Foto: Manchester United ( Twitter)

Ambisi Manchester United untuk finis di empat besar Premier League semakin terhalang oleh rentetan hasil buruk. Kali ini pasukan Ralf Rangnick harus meratapi kekalahannya atas Everton di Goodison Park. Hasil ini lagi-lagi disebabkan karena permainan tim yang ompong dan tumpul.

Lebih parahnya lagi, United dikalahkan oleh klub yang kalah 3-2 dari penghuni zona degradasi Burnley pada pertandingan sebelumnya. Kekalahan ini benar-benar kembali membuat orang bingung. Dan jika mengambil ungkapan Gary Neville, “sangat sedikit kata yang tersisa untuk dikatakan tentang Manchester United.”

Di sisi lain, Ralf Rangnick sendiri sebelumnya mengakui kalau timnya itu tidak pantas finis di zona Liga Champions jika level performa mereka masih sama di sisa musim ini. Dan itu terbukti terjadi di pertandingan melawan The Toffees. Kinerja tim masih begitu buruk.

Menyikapi hal ini, Gary Neville memiliki kepercayaan bahwa Erik Ten Hag mungkin akan berpikir dua kali untuk mengambil alih United di musim panas nanti. Karena bagi Neville, mantan timnya itu adalah sebuah lelucon. Karena menurutnya, pasti selalu saja ada hal-hal aneh yang muncul di setiap pertandingan.

“Saya hanya punya sedikit kata-kata untuk Manchester United. Tidak ada kemarahan, tidak ada komentar lagi. Mereka adalah sebuah lelucon. Anda mengharapkan mereka bangkit, namun ada saja hal aneh di tiap pertandingannya,” ujar Gary Neville dilansir dari Sky Sports.

“Mereka (United) tampil begitu buruk. Padahal mereka harus mencapai akhir musim dengan posisi terbaik (di empat besar). Kenyataannya adalah bahwa performa apa pun, entah di pekan lalu melawan Leicester atau Everton di pekan ini, sangat mengecewakan. Mereka tidak memiliki semangat atau perjuangan.”

“Ketika saya melihat Manchester City dan Liverpool, mereka memiliki pemain yang rendah hati. Tidak ada ego yang berlebihan, karena mereka memahami posisi mereka, dan tim selalu didahulukan. Tapi tidak ada satu pun pemain Manchester United yang seperti itu. Mengapa mereka memiliki ego yang terlalu tinggi, apakah mereka berpikir bahwa mereka tidak perlu bekerja keras?” Tambahanya.

“Saya benar-benar tidak melihat kebaikan. Saya telah membaca di surat kabar bahwa Erik ten Hag ingin semua tuntutannya dipenuhi atau dia tidak akan datang ke klub ini. Bayangkan jika mereka (United) tidak bisa memenuhi apa yang diinginkan Ten Hag, dan bayangkan ketika dia melihat betapa buruknya keadaan klub. Mungkin dia akan berpikir dua kali.”

Masalah tidak akan beres jika tidak dicari dulu letak atau sumber utama masalahnya. Jadi solusi apapun tidak akan efektif dan berhasil jika kita tidak pernah tahu sumber utama masalahnya. Dan asumsi seperti ini mungkin merupakan analogi gambaran situasi Manchester United sekarang.

Di mana mereka mendatangkan orang hebat seperti Ralf Rangnick untuk membenahi masalah –meski jadi manajer sementara–, namun tidak ada perubahan yang signifikan. Maka melihat hal ini, Gary Neville merasa kalau Rangnick sangat terluka dengan keadaan dan masalah di sekitarnya, terutama para pemainnya.

“Ralf Rangnick datang dengan reputasi yang luar biasa. Namun dia sekarang mulai terluka oleh apa yang terjadi di sekitarnya, dan dia terlihat lebih lemah serta rentan dengan hasil buruk karena penampilan para pemainnya. Itu sangat disayangkan,” pungkas Neville.

“Saya hidup dengan perasaan bahwa klub (Manchester United) suatu hari nanti akan kembali. Klub akan bangkit lagi, walau sekarang berada di posisi rendah. Saya menantikan hari itu. Para suporter Liverpool telah berada di tempat Manchester United berada. Mereka berada di saat-saat rendah ketika Manchester United masih di atas.”

“Suporter merasakan apa yang saya rasakan. Mereka juga mungkin merasa bahwa mereka tidak memiliki tim yang bisa dibanggakan. Mungkin sudah waktunya bagi para pemain Manchester United untuk melihat diri mereka sendiri. Saya percaya para pemain ingin melakukannya dengan baik. Tapi apa yang mereka tunjukkan saat ini tidak cukup baik.”