Foto: Fabrizio Romano (Twitter)

Wakil kapten Manchester United Bruno Fernandes mengungkapkan mengapa ia begitu enggan untuk memuji rekan setimnya Alejandro Garnacho. Setelah absen delapan minggu karena cedera, Garnacho akhirnya kembali beraksi di tim utama United pada hari Sabtu lalu dalam kemenangan 2-0 atas Wolves.

Dimasukkan pada menit ke-81, Garnacho memastikan kemenangan dengan gol kelimanya untuk klub setelah mendapat umpan dari Fernandes. Kembalinya pemain Argentina itu merupakan hal positif yang disambut baik oleh manajer United Erik ten Hag di minggu-minggu terakhir musim ini.

Di sisi lain, Garnacho juga sudah berkomitmen untuk masa depannya di United pada bulan lalu dengan menandatangani kontrak baru berdurasi lima tahun di tengah kabar ketertarikan dari Real Madrid. Setelah menandatangani kontrak barunya, Garnacho memberikan penghormatan kepada para pemain senior United dan membuatnya tetap membumi.

Namun Fernandes, khususnya karena ia telah menjadi mentor bagi remaja tersebut, memberinya nasihat dan juga menyoroti potensi masalah yang harus diatasi oleh remaja tersebut. Berbicara setelah Garnacho mencetak gol debutnya untuk klub melawan Real Sociedad awal musim ini, Fernandes mengungkapkan masalah Garnacho di pramusim 

Pemain asal portugal itu mengatakan kalau Garnacho “tidak memiliki sikap terbaik” saat tur. Bahkan Fernandes terus mengawasi Garnacho dan membatasi pujiannya untuk anak muda itu. Hal ini dilakukannya agar si pemain tidak merasa jemawa dengan pujian yang hadir, dan tetap fokus dengan apa yang seharusnya dilakukan.

“Apa yang harus saya katakan kepada Garnacho, saya katakan kepadanya di tempat latihan, kapan pun kami makan, dan di mana pun kami berada. Saya selalu mengingatkannya dan tidak pernah memujinya. Karena dia (sebagai pemain muda) harus banyak belajar, sehingga tidak terlalu silau dengan pujian,” ungkap Fernandes dikutip dari MEN Sports.

“Jika dia (Garnacho) ingin mendengar, maka dia mendengar dengan baik. Jika tidak, maka dia tidak mau mendengarnya. Akan tetapi saya mencoba untuk terus membantu. Saya pikir dia melakukan wawancara dan berbicara tentang saya mencoba membantunya berkali-kali. Memang itulah yang saya coba lakukan.”

“Jelas, dia masih muda, dan saya tidak ingin memberikan terlalu banyak pujian. Karena, Anda tahu, ketika Anda masih muda dan mendapat terlalu banyak pujian, Anda bisa sedikit santai dan terhipnotis. Tapi saya pikir jika dia tidak melakukan apa yang perlu dia lakukan, maka dia tidak akan bermain bagus lagi.”

Terlepas dari pengayoman Bruno Fernandes terhadap Garnacho, ternyata hal ini pun disadari oleh sang manajer Erik ten Hag. Fernandes juga mengakui cara mengesankan Ten Hag dalam menangani Garnacho selama musim ini. Dimana si pemain tidak merasa ditekan, namun tetap mampu menuruti apa yang seharusnya dilakukan.

“Di awal musim, manajer tidak memberinya banyak kesempatan. Karena dia (Ten Hag) pikir pemainnya tidak bisa menjadi yang terbaik. Sekarang dia (Garnacho) mendapatkan peluangnya dan banyak bermain musim ini. Itu karena dia (Garnacho) berlatih dengan baik dan melakukan apa yang harus dia lakukan,” pungkas Fernandes.

“Dia (Garnacho) mendapatkan hadiahnya dan tim ini juga kecipratan berkahnya. Maka itulah yang paling penting. Jelas, dia sudah sangat bagus bermain untuk tim junior, tetapi bermain di Premier League adalah sebuah perbedaan besar. Dia berlatih setiap hari bersama kami, dan itu membuatnya lebih siap untuk pertandingan. Secara mental dia juga jauh lebih baik dan saya pikir dia mengerti apa yang diperlukan untuk menjadi pemain profesional.”

“Kami tahu dia (Garnacho) bisa mengubah permainan, dia bermain dengan kecepatan, dan dia bisa menggocek pemain. Tapi dia masih berkembang, jadi kami tidak perlu terlalu memaksakan dia, karena dia masih anak muda. Dia bisa melakukan hal-hal hebat, tetapi di masa depan, dia harus melakukan jauh lebih baik daripada sekarang. Karena dia memiliki kemampuan untuk menjadi lebih baik lagi.”