Sir Alex Ferguson memang sudah lama pensiun. Namun, pengaruhnya masih tetap ada. Ini terlihat dari mantan asistennya, Mike Phelan, yang kembali ke klub. Di mata manajer Burnley, Sean Dyche, kehadiran Ferguson amatlah nyata dalam hal taktik favoritnya.
Dyche begitu kesal ketika melihat wasit memberikan tambahan waktu lima menit, sementara anak asuhnya sedang berusaha mempertahankan mati-matian keunggulan 2-1. Sebelumnya, ia sudah dibikin sebal dengan penalti Paul Pogba pada menit ke-87. Soalnya, satu gol Pogba tersebut membuat United masih punya peluang, bahkan untuk menang. Hal ini ditambah dengan ofisial yang memberikan tambahan waktu lima menit.
Burnley awalnya sempat unggul dua gol lewat Ashley Barnes pada menit ke-51 dan Chris Wood pada menit ke-81. Burnley yang sudah di atas angin, harus kian was-was ketika Pogba mencetak gol lewat tendangan penalti. Keberuntungan Burnley pun kian tipis ketika Victor Lindelof menendang bola muntah hasil sundulan Alexis Sanchez yang dihalau Tom Heaton.
Dyche pun mengakui kalau dirinya kecewa dengan hadiah penalti yang diberikan untuk United. Kala itu, Jeff Hendrick menarik pundak Jesse Lingard di dalam kotak penalti. Lingard pun terjatuh dan wasit Jonathan Moss memberikan penalti untuk The Red Devils. Dyche pun merasa kalau Lindelof berada di posisi offside ketika ia mencetak gol.
Namun, rasa frustrasinya sebenarnya sudah ada di ubun-ubun ketika mengetahui wasit memberikan tambahan waktu selama lima menit. Dyche pun menggunakan frasa terkenal yang dulu biasa digunakan, “Fergie Time”, untuk menjabarkan pendekatan United di menit-menit akhir.
“Tidak ada fisio yang masuk ke lapangan. Tidak mungkin tambahan waktu lebih dari tiga, sampai tiga setengah menit,” kata Dyche.
“Setiap menit itu dihitung asal ada alasannya, dan tidak ada alasan di sana. Itu lebih ke mentalitas yang membawanya. Mereka biasa menyebutnya Fergie time. Anda bisa merasakannya, semua orang bangkit. Aku tak tahu dari mana itu asalnya. Di sejarah klub ini, semua orang percaya ketika lima menit diberikan,” tutur Dyche.
Terkait keputusan penalti, Dyche menyebut kalau dirinya tak suka dengan jenis pelanggaran seperti itu diberikan penalti. Pasalnya, menurutnya, para pesepakbola punya tubuh yang kuat dan sulit membayangkan mereka jatuh dengan sentuhan ringan.
“Aku tak suka ketika ada sentuhan di pundak dan kaki mereka tak berfungsi, tapi ini adalah sepakbola modern. Aku tak bilang dia melakukannya sepanjang waktu. Mereka adalah pemain yang kuat. Bagaimana bisa kaki mereka tak berfungsi, aku tak tahu.”
Komentar Sean Dyche tersebut memancing komentar netizen. Akun @magsmufc misalnya menyebut kalau lima menit waktu tambahan tersebut terjadi karena justru Burnley yang membuang-buang waktu di babak kedua. “Wasit bahkan tak memainkan keseluruhan lima menit itu,” tulis @mafsmufc.
Hal senada juga diungkapkan akun @pelehudson. Menurutnya, wasit Jonathan Moss juga tidak menyelesaikan lima menit waktu tambahan. Bahkan, kalau mau dihitung, wasit harusnya memberikan delapan menit waktu tambahan karena Tom Heaton yang sering membuang waktu.
Sementara itu, akun @p_ace_p mencibir Dyche. Menurutnya, Dyche harusnya bersyukur karena wasit tidak melanjutkan 30 detik sisa pertandingan. “Dia harusny berterima kasih wasit tidak melanjutkan pertandingan 30 detik lagi. Dia bisa menangis lebih-lebih dari ini,” tulis @p_ace_p.
I’ll tell you where it came from, your players were time wasting all the 2nd half. The ref didn’t even play the whole 5 mins
— Margaret Gill (@magsmufc) January 29, 2019
It wasn’t 5 anyway moss blew early should have been 8 the amount of time heaton was wasting
— David Hudson (@pelehudson) January 29, 2019
He should be thankful that the ref did not allow the game to be played for 30 seconds more. He could find himself crying even more!
— æce (@p_ace_p) January 29, 2019