Manajer sementara Manchester United Ralf Rangnick ungkap beberapa nama yang ia percaya dapat menjadi pemimpin timnya. Salah satu dari keenam nama tersebut adalah Cristiano Ronaldo. Bagi Rangnick, superstar Portugal itu telah menunjukkan gaya memimpin yang dapat membawa kesuksesan tim.
Ditambah lagi, Ronaldo berhasil mengakhiri puasa golnya di 10 pertandingan terakhir dengan hattrick luar biasa. Ia tunjukkan kemampuan mencetak golnya itu dalam kemenangan 3-2 United atas Tottenham. Dengan torehan ini ia mengoleksi 18 gol dalam 31 pertandingan di musim ini.
Sebelumnya, peran pemain berusia 37 tahun itu sempat dipertanyakan oleh beberapa pihak. Bahkan Rangnick juga diyakini meragukan peran Ronaldo di United sepanjang musim ini. Itulah sebabnya mengapa ia tidak dimainkan dalam laga melawan City.
Padahal Ronaldo adalah pemain yang memikul beban dan berkontribusi besar atas 10 poin yang diamankan United di grup Liga Champions. Dan ia juga merupakan pemain yang telah membawa United meraih enam kemenangan di Premier League sejak Rangnick mengisi kursi manajer.
“Sekali lagi, saya pikir ini adalah penampilan terbaik yang dilakukan tim. Seperti yang saya katakan sebelumnya, dia (Ronaldo) membuat perbedaan. Tetapi ini bukan momen yang tepat untuk berbicara tentang apa yang mungkin terjadi dalam 15-16 bulan ke depan,” ujar Rangnick dilansir dari MEN Sports.
“Bagi saya yang penting adalah apa yang terjadi di masa depan. Tiga bulan, dua bulan atau sampai akhir Mei. Semua orang di klub ini, para suporter, pemain, anggota staf, dan semua orang ingin menjadi bagian dari laga Liga Champions setelah ini. Dan kami ingin melanjutkan tren positif untuk masuk perempat final.”
Dengan hattrick atas Spurs, Cristiano Ronaldo dipastikan bakal menjadi starter melawan Atletico Madrid di leg kedua babak 16 besar Liga Champions. Apalagi, ia memiliki rekor bagus karena sudah pernah menorehkan dua hattrick ke gawang Atletico di Liga Champions bersama Real Madrid dan Juventus.
Namun selain Ronaldo, ada beberapa nama lain yang disebut Rangnick akan mampu memimpin tim dan berpengaruh di atas lapangan. Bekas manajer RB Leipzig itu berpendapat bahwa semua pemain ini ibarat mesin, yang jika digabungkan maka akan menghasilkan energi besar.
“Dia (Ronaldo) adalah pemain penting tentu saja. Dengan reputasinya dan dengan cara dia bermain, dia pasti memiliki pengaruh pada tim. Akan tetapi ada juga pemain lain di tim yang harus bertanggung jawab, dan harus tampil di sana. Mereka juga bisa menjadi pemimpin tim,” tandas Ralf Rangnick.
“Ronaldo memang bisa menjadi pemimpin dengan performanya. Ini yang saya katakan sejak saya tiba, bahwa dengan performa seperti hari ini dia bisa menjadi salah satu mesin tim. Tapi kami punya beberapa pemain lain yang juga bisa jadi mesin. Mereka termasuk Fred, Maguire, Varane, dan Lindelof.”
“Bahkan Cavani, meski dia datang pada 10 atau 15 menit terakhir, dia tetap bisa menunjukkan betapa penting perannya. Dia masih bisa menjadi sosok pemimpin untuk tim. Jadi saya berharap mereka semua bisa bermian sampai akhir musim.”
Ralf Rangnick memang baru mengambil alih kursi manajer Manchester United sejak 14 minggu lalu. Namun ia sudah menemukan beberapa titik masalah, dan melakukan pengawasan klub sehingga ia mampu membuat perubahan. Meskipun di satu sisi, perubahannya sempat membuat Setan Merah kalah memalukan dari rival sekotannya Manchester City.
Tapi terlepas dari itu, saat ini United sedang berusaha untuk fokus meraih yang terbaik di Liga Champions. Dan ketika Rangnick ditanya apakah timnya mampu meraih trofi bergengsi di Eropa tersebut, ia cuma menjawabnya dengan nada diplomatis.
“Ini adalah hal yang saya suka dari Manchester United. Di pekan lalu, saya hampir merasa seperti klub ini berada di pemakaman. Bahkan saya memang merasa seperti sudah mati karena saya baru saja melihat tim terburuk yang pernah saya latih,” ungkap Rangnick.
“Namun setelah kemenangan 3-2 melawan Tottenham, kami mendiskusikan peluang kami untuk memenangkan Liga Champions. Tanyakan pertanyaan itu kepada saya, maka saya akan menjawabnya dengan jawaban yang sama. Saat ini saya memang tidak tahu. Tapi tidak ada yang tidak mungkin.”