Blunder David De Gea dalam menangkap tendangan Antonio Rudiger dibayar dengan mahal. Sepakan Marcos Alonso membuat skor menjadi imbang 1-1 dan membuat Manchester United tak kunjung menggeser Chelsea untuk menghuni peringkat keempat.
Mantan manajer Arsenal, Arsene Wenger, percaya kalau David De Gea kehilangan kepercayaan dirinya beberapa waktu ini. Sebelumnya, kiper berkebangsaan Spanyol ini juga menerima kritik keras usai kalah 0-2 dari Manchester City di Old Trafford pada tengah pekan lalu. Di pertandingan sebelumnya pula, De Gea kebobolan empat gol dari Everton.
Akan tetapi, Wenger tidak secara langsung mengkritisi kiper berusia 28 tahun tersebut. Wenger malah mengingatkan kembali tentang bagaimana luar biasanya De Gea saat menghadapi Arsenal musim lalu. Selain itu, manajer berkebangsaan Prancis itu juga yakin kalau De Gea mampu mengatasi masalahnya tersebut.
“Buatku, sepertinya De Gea telah kehilangan kepercayaan diri. De Gea tak pernah menjadi penangkap umpan silang yang bagus, tapi di depan gawang, dia tak terkalahkan,” kata Wenger dikutip dari Manchester Evening News.
“Aku ingat tahun lalu ketika kami menghadapi mereka, kami melepaskan 33 tembakan mengarah ke gawang, De Gea membuat 15 penyelamatan, dan baru-baru ini, mentalnya belum sepenuhnya tak setajam seperti ia sebelumnya.”
“Menurutku seperti ketika dia kemasukan gol dia berpikir ‘Aku harusnya melakukan lebih baik di sana’ dan di setiap pertandingan, dia tenggelam dalam keyakinannya,” ungkap Wenger.
Perlu Istirahat
Sementara itu, mantan bek Manchester United, Gary Neville, juga bicara mengenai penampilan De Gea. Gary merasa kalau De Gea membutuhkan masa istirahat untuk memulihkan diri setelah mengalami musim yang begitu bergejolak.
“Aku ingat aku punya mimpi buruk di akhir musim 1999/2000 dan aku hanya membutuhkan musim panas (untuk beristirahat). Dia membutuhkan musim panas, dia perlu menjernihkan kepalanya, jauh dari sepakbola, reset. Ini menjadi begitu sulit buatnya saat ini,” tutur Gary.
Menurut Coordinated Health, olahragawan perlu memerhatikan tingkatan tekanan dalam semusim yang bisa memengaruhi tubuh baik secara mental dan fisik. Hal ini tak bisa lepas dari sisi emosional sang pemain yang naik turun dalam semusim yang bisa berpengaruh buruk pada tubuh. Untuk itu, amat penting bagi olahragawan untuk beristirahat di momen antar-musim.
“Anda harus mengizinkan tubuh dan pikiran Anda untuk pulih sebelum kembali mengikuti musim selanjutnya, di mana Anda akan kembali menghancurkan jaringan yang sama,” tulis Coordinated Health. “Apabila atlet tidak memberikan cukup waktu untuk pemulihan, mereka akan lebih rentan untuk mendapatkan cedera.”
Apalagi musim ini masa pemulihan De Gea terasa begitu kurang setelah ia membela Spanyol di Piala Dunia 2018. Di sisi lain, musim 2017/2018 amat berat buat penjaga gawang berusia 28 tahun tersebut. Padahal, pesepakbola jelas membutuhkan masa untuk pemulihan.
Peter Joffe dari Sport Science Suport, menyatakan bahwa pesepakbola masa kini kerap mendapatkan tekanan secara fisik dan psikologis. “Amat sering mereka harus melakukannya di turnamen berbeda ketika masa untuk pemulihan antar pertandingan amat terbatas. Jadi, terbukti kalau pemulihan adalah unsur penting bagi performa yang sukses dan agar proses latihan bisa lebih efisien,” tulis Joffe.
Ditambah lagi, tantangan terberat musim ini bagi De Gea adalah ketika gawangnya dikawal dua pemain hebat: Phil Jones dan Chris Smalling.