Peminjaman pemain merupakan salah satu strategi dalam menyeimbangkan kondisi dan kebutuhan pemain itu sendiri. Bagi klub yang meminjamkan pemainnya, mereka jadi terbebas dari beberapa beban seperti skuad yang berlebih atau keharusan membayar gaji si pemain tersebut.
Sebaliknya bagi si pemain, peminjaman menjadi opsi untuk membuktikan diri. Dengan berpetualang ke klub baru untuk sementara, si pemain punya peluang untuk tampil bersinar dengan harapan bisa kembali ke klub lamanya seandainya ia tidak direkrut secara permanen oleh klub peminjamnya tersebut.
Dengan kata lain, peminjaman menjadi sebuah win-win solution bagi kedua belah pihak. Lantas, bagaimana jika peminjaman pemain tersebut justru tidak berjalan dengan baik?
Cerita buruk tampaknya masih belum mau lepas dari cengkeraman Manchester United. Setiap harinya tim ini selalu diwarnai aura-aura negatif dari berbagai sisi. Mulai dari hasil laga yang tidak kunjung optimal, emosi para pemain, ribetnya menunjuk pelatih, dan lain sebagainya. Bahkan, dalam urusan performa pemain United yang dipinjamkan ke klub lain, mayoritas dari mereka juga mengalami hal yang sama yaitu tidak berkembang seperti klub induknya.
Ada harapan besar ketika Anthony Martial dipinjamkan United ke Sevilla. Perkenalannya begitu mewah untuk ukuran klub yang hanya sebatas menjadi pengganggu “papan atas”. Namun yang didapat juara Europa League 2019/2020 sejauh ini hanya satu gol dan satu assist dari sepuluh laga.
Terbaru, Martial dimainkan sejak menit awal ketika Sevilla melawan Granada pekan ini. Tidak ada kontribusi apa-apa sampai ia digantikan Papu Gomez pada menit ke-68. Gomez sendiri justru menjadi salah satu pencetak gol dalam laga yang berakhir 4-2 untuk Sevilla tersebut.
Cukup membingungkan juga apa yang salah dari Martial dan apa pula yang membuat penampilannya terus merosot bahkan bersama klub peminjamnya. Apa karena perpisahan dirinya dengan sang pacar, Melanie? Entahlah. Namun, yang rugi dengan situasi saat ini sudah pasti United selaku pemilik.
Dikutip dari Football Transfer, Sevilla sepertinya tidak akan mempermanenkan pria Prancis tersebut. Gaji yang kelewat tinggi menjadi alasan utama. Otomatis, dia akan kembali ke United. Seandainya dia masih kesulitan mendapat kepercayaan dari manajer baru musim depan, maka bukan tidak mungkin Martial hanya akan menjadi barang rongsok sembari menunggu kontraknya habis 2024 nanti.
Hal serupa juga yang sedang dialami Donny van de Beek. Hingga saat ini, hengkang ke United menjadi sebuah keputusan terburuk yang pernah ia buat selama menjadi pemain sepakbola. Baik di era Ole Gunnar Solskjaer maupun Ralf Rangnick, VDB tidak dilirik sama sekali. Hengkang ke Everton juga belum memberi perubahan yang berarti.
Sempat bermain terus sejak awal dalam enam laga beruntun, ia harus menghilang akibat cedera. Jika melihat kontribusinya di The Toffees sejauh ini, ketiadaan VDB di atas lapangan juga tidak memberi pengaruh apa pun. Melihat kariernya di United yang belum begitu banyak mendapat kesempatan, sepertinya kembalinya pemain Belanda ini jauh lebih didukung ketimbang Martial.
Dua pemain ini menjadi contoh kecil bagaimana nama besar klub tidak berbanding lurus dengan kualitas pemain yang dimiliki. Beberapa pemain utama yang dipinjamkan lainnya juga ada dalam performa yang cenderung biasa-biasa saja ketimbang istimewa. Sebut saja Andreas Pereira di Flamengo, Brandon Williams di Norwich, hingga Axel Tuanzebe yang hanya jadi penghangat bangku cadangan Napoli.
Bahkan pemain muda yang digadang-gadang menjadi tumpuan masa depan klub seperti Amad Diallo dan Facundo Pellistri juga belum memberikan sesuatu yang berarti yang membuat dia layak dapat tempat di tim utama musim depan. Facundo sepertinya akan menjadi Angelo Henriquez jilid dua, sedangkan Amad hanya tampil lima kali dan dikabarkan gagal membuat pelatihnya, Giovanni van Bronckhorst tertarik untuk terus memainkannya.
Hanya James Garner pemain United yang terus menunjukkan penampilan positif selama masa peminjamannya. Bermain untuk Nottingham Forest, Garner tidak mau berhenti untuk membuat kontribusi yang signifikan.
Terbaru, ia memberi satu assist dalam kemenangan 2-0 atas Birmingham City. Dalam dua laga terakhir, ia sudah membuat satu gol dan satu assists. Total, ia sudah membuat 4 gol dan 7 assist dari 39 penampilannya di semua kompetisi. Sebuah catatan apik untuk seorang pemain yang berposisi sebagai gelandang tengah.