Paul Scholes menyebut kalau Edinson Cavani adalah satu-satunya penyerang tengah sejati di Manchester United. Penilaian ini hadir usai penampilan yang luar biasa dari penyerang Uruguay ini setelah membantai AS Roma 6-2 di semifinal Europa League pada Jumat (30/4) dini hari tadi.

Bagaimana tidak? Meski usianya sudah 34 tahun, tapi Cavani membuktikan kalau dirinya tak berubah. Ia adalah penyerang tajam yang sama seperti saat ia membela Paris Saint-Germain maupun Napoli.

Cavani merupakan inisiator gol pertama United pada menit kesembilan. Umpannya, diselesaikan dengan baik oleh Bruno Fernandes.

Usai tertinggal 1-2 di babak pertama, Cavani balik mencetak gol memanfaatkan umpan Fernandes pada menit ke-48. Tendangan melengkung kaki kanannya, hanya membuat kiper kedua Roma, Antonio Mirante, hanya bisa bengong belaka.

Fokus menekan, Cavani akhirnya membuat para penggemar United tersenyum lewat gol keduanya pada menit ke-64. Gol ini pula yang membuat permainan United menjadi lebih santai sementara Roma terus tertekan. Cavani memanfaatkan bola muntah hasil tendangan Aaron Wan-Bissaka.

Pada menit ke-69, Rashford mengirimkan umpan dari sisi kanan. Saat akan disambut, Cavani terjatuh karena ditekel Chris Smalling. Wasit pun menunjuk titik putih. Bruno Fernandes sebagai eksekutor berhasil menyelesaikannya dengan baik sekaligus membuat kedudukan menjadi 4-2.

Paul Pogba mencetak gol kelima United pada menit ke-75 memanfaatkan umpan Fernandes. Semenit kemudian, Mason Greenwood masuk menggantikan Marcus Rashford, dan mengisi pos sayap kiri.

Pada menit ke-86, lewat sebuah serangan balik, Cavani mengirim umpan melengkung pada Greenwood. Sepakan keras pemain kelahiran 1 Oktober 2001 ini tidak bisa ditahan dengan baik oleh kiper Roma. Gol ini pula menjadikan Cavani mencetak dua gol dan dua asis.

Penampilan apik ini membuat Scholes yakin kalau Cavani adalah satu-satunya pemain “Nomor 9” di skuad United. Sebelumnya, Scholes sempat mengkritik Anthony Martial karena penampilannya yang inkonsisten.

“Itu adalah performa penyerang tengah yang serba bisa. Kami telah melihat pemain seperti ini, Marcus (Rashford), Mason (Greenwood), Martial, kami tidak begitu yakin apakah mereka adalah penyerang tengah,” kata Scholes kepada BT Sport.

“Malam ini, penampilannya itu memberi tahu Anda, ia adalah penyerang tengah yang nyata. Dia memimpin lini, dia membawa pemain lain ke dalam permainan. Dua gol brilian, penyelesaian yang luar biasa pada gol yang pertama, tendangan mengarah ke pojok atas dan dia tidak memberi kiper kesempatan.”

“Itu adalah penampilan yang serba brilian. Dia akan sedikit kecewa karena tidak mendapatkan hat-tricknya, sungguh,” tutup Scholes

Owen Hargreaves menambahkan: “Itu adalah penampilan penyerang tengah yang seharusnya. Saya suka Martial, saya suka Marcus (Rashford), tapi mereka lebih seperti penyerang modern yang bisa bermain di banyak posisi. Tapi Cavani, dia memiliki pengalaman bermain di lini tengah, saya pikir permainan bertahannya brilian. ”