Dua pemain Manchester United Paul Pogba dan Amad memberikan dukungan mereka untuk Palestina. Kedua pemain itu mengibarkan benderanya setelah United meraih hasil imbang melawan Fulham di Old Trafford.
Di pertandingan ke-37 Setan Merah di Premier League itu, Edinson Cavani mencetak gol yang luar biasa. Sehingga itu seperti menjadi hadiah bagi 10.000 suporter yang kembali menonton langsung di Old Trafford untuk pertama kalinya dalam 14 bulan. Hanya saja sayangnya, Joe Bryan mencetak gol penyeimbang untuk Fulham di babak kedua laga tersebut.
Setelah pertandingan usai, para pemain United mengambil bagian untuk melakukan penghormatan di sekitar stadion kepada penonton. Hal ini dilakukan lantaran laga United vs Fulham adalah pertandingan kandang terakhir pasukan Setan Merah di musim ini.
Di tengah-tengah penghormatan itu, Pogba dan Amad langsung mengambil kesempatan untuk menunjukkan dukungan mereka kepada Palestina. Kedua pemain itu membawa bendera Palestina menyusul agresi terbaru Israel yang memborbardir negara timur tengah tersebut dalam beberapa pekan terakhir.
Di satu sisi Palestina sendiri juga telah menerima banyak dukungan dari segala segmen dan daerah. Ratusan warga dari berbagai penjuru dunia bahkan melakukan demonstrasi di pusat-pusat kota, termasuk kota Manchester, dan meneriakkan “bebaskan Palestina”.
Ribuan warga Palestina saat ini banyak yang terpaksa meninggalkan rumah mereka setelah lebih dari seminggu konflik berlangsung. Sejak Senin malam lalu, kelompok militan Palestina, Hamas, telah menembakkan ratusan roket ke Israel. Dan hal itu langsung ditanggapi militer Israel dengan menyerbu Jalur Gaza dengan tembakan tank dan serangan udara.
Melihat hal itu, Pogba dan Amad –yang kebetulan Muslim–, langsung sigap dan memanfaatkan situasi. Mereka berdua telah memberikan dukungan kepada Palestina secara terang-terangan. Mereka juga berharap akan tercapai resolusi damai atara kedua negara.
Karena konflik antara Palestina dan Israel sudah berlangsung sangat lama. Kurang lebih, itu terjadi selama beberapa dekade. Dimulai pada tahun 1947 setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua hingga saat ini. Kota suci Yerusalem, yang di mana terdapat situs komplek bangunan bersejarah seperti Masjid Al-Aqsa, menjadi pusat konfliknya.
Palestina melihat kota itu sebagai ibu kota negara mereka sekaligus negeri milik kaum Muslimin. Sementara Israel memandangnya sebagai ibu kota mereka atau biasa disebut sebagai negeri yang dijanjikan. Meskipun klaim ini tidak pernah diakui oleh banyak negara di seluruh dunia.
Menyikapi dukungan Pogba dan Amad ini, Ole Gunnar Solskjaer mengatakan bahwa ia sangat menghormati keputusan kedua anak asuhnya itu. Kendati aksi itu dilakukan di tengah acara penghormatan klub. Ya sama saja seperti dua pemain Leicester, Hamza Choudhury dan Wesley Fofana, mereka berdua juga melakukan hal yang sama ketika merayakan kemenangan Piala FA.
“Kami memiliki pemain dari latar belakang yang berbeda, budaya yang berbeda, negara yang berbeda. Jadi saya pikir kami perlu menghormati pandangan mereka jika mereka berbeda dari pandangan orang lain,” pungkas Ole Gunnar Solskjaer dikutip dari MEN Sports.
“Jika para pemain saya memikirkan hal-hal lain selain sepakbola, itu adalah hal yang positif. Saya pikir kami telah melihat itu dari beberapa pemain sebelumnya. Marcus Rashford misalnya, dia mungkin menunjukkan perbedaan. Tapi kami menghormati hak mereka untuk melakukannya. Setiap pemain memiliki pandangan yang berbeda.”
Selain itu, Solskjaer juga turut memberikan tanggapannya soal raihan kurang bagus United di tiga pertandingan kandang terakhir Premier League. Termasuk salah satunya adalah hasil seri melawan Fulham yang sebenarnya sudah dipastikan terdegradasi. Intinya, Setan Merah telah lumayan banyak kehilangan poin akibat hasil seperti itu.
“Jelas kami menciptakan peluang (di laga melawan Fulham). Kami memiliki permainan yang sangat bagus sebelum mereka (Fulham) mencetak gol di babak kedua. Itu adalah periode di mana kami seharusnya lebih menekankan fokus kami pada permainan dan mencetak gol,” ujar Solskjaer.
“Tapi sekali lagi, di Premier League, hal seperti itu tidak pernah diprediksi. Anda harus mendapatkan setiap gol di liga ini. Kami sebetulnya telah melakukannya, walaupun kami tidak bisa mendapatkan tiga poin saat melawan mereka (Fulham). Tapi kami ingin mencetak gol, dan kami sangat percaya diri.”