Foto: FourFourTwo

Marouane Fellaini percaya bahwa Manchester United membuat kesalahan besar ketika mereka memecat Jose Mourinho. Selain itu, sembilan bulan setelah kepergiannya, Fellaini juga melihat bahwa United terus mengalami banyak penurunan akibat keputusan yang mereka buat, termasuk soal membuangnya ke Cina.

Namun yang jelas, pemain asal Belgia itu sendiri lebih menyakini bahwa sebenarnya pusat awal kesalahan yang jauh lebih besar datang ketika mereka menyingkirkan Jose Mourinho dan menggantikannya dengan Ole Gunnar Solskjaer. Menurutnya, Setan Merah tidak punya visi dari keputusan yang mereka ambil sendiri.

Sementara itu, Fellaini –yang bergabung dengan Shandong Luneng pada Januari lalu– menganggap mentalitas klub para pemain United tidak kunjung membaik. Ia bahkan mengatakan jika sekarang tim asuhan Solskjaer terlihat kurang berpengalaman, dan bersikeras bahwa seharusnya Mourinho pantas mendapat kredit yang jauh lebih banyak untuk mengatasi itu ketimbang harus dipecat dari Old Trafford pada akhir tahun lalu.

“Jose Mourinho, untuk musim pertama, dia melakukan tugasnya dengan luar biasa. Dia memperbaiki tim, memenangkan banyak hal dan kami senang dengan itu. Oke, untuk musim kedua, dia sedikit lebih sulit melakukan pekerjaannya akan tetapi dia terus mencoba memperbaikinya, dan Anda tahu, dia melakukan yang terbaik untuk membantu tim. Tapi mereka (United) justru memutuskan untuk memecatnya,” ujar Marouane Fellaini dikutip dari Mirror.

“Bagi saya, mereka terlalu cepat memecatnya karena manajer seperti itu datang dan dia membutuhkan banyak pemain untuk melakukan filosofi sendiri. Dia ingin membangun timnya. Setelah dua setengah tahun, mereka justru memutuskan untuk memecatnya karena menganggap hasilnya tidak ada. Padahal mereka sudah membawa salah satu manajer terbaik di dunia, yaitu Jose Mourinho. Tidak mudah untuk membangun tim pada saat itu, dan Anda membutuhkan lebih dari dua tahun.”

“Saya tidak tahu apa yang akan mereka lakukan dengan manajer sekarang (Solskjaer), akan tetapi, bagi saya, untuk memenangkan banyak hal dan meningkatkan tim, Anda perlu waktu. Itulah masalah yang ada pada pelatih dengan klubnya. Mereka seharusnya bisa menemukan solusi bersama. Sekarang, mereka memiliki manajer baru, dan mereka menginginkan pemain muda bermain. Ya maka wajar kenapa mentalitas yang ada pada tim mereka tidak tampak.”

“United malah mengalami bentuk yang naik dan turun. Ya, itulah sepakbola. Tentu saja di sepakbola, Anda tidak bisa bermain hanya dengan pemain muda, karena Anda perlu mencampur mereka dengan para pemain senior. Untuk memenangkan pertandingan, memenangkan gelar, dan memenangkan pertandingan besar, Anda perlu pemain dengan syarat pengalaman. Tentu saja Anda bisa menang dengan pemain muda, tetapi tidak setiap pertandingan.”

Di sisi lain, Ole Gunnar Solskjaer menjadi faktor utama dibalik keputusan untuk menjual Fellaini. Tapi, legenda United, Gary Neville, sempat mengklaim bahwa United sebenarnya akan jauh lebih baik jika mereka bermain bersama mantan pemain Everton tersebut. Menurut Neville, Fellaini adalah salah satu pemain untuk skema Plan B United selama enam tahunnya di Old Trafford, karena ia selalu hadir untuk mencetak gol-gol penting.

Namun sekarang, Setan Merah justru mulai merasakan efek dari ketidakhadirannya, yang akhirnya membuat lini tengah mereka tampak kosong tidak bermakna. Di posisi tersebut hanya ada Fred yang sedang berjuang kembali menemukan bentuknya, lalu ada Paul Pogba yang tampak tidak bahagia, dan Scott McTominay yang tidak mampu mengatur tim sendirian. Melihat hal ini, maka Fellaini merasa khawatir tentang bagaimana gambaran nasib United ke depan.

“Mereka seperti berada dalam masa transisi, dan mereka ingin membangun sebuah tim. Tapi, untuk membangun tim yang baik, Anda perlu waktu dalam membuat keputusan yang tepat. Anda membutuhkan pemain yang tepat. Selalu menyenangkan menerima komentar (dari Gary Neville) seperti itu. Saya melakukan waktu saya di sana dengan memenangkan banyak hal. Oke, kami tidak memenangkan liga tetapi kami finis di posisi kedua ketika saya masih bermain di sana,” ungkap Fellaini.

“Para pemain yang ada di sana (United) sekarang tidak punya visi untuk melakukan perubahan. Jadi pelatih harus memutuskan bahwa para pemain seperti itu harus dibuang atau diganti. Anda tidak bisa menilai hal-hal buruk dari seorang pelatih. Oleh karena itu, wajar kenapa dia (Solskjaer) memutuskan untuk membuang Sanchez dan Lukaku. Karena dia tahu kalau mereka berdua sudah tidak memiliki visi untuk merubah timnya.”

“Tapi, itu tidak terjadi pada saja. Karena saya tidak memiliki percakapan apapun ketika saya pergi. Saya hanya berpikir saya akan bermain di Piala FA bersama dia (Solskjaer), akan tetapi saya tidak melakukannya karena dia memilih untuk memasukkan pemain muda. Setelah itu, dalam pikiran saya, saya tahu kalau saya tidak akan menjadi bagian dari timnya dan saya menerimanya. Itu adalah pilihannya. Jadi, rasanya tidak masalah.”

 

Sumber: Mirror