Foto: The Athletic

Mantan pemain Manchester United, Gordon McQueen, dikabarkan telah didiagnosis menderita penyakit demensia. Kabar ini sudah dikonfirmasi langsung oleh keluarganya. Mereka mengatakan mantan pemain internasional Skotlandia itu khawatir diagnosanya mungkin terkait dengan efek menyundul bola secara terus-menerus selama menjadi pemain.

McQueen sendiri adalah salah satu bek yang memenangi Piala FA bersama United pada 1983. Ia, menurut keluarganya, ingin memperingatkan para pesepakbola hari ini tentang potensi risiko akibat menyundul bola. Dan belakangan ini ia bekerja sebagai pundit di Sky Sports.

Sebelumnya, ia telah didiagnosis menderita kanker tenggorokan. Lalu pria yang saat ini berusia 68 tahun itu mulai didiagnosis terkena penyakit lain (demensia) pada Januari lalu. Ia adalah mantan pesepakbola terbaru yang didiagnosis menderita demensia, setelah sebelumnya Sir Bobby Charlton juga didiagnosis penyakit serupa.

Penyakit demensia menjadi penyakit mainstream yang sering diidap oleh mantan pesepakbola. Khususnya di Inggris dan Britania Raya. Penyakit ini pun berpotensi besar menyebabkan kematian. Saudara Sir Bobby Charlton misalnya, Jack Charlton, dan sesama pemenang Piala Dunia 1966, Nobby Stiles, keduanya telah meninggal setelah hidup dengan kondisi mengidap demensia.

Maka kabar tentang teridapnya mantan pesepakbola di Inggris dan Britania Raya oleh penyakit demensia pasti selalu menjadi pusat perhatian pihak-pihak terkait. Termasuk Gordon McQueen, yang baru-baru ini didiagnosis mengidap penyakit tersebut.

Di satu sisi, pihak keluarga McQueen, yaitu istrinya Yvonne, anak perempuannya Hayley and Anna, serta anak laki-lakinya Edward, telah mengirimkan pernyataan terkait hal ini. Dilansir dari Manchester Evening News, berikut bunyi pernyataan mereka;

“Pada bulan Januari, Gordon McQueen, ayah kami, secara resmi didiagnosis menderita demensia vaskular. Sebagai sebuah keluarga, kami merasa penting untuk memberi tahu orang-orang. Terutama kami ingin meningkatkan kesadaran agar dapat membantu orang lain dalam situasi serupa.”

“Sementara sebagai sebuah keluarga, kami merasa sulit untuk menerima perubahan pada ayah. Dia tidak menyesali kariernya dan telah menjalani hidup sepenuhnya.”

“Dia memiliki pengalaman yang tak terlupakan dalam hari-harinya bermain dengan timnas Skotlandia, Manchester United dan Leeds United. Dia juga mengambil banyak hal dari kepelatihan dan pekerjaan TV belakangan ini. Sepakbola telah memungkinkan dia untuk berkeliling dunia dan mengalami hal-hal yang hanya bisa dia impikan.

“Tapi dia ingin pesepakbola lain dari generasi sekarang tahu bahwa mungkin ada risiko besar dari kariernya. Seperti menyundul bola secara terus-menerus. Ayah mencetak beberapa gol penting dalam kariernya dan sundulannya yang mengesankan. Tapi biasanya dia tetap kembali berlatih, seperti menyundul bola ke kiper untuk latihan berulang kali.

Dia bertanya-tanya apakah ini telah menjadi faktor dalam demensia karena gejalanya muncul di usia pertengahan 60-an? Tahun terakhir ini kami masuk dan keluar dari lockdown, itu sangat sulit. Karena ayah adalah orang yang begitu ramah dan tumbuh subur di luar rumah.

“Interaksi sosial adalah kunci untuk seseorang dengan penyakit demensia bisa sembuh. Tapi dia telah kehilangan ini begitu lama. Dia masih sangat sadar akan teman dan keluarganya. Dan ingatannya tentang semua hal tentang sepak bola sangat tajam, tetapi fungsi kognitifnya tidak sama.

“Kami tidak ingin orang-orang terkejut dengan kondisinya atau terus meminta dia agar melakukan wawancara media atau tanda tangan yang tidak dapat dia lakukan lagi. Sementara dia berharap untuk bertemu orang lagi setelah lockdown dan mendapatkan aspek sosial kehidupan kembali. Kami tahu, ke depan mungkin orang-orang akan melihat perbedaan besar dalam kesehatannya.

Kami berterima kasih kepada semua orang sebelumnya atas pengertian mereka. Dan berharap pesan atau berita ini akan membantu ayah menghadapi masa depan dengan cara yang positif.”

Putri Gordon McQueen, Hayley, merupakan seorang presenter di Sky Sports. Maka selain pernyataan keluarganya barusan, belakangan ini ia juga sempat memposting sebuah pernyataan pribadinya di Twitter.

“Menyedihkan karena tidak bisa menghabiskan waktu yang berharga dengan ayah akhir-akhir ini. Akan tetapi, saya mencoba untuk tetap positif & juga meningkatkan kesadaran tentang demensia vaskular sebagai sebuah keluarga. Ini adalah penyakit yang kejam. Dan baru-baru ini telah mendapat banyak bantuan dari @PFA dan @FA. Terima kasih atas semua pesan dukungan untuk ayah saya,” tuturnya.