Foto: Ace Football

Terkadang, manusia bisa menjadi sosok yang kurang objektif ketika diminta menilai sesuatu. Apalagi kalau objek penilaian tersebut adalah hal yang paling dibenci. Mau sebagus apa pun objek itu, tampaknya kita akan sulit untuk tidak bersikap standar ganda.

Dalam kasus hidup sebagai penggemar Manchester United, Harry Maguire kini menjadi sosok yang sulit membuat segelintir suporternya bersikap objektif. Musim ini, lebih banyak hujatan yang datang kepadaya ketimbang dukungan. Hal ini tidak lepas dari performa United yang babak belur dan lini belakang menjadi salah satu penyebabnya.

Apesnya, selalu Maguire menjadi korban. Entah apa kesalahannya yang paling fatal, namun yang pasti dialah orang pertama yang menjadi tersangka apabila United menderita kekalahan. Mengerikan memang, seolah-olah kita lupa kalau musim lalu Maguire tampil sangat baik namun tertutupi dengan apa yang menimpanya musim ini.

Kemarin, bisa menjadi titik terbawah dari perjalanan seorang Maguire. Di atas lapangan, ia mendapat cemoohan dari suporter yang memenuhi Wembley. Padahal, ia bermain untuk tim nasional Inggris. Tempat yang membuatnya tampil sangat baik sebagai bek tengah.

“Cara dia tampil untuk kami benar-benar fenomenal. Saya tidak paham hujatan itu. Dia memakai seragam Inggris dan Anda harus mendukung siapa pun yang bermain dengan seragam ini. Itu sudah menjadi komitmen total,” kata Southgate yang berapi-api membela pemainnya.

“Penampilannya sempurna. Dia terlibat dalam proses gol pertama dan kedua. Kami sadar kalau setiap orang punya masa sulit, tapi Harry adalah pemain top dan dia akan melewati situasi ini. Saat ini, suporter sedang dipengaruhi opini dari beberapa media. Saya tidak pernah terima siapa pun mencemooh pemain yang memakai baju timnas Inggris,” tuturnya menambahkan.

Sejak awal, Maguire memang seperti tidak dianggap. Dari pemanggilannya saja sudah dipertanyakan. Sorakan kemudian muncul saat namanya disebutkan sebagai starter. Puncak kebencian suporter terjadi saat ia memulai sentuhannya dengan bola.

Namun, seperti apa yang dikatakan Southgate tadi, Maguire bermain bagus dalam pertandingan yang dimenangkan Inggris 3-0 melawan Pantai Gading tersebut. Akan tetapi, kebencian sepertinya sudah berada di atas ubun-ubun kepala mereka.

Beberapa rekan setim juga mulai ambil suara. Semuanya bersatu. Dari Kane, Henderson, Grealish, dan Declan Rice, semuanya bersikap sama yaitu mendukung Harry Maguire. Kane menyebut kalau Maguire tidak pantas menerima perlakuan seperti itu, sedangkan Henderson menyebut kalau Maguire adalah kunci mereka bisa ke semifinal Piala Dunia 2018 dan Euro 2020.

Di sisi lain, Grealish menyebut Maguire merupakan pemain berkualitas sementara Declan Rice berkata kalau semua hujatan itu adalah omong kosong.

Segala bentuk dukungan itu kemudian dikumpulkan menjadi satu tulisan sendiri oleh situs resmi Setan Merah. Ini sudah kedua kalinya United membuat tulisan yang sifatnya mendukung Maguire. Dengan cara seperti ini, bisa dipastikan kalau hujatan tampaknya sudah melewati batas.

United punya sejarah dengan kisah pemain belakang yang solid macam Ferdinand, Bruce, Vidic, Evra, dan lain-lainnya. Semua pemain ini tidak ada yang sempurna alias selalu pernah membuat kesalahan. Ferdinand pernah dengan ceroboh mencetak gol bunuh diri di Fratton Park pada 2007. Atau Vidic yang selalu keteteran ketika berhadapan dengan Fernando Torres.

Namun, kesalahan-kesalahan ini kemudian tertutupi seiring berjalannya tahun sehingga orang-orang lupa kalau banyak dari pemain-pemain ini mengawali kariernya di United dengan hujatan dan cemoohan. Maguire kini butuh pemantik untuk membalikkan situasi tersebut.

Yang paling dekat sudah pasti laga akhir pekan nanti melawan Leicester City di Old Trafford. Suka tidak suka dia pasti akan bermain mengingat Maguire adalah kapten utama tim. Menarik untuk melihat apakah Maguire akan mengubah hujatan itu menjadi sebuah dukungan mengingat Leicester adalah tim yang mengalahkan mereka musim ini dengan Maguire berperan dalam gol-gol yang bersarang ke gawang De Gea.