengahan 2016, Indonesia pun pernah digadang-gadang akan mengontraknya untuk menangani tim Merah Putih.

“Wacana ini sudah didiskusikan dengan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir, meskipun memang bukan perkara mudah,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dilansir BBC Indonesia.

Ketika itu, Mourinho sendiri baru saja dipecat setelah periode keduanya di Chelsea, tepatnya pada Desember 2015. Namun, Imam menegaskan bahwa itu masih baru sekadar wacana. Dia menyadari keinginan tersebut tak bisa diwujudkan dengan mudah.

Apalagi, nilai kontrak pelatih yang pernah berkarier sebagai pesepakbola sebagai gelandang di era 1980-an tersebut sangat tinggi, mencapai Rp 250 miliar per tahun. Selain itu, Indonesia sendiri juga masih menjalani sanksi tak boleh menjalani pertandingan resmi internasional saat itu, karena kisruh yang terjadi dalam sepakbola Tanah Air.

Hingga Mourinho direkrut United pada Mei 2016 dengan nilai kontrak 12 juta paun, atau setara Rp 239 miliar per musim; sekitar 3,5 juta paun lebih banyak dibanding bayaran yang diterimanya dari Chelsea, seperti dilaporkan Times, tak pernah diketahui apa Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pernah membuat pertemuan dengan sang pelatih terkait niat tersebut.

Tim nasional Indonesia sendiri akhirnya dibesut Luis Milla yang pernah menangani tiga pemain United; David De Gea, Juan Mata dan Ander Herrera saat membawa tim nasional Spanyol U-21 menjuarai Piala Eropa U-21 2011.

Perpanjangan Kontrak

Sementara Mourinho, malah mendapat perpanjangan kontrak dari tim Setan Merah di awal Januari 2018, meski kontrak lama baru akan berakhir pada 2019. Dengan kontrak baru tersebut dia akan terus dipakai di Old Trafford hingga semusim lebih lama, ditambah opsi perpanjangan satu musim, dilansir laman resmi klub ManUtd.com.

Tak hanya itu, Mourinho pun mendapatkan tambahan pendapatan jadi 13 juta paun per musim, atau sekitar hampir Rp 260 milir, seperti dilaporkan The Sun. Maka, niatnya untuk melatih tim nasional tentu masih belum akan terjadi dalam waktu dekat.

Meski begitu, Mourinho tetap bisa berpartisipasi di Piala Dunia 2018 seperti yang juga diimpikannya. Namun, tentu saja bukan sebagai pelatih. Dia baru saja dikontrak stasiun televisi Rusia Today sebagai pandit selama turnamen. Lalu, jika benar-benar melatih tim nasional di masa mendatang, negara manakah yang akan dipilih Mourinho?

“Melatih tim nasional Brasil tidak mudah, namun pekerjaan itu sangat menarik. Sebagai pelatih, saya ingin bekerja untuk tim terbaik di dunia. Brasil merupakan tim paling sukses dalam sejarah sepakbola,” ungkapnya dilansir oleh Soccerway beberapa waktu lalu.