Menurut penulis Daily Mirror, John Cross, Alexis Sanchez akan lebih baik ketika ia bermain dan dilatih di Manchester City daripada di Manchester United. Menjelang potensi keberangkatannya dari Old Trafford, Cross juga berpendapat bahwa Sanchez adalah pemain yang masih memiliki bentuk apik, namun tertutup oleh kurangnya United dalam “merangsang” bakatnya.

Di sisi lain, belakangan ini Alexis Sanchez merupakan pemain yang diminati oleh salah satu klub Italia, Inter Milan. Bahkan, agen pemain asal Chili itu sudah melakukan kontak dengan staf di Inter untuk (kemungkinan) melanjutkan kesepakatan kepindahan sang pemain di musim panas ini. Jika nantinya kesepakatan tersebut terjadi, maka ini akan menjadi sebuah langkah yang mengakhiri masa-masa menyedihkan Sanchez sejak kepindahannya dari Arsenal 18 bulan lalu, di mana ia hanya membuat 21 pertandingan liga dan mencetak tiga gol di Premier League.

Seperti yang diketahui, sebenarnya Manchester City juga merupakan klub peminat Alexis Sancez. Klub rival United tersebut adalah klub yang sempat dipublikasikan secara terang-terangan akan merekrut Sanchez di bursa transfer musim dingin 2018. Namun sayangnya, mereka tidak berhasil menyelesaikan kesepakatan untuk membawanya ke Etihad. Meihat hal ini, John Cross kemudian mengemukakan pendapatnya dengan mengatakan bahwa Sanchez akan lebih baik jika ia berhasil bergabung bersama City.

“Saya yakin City akan mengatur Sanchez lebih baik dari United. Satu-satunya hal yang akan saya katakan tentang itu adalah, Anda akan lebih percaya diri jika Anda berada di bawah manajemen Pep Guardiola daripada Jose Mourinho. Saya pikir, Solskjaer sekarang akan lebih baik untuk memberi peluang Sanchez untuk pergi, dan melanjutkan misinya untuk membangun tim di musim ini,” tutur John Cross dalam Sunday Supplement.

“Ya, itu adalah cara yang pragmatis, tetapi memang hanya itu cara yang bisa dilakukan. Di atas alasan apa pun, dia (Sanchez) adalah sosok pemain bintang, yang gajinya sangat besar, dan dia adalah seorang pemain yang memiliki pengaruh di tim. Di ruang ganti United, semua itu hanya menjadi hal yang mengganggu. Di satu sisi, memang banyak pemain United lain yang cemburu, dan bertanya tentang kontrbusinya, yang tidak sepantas besar gajinya.”

“Saya lebih berpikir positif kepada Manchester United jika mereka betul-betul segera menjual Sanchez. Kalau argumennya adalah Anda harus menyelesaikan jendela transfer dengan lebih menguntungkan daripada saat Anda memulainya, maka mereka pasti akan melakukannya (menjual Sanchez). Saya percaya Solskjaer akan diberi waktu dan kesabaran jika hal ini gagal terwujud.”

Hingga Jumat pekan lalu, Ole Gunnar Solskjaer bersikeras bahwa Alexis Sanchez dinilai masih ingin tetap di Old Trafford. Padahal, manajer asal Norwegia itu jarang sekali menyebut-nyebut namanya dalam setiap konferensi persnya. Oleh karena itu, hal ini juga ditanggapi salah satu pundit The Telegraph, Sam Wallace, yang mengatakan bahwa situasi yang dihadapi United sangatlah naif.

“United sangat naif menghadapi situasinya sendiri. Ketika Anda berpikir mereka tenang-tenang saja setelah menjual Lukaku, tapi faktanya mereka mulai kebingungan ketika mereka tidak tahu siapa yang akan menjadi penggantinya. Situasi Sanchez pun begitu. Seperti yang kita tahu, dia adalah pemain dengan bayaran tertinggi di liga, bahkan mungkin di Eropa, tapi sampai sekarang tidak ada yang tahu apakah dia akan berada di sana (Old Trafford) setelah 2 September atau tidak,” ujar Sam Wallace.

“Jelas, sekarang ada upaya dari Roma, Inter dan beberapa klub Italia lainnya untuk membawanya. Jika dia pergi, Manchester United jelas harus merombak gaji para pemainnya. Ini sungguh menyedihkan. Penurunan tajam dalam kinerja seorang pemain seperti Sanchez telah menghilangkan sesuatu kekuatan yang absolut dari atsmosfer sepakbola modern. Ya, semoga saja langkah kedepannya akan jauh lebih baik setelah 18 bulan dia mengalami keterpurukan.”

 

Sumber: Sky Sports