Gary Neville menegaskan bahwa, di bawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer, Manchester United sudah berada di jalur yang benar. Neville sangat yakin dengan hal itu meskipun, sejak kemenangan atas Chelsea di hari pembukaan Premier League, United terus mendapatkan hasil-hasil kurang memuaskan setelah ditahan imbang Wolves dan Southampton, serta kalah 2-1 di tangan Crystal Palace ketika bermain di Old Trafford.
Di satu sisi, Neville, yang berbicara di dalam Podcast-nya, menjelaskan mengapa ia berpikir seperti itu terhadap United. Ia juga kemudian memberikan serangkaian pendapat bahwa mantan timnya itu sedang menuju ke arah yang lebih baik, dan hanya butuh waktu saja untuk para pemain asuhan Solskjaer dalam membawa klubnya kembali ke puncak.
“Ketika Anda memiliki tim berisi pemain muda seperti yang ada di Manchester United, pasti terdapat banyak pemain yang sedang mengembangkan dan berusaha untuk meningkatkan dirinya. Saya pikir, mereka akan mendapatkan banyak hasil positif seperti yang dilakukan ketika mereka melawan Wolves dan Southampton, di mana mereka benar-benar melakukannya dengan sangat baik dalam permainan,“ pungkas Gary Neville.
“Saya pikir mereka tampil baik ketika melawan Southampton, akan tetapi mereka tidak memiliki elemen klinis yang akan memungkinkan mereka untuk terus memenangkan pertandingan di akhir laga. Ada unsur frustrasi dari para suporter United yang mempengaruhi hal itu. Padahal, mereka adalah pusat penyemangat yang bisa memberi dampak besar bagi kepercayaan diri tim.”
Dengan berkaca pada bentuk United sekarang, Gary Neville memberikan sebuah sudut pandang dari cerita sejarah awal karier Sir Alex Ferguson di Old Trafford, di mana ketika itu sang manajer Legenda harus butuh setidaknya empat tahun untuk membangun dan meraih prestasi bersama Setan Merah. Sejak saat itu pula, United mulai beranjak menjadi tim superior selama kurang lebih dari tiga dekade.
“Masih ada cerita sejarah sukses dari Sir Alex Ferguson. Anda harus melihat dia, yang butuh setidaknya empat sampai tujuh tahun untuk membuat United bangkit. Sekarang, setiap aspek justru membangun rasa frustrasi, yang mengklaim bahwa United tidak berada di jalur yang benar. Saya justru berpikir sebaliknya. United sudah berada di jalur yang benar,” tandas mantan bek kanan United tersebut.
“Hal pertama yang harus dilakukan United sekarang adalah, mereka harus memiliki sekelompok orang (pemain) di ruang ganti yang berjiwa besar dan punya keinginan untuk berada di tim. Lupakan betapa berbakatnya mereka. Sir Alex Ferguson, datang dari Aberdeen pada tahun 1986, dan dia menyingkirkan beberapa pemain paling berbakat dalam skuat dalam upaya untuk mengubah budaya.”
“Dia juga diberi waktu yang lama untuk melakukannya. Fergie mendapatkan toleransi. Pikirkan, nama seperti Norman Whiteside, seorang pemain berbakat di tim, justru harus dilepas demi sebuah hasil positif. Paul McGrath juga dilepas dengan alasan yang sama. Mereka berdua adalah beberapa pemain paling berbakat dalam skuat United kala itu, akan tetapi, Fergie ingin mencoba mengubah apa yang harus diubah.”
Berdasarkan pernyataan Gary Neville itu, memang tampaknya United sudah tepat dalam menjalankan beberapa hal di musim ini. DI satu sisi, Ole Gunnar Solskjaer juga sedang mencoba memainkan strateginya dengan rencana jangka panjang. Namun, untuk merealisasikan hal itu, ia akan sangat membutuhkan dukungan dari atas (pihak klub).
Oleh karena itu, menurut Neville, sekarang Solskjaer sangat membutuhkan pemain dengan pengaruh kepemimpinan kuat di dalam skuatya selama dua atau tiga musim ke depan. Solskjaer juga dapat memanfaatkan empat sampai lima jendela transfer lagi untuk mendapatkan pemain seperti itu. Namun perlu diingat, pemain tersbeut bukan hanya tentang pengaruh di ruang ganti saja, akan tetapi juga tentang kualitasnya di dalam tim keitka bermain di atas lapangan.
“Sekarang, Solskjaer perlu pemain dengan kualitas terbaik, dan juga kepemimpinan kuat untuk dapat bersinergi dengan memberikan pengaruh positif di ruang ganti. Contohlah apa yang dilakukan Pep Guardiola dan Jurgen Klopp di Manchester City dan Liverpool, melakukan hal semacam itu memang butuh waktu untuk memperbaikinya. Guardiola misalnya, dia butuh 12 bulan dan tiga jendela transfer untuk mendapatkan skuat yang dia miliki sekarang,” jelas Neville.
“Lalu Klopp, dia memerlukan tiga atau empat tahun untuk bisa sepenuhnya memengaruhi dan membuat budaya baru di skuatnya. Sekarang, dia berhasil mendapatkan tim terbaik dari hasil usahanya itu. Bahkan, apa yang dimilikinya sekarang mulai tumbuh menjadi gaya, budaya, dan taktik permainan. Intinya memang butuh waktu. Solskjaer sudah melakukan pekerjaan yang lebih baik dengan pasukannya sekarang, itu seperti yang dilakukan Klopp di Liverpool dan Guardiola di City.“
Sumber: Sky Sports