Saat masih menjadi pemain, Phil Neville boleh kalah tenar dibanding kakaknya, Gary Neville. Disaat Gary mendapat status sebagai kapten dan pemain utama, Phil hanya sebagai serep dari Denis Irwin atau pun Roy Keane meskipun sama-sama mengantungi ratusan penampilan bersama Setan Merah.
Namun ketika menjadi pelatih, Phil nampaknya punya peluang untuk tidak seperti sang kakak. Di saat Gary mendapat kritikan selama menjabat sebagai pelatih Valencia, Phil mengharumkan nama keluarga Neville dengan raihan gelar perdananya. Kemarin, ia membawa timnas perempuan Inggris menjuarai SheBelieves Cup di Amerika Serikat.
SheBelieves Cup adalah turnamen yang digagas oleh Asosiasi Sepakbola perempuan dan sudah digelar sejak 2016 lalu di Amerika Serikat. Ajang ini diikuti oleh empat negara dan memakai sistem grup atau round robin. Meski turnamen ini gaungnya tidak sebesar Piala Dunia maupun Olimpiade, namun turnamen ini kerap mengundang negara-negara yang memiliki iklim sepakbola perempuan yang cukup kuat. Pada 2019 ini, SheBelieves Cup diikuti oleh Inggris, Amerika Serikat, Jepang, dan Brasil. Kecuali Brasil, tiga negara adalah semifinalis Piala Dunia Perempuan edisi terakhir.
Inggris mengalahkan Brasil pada pertandingan pertama dengan skor 2-1. Ellen White dan Jane Meat menjadi bintang berkat golnya yang membalikkan keadaan selepas tertinggal terlebih dahulu melalui gol Andressa Alves. Pada pertandingan kedua, mereka sukses menahan Amerika Serikat 2-2. Inggris kemudian memastikan diri menjadi juara setelah pada pertandingan ketiga mengalahkan Jepang dengan skor 3-0.
“Penampilan kami sensasional. Saya tidak terlalu peduli sebelum turnamen apakah kami akan menang atau kalah karena saya hanya ingin melihat peningkatan dan kami pulang dengan mengetahui kalau kami berada di arah yang benar. Kamu tidak mendapat banyak peluang untuk mendapatkan trofi. Ini adalah trofi pertama saya dan saya menikmatinya.
Bagi Lionesses, gelar ini adalah yang pertama setelah dalam tiga edisi awal, mereka hanya dua kali berada pada tempat ketiga dan satu kali menjadi runner-up pada tahun lalu. Bagi Phil, keberhasilan ini adalah awal yang bagus untuk menghadapi Piala Dunia Perempuan di Prancis pada Juni mendatang.
“Kami tidak akan melihat kebelakang lagi sekarang karena orang-orang mulai mengatakan kalau kami mempunyai tim yang bagus dan kami akan mencoba melakukannya dengan baik. Sekarang, kita harus membusungkan dada dan berkata kalau di sinilah kita ingin berada,” tutur Phil Neville.
“Para pemain saya berada dalam kondisi terbaik, mereka dalam kondisi terbaik saat mereka bemain pada ajang besar. Gelar ini akan menjadi momentum untuk menatap ke depan. Kami menikmatinya, para pemain bermain dengan penuh kebebasan sehingga bisa menunjukkan penampilan terbaiknya. Ekspresi seperti itu harus terus berlanjut. Semakin dekat ke Piala Dunia, maka kita harus meningkat lebih baik lagi untuk menggapai tujuan kita.”
Meski begitu, Phil tidak boleh cepat puas. Meski SheBelieves Cup adalah turnamen yang cukup bergengsi, namun ada target yang jauh lebih besar lagi untuk digapai yaitu berprestasi pada Piala Dunia. Kebetulan, Inggris akan kembali bertemu Jepang yang merupakan finalis dalam dua edisi beruntun. Selain Jepang, mereka juga akan bertemu dengan Skotlandia dan Argentina.
Dalam empat tahun terakhir, timnas sepakbola perempuan Inggris memang sedang dalam performa yang positif. Pada 2015, mereka meraih medali perunggu yang menjadi prestasi tertinggi lionesses sepanjang sejarah Piala Dunia. Dua tahun sebelumnya, mereka menjadi semifinalis pada ajang Piala Eropa.
Semoga saja, Phil Neville bisa meneruskan tren positif tersebut di Prancis nanti. Seandainya ia membawa Inggris menjadi juara, tentu namanya akan terpatri dalam sejarah sepakbola perempuan Inggris sekaligus membuktikan kalau Phil lebih hebat jadi pelatih ketimbang Gary.
**
Keterangan: Pada ajang SheBelieves Cup 2019 kemarin, Manchester United menyumbangkan satu pemainnya ke dalam skuad yaitu Alex Greenwood yang bermain sebagai bek kiri. Dari tiga pertandingan, Alex bermain dua kali. Satu-satunya laga ketika Alex tidak bermain adalah saat Inggris ditahan Amerika Serikat 2-2. Manchester City masih menjadi penyumbang pemain terbanyak di timnas dengan delapan pemain.