Foto: ManUtd.com

Gary Neville sempat menjadi komentator di pertandingan antara mantan klubnya Manchester United dan Chelsea di Stamford Bridge. Di sana ia ditemani oleh seorang komentator senior Inggris, yaitu Martin Tyler. Di laga ini juga, kakak Phil Neville itu sempat memperlihatkan dukungannya kepada United. Terutama saat VAR mengecek apakah bola mengenai tangan Hudson-Odoi atau tidak.

Mungkin sedikit lucu melihat Neville mengomentari pertandingan Big Match dari mantan klubnya itu. Namun, sebetulnya ia tidak sepenuhnya hanya mendukung Unitd dalam balutan komentarnya selama pertandingan. Justru, ia juga turut menganalisa jalannya pertandingan sampai akhir.

Sampai-sampai, ia berani menilai jika pasukan Setan Merah saat ini berada di posisi yang lebih baik untuk memenangkan Premier League. Ya, bagi Neville, tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer lebih siap juara daripada ketika masih diasuh Jose Mourinho,.

Meski mereka saat ini semakin menjauhi puncak klasemen dengan selisih 12 poin dari Manchester City, akan tetapi mereka masih kokoh di tempat kedua. Ditambah lagi, Leicester –tim di posisi ketiga– sempat mengalami kekalahan atas Arsenal di kandang mereka. Maka satu poin dari hasil imbang 0-0 melawan Chelsea masih mengamankan posisi pasukan Setan Merah.

Hasil imbang itu juga memperpanjang perjalanan tak terkalahkan mereka di pertandingan tandang. United menjadi tim yang memenangi 20 pertandingan tandang di Premier League sejak 17 Februari tahun lalu. Catatan ini merupakan catatan kemenangan tandang United terpanjang di liga dalam sejarah mereka.

Maka melihat hal-hal barusan, di Podcast-nya Gary Neville menjelaskan mengapa konsistensi kemenangan tandang itu bisa terjadi. Konsistensi ini juga yang telah membuat rasa optimismenya tentang potensi juara United semakin kuat. Setidaknya, bagi Neville, Setan Merah lebih siap untuk memenangkan gelar liga pertama kalinya sejak 2013.

“Selama 12 bulan terakhir, Manchester United telah mencatatkan hasil yang luar biasa. Penghitungan poinnya besar, dan akan selalu begitu dari tahun ke tahun. Penampilan tandang mereka luar biasa, dan itu membutuhkan ketahanan. Untuk menjalani 20 pertandingan tandang tak terkalahkan, mereka pasti butuh beberapa persiapan panjang,” ujar Neville dikutip dari Sky Sports.

“Saya kembali ke masa saya ketika melihat Manchester United saat ini. Jika saya datang ke Stamford Bridge (dulu), saya dan tim pasti menjaga clean sheet. Lalu kami pergi dengan satu poin. Kami cukup sering kalah dari Chelsea di Old Trafford, apalagi di Stamford Bridge. Kami punya rekor buruk melawan mereka. Mereka adalah lawan yang sulit.”

“Jadi para pemain Manchester United yang kembali naik bus malam ini dapat mengatakan bahwa mereka telah mengambil bagian dalam 20 pertandingan tandang. Mereka pantas mendapatkan ucapan selamat yang luar biasa untuk itu. Akan ada beberapa kritik dari suporter karena mereka gagal menang, tapi itu bukanlah masalah besar.”

Dari dulu, Manchester United memang memiliki sifat khas yang sulit untuk dilepaskan. Mereka adalah tim yang selalu melakukan pencapaian terbaik di setiap pertandingan yang dimainkan. Dan jika dibandingan dengan rekor 20 pertandingan tandang tak terkalahkan United saat ini, menurut Gary Neville, itu merupakan pencapaian terbaik. Karena ia tahu, rekor ini sulit didapat, meski oleh dirinya di masa lalu.

Neville berkata: “United harus selalu berusaha untuk melakukan pencapaian terbaik. Itu adalah tradisi. Tapi untuk benar-benar melewati 20 pertandingan tandang tanpa terkalahkan, saya rasa itu sulit. Hebatnya, mereka (United) bisa mencapai itu. Apa yang mereka siapkan? Apakah mereka memiliki karakter pemain dengan kepribadian yang baik?”

Kendati begitu, ada yang lebih penting dari konsistensi 20 pertandingan tandang tak terkalahkan. Itu adalah visi memenangi gelar di akhir musim. Dan menurut Gary Neville –walaupun sulit rasanya membayangkan Setan Merah juara liga di musim ini–, tim United sekarang lebih siap juara ketimbang di masa Jose Mourinho.

“Mereka bagus di laga tandang. Mereka bagus dalam bola mati. Mereka terlihat seperti ingin bermain dengan satu sama lain. Itulah mengapa saya pikir tim Manchester United ini lebih siap juara daripada tim yang berasal dari dua atau tiga tahun lalu. Ya, ketika mereka masih di bawah Jose Mourinho yang finis kedua di akhir musim,” ungkap mantan kapten United tersebut.

“Saya pikir mereka punya peluang yang jauh lebih baik untuk memenangkan liga. Ya setidaknya bukan sekarang. Saya berharap mereka bisa melakukan itu dalam dua atau tiga tahun ke depan dibandingkan saat mereka di bawah Jose beberapa tahun yang lalu. Saya pikir itu, di masa itu (era Mourinho) United bermain dengan sekelompok pemain yang aneh. Mereka seperti tidak menyukai satu sama lain.”

“Mereka tidak benar-benar menarik bagi saya sebagai suporter United. Tapi saya pikir saat ini mereka (tim United) sudah menuju ke arah yang lebih baik. Apakah mereka sudah menjadi tim terbaik atau belum, itu masalah lain. Kita semua akan tahu di tahun-tehun ke depan. Tapi mereka pasti sedang menuju ke arah yang benar.”