David Moyes mempertanyakan tentang kebijakan transfer yang dilakukan Manchester United sejak Sir Alex Ferguson pensiun. Namun, ia sedikit memuji strategi Ole Gunnar Solskjaer, yang sedang bersiap untuk musim penuh pertamanya di Old Trafford, dengan harapan bisa meningkatkan kualitas skuadnya melalui berbagai pendekatan kombinasi pemain muda akademi dan pemain baru.
Di sisi lain, United sendiri belum memenangkan gelar Premier League lagi sejak opa Fergie pensiun di akhir musim 2012/2013. Sejak saat itu pula, manajer seperti Moyes, Louis van Gaal dan Jose Mourinho, semuanya tidak ada yang bisa membawa gelar tersebut, dan mereka semua dipecat meski sudah menghabiskan total sekitar 700 juta paun untuk setiap perekrutan pemain baru yang mereka lakukan.
Moyes, yang kehilangan pekerjaannya lima tahun lalu setelah hanya 10 bulan saja bertugas, mengakui bahwa ia tidak yakin apakah klub berjuluk The Red Devils tersebut memiliki visi yang jelas dalam hal transfer. Ia sangat kritis terhadap aspek ini, yang juga menurutnya sebagai salah satu alasan mengapa ia dipecat dari United.
“Untuk sementara waktu, akan sulit untuk mengetahui ke mana United akan menemukan visinya. Saya selalu bertanya, ‘apakah mereka telah mengontrak pemain untuk persoalan bisnis?’ ‘Atau apakah mereka merekrut pemain untuk memperkuat timnya? Saya tidak yakin mereka bisa menjawab itu,” tutur David Moyes dilansir dari Mirror.
“Apa yang dimiliki Manchester United selama ini adalah nilai-nilai dan kualitas yang hebat. Nilai-nilai Manchester United ini tidak selalu dengan membeli pemain yang paling mahal, akan tetapi, mereka bisa melakukannya dengan cara mereka dengan membawa pemain dari akademi, dan merekrut pemain-pemain muda terbaik.”
“Berkali-kali, akan ada pemain terbaik, seperti yang ada pada Eric Cantona, atau seseorang yang mereka datangkan untuk membuat perbedaan, seperti Robin van Persie. Saya tidak pernah mengira mereka adalah klub yang berpikir itu semua ketika mereka menghabiskan uang, padahal jika mereka perlu, mereka bias melakukan itu.”
Sejauh ini, tepatnya selama musim panas ini, United sebenarnya telah memilih untuk merekrut pemain muda yang berpotensi, seperti Daniel James dari Sawansea City dan Aaron-Wan Bissaka dari Crystal Palace. Ini semua juga berhasil diterapkan karena sudah termasuk bagian dari rencana manajer United saat ini, Ole Gunnar Solskjaer.
Di satu sisi, David Moyes melihat bahwa hal semacam ini setidaknya adalah nilai-nilai baik yang sedikit dimunculkan United di musim panas ini. Namun, Moyes juga memperingatkan kepada Ole Gunnar Solskjaer bahwa musim depan adalah musim yang lebih sulit untuknya, dan mantan manajer Cardiff itu harus punya otoritas sepenuhnya mengenai kebijakan transfer klub saat ini.
“Ini adalah pekerjaan yang sulit untuknya (Solskjaer). Anda telah melihat betapa sulitnya saya ketika mendapat jabatan itu (manajer United). Bahkan Louis van Gaal dan Jose Mourinho, mereka adalah manajer yang sangat berpengalaman tapi mereka merasa kesulitan. Saya pikir musim depan akan menjadi musim yang sulit bagi Ole,” tandas Moyes.
“Dia harus berusaha melakukan segalanya untuk memperbaiki setiap aspek di tim. Saya harap dia bisa berhasil. Saya sedikit melihat bahwa ada harapan besar darinya. Ole diharapkan selalu memenangkan setiap pertandingan, dan ketika dia berhasil, dia diharapkan bisa mendapat otoritas penuh di klub. Ole akan menyadari hal itu, dan dia harus tahu bahwa dia telah melakukannya dengan baik.”
“Sekarang, dia sudah mendatangkan beberapa pemain muda, dan ketika Anda melihat ke belakang, United pernah merekrut Wayne Rooney dari saya saat masih melatih Everton. Waktu itu, Rooney masih berusia 18 tahun. Mereka juga merekrut Cristiano Ronaldo ketika berusia 18 tahun. Jadi, selama ini mereka memiliki kebijakan transfer yang fokus pada aspek pemain muda. Saya pikir, sekarang saya sedikit melihat United yang seperti itu, hanya saja, mereka perlu memunculkan lagi nilai-nilai lama mereka.”
Sumber: Mirror, Sky Sports, Manchester Evening News