Manchester United akhirnya menjual Romelu Lukaku ke Inter Milan di bursa transfer musim panas ini. Namun, alasan kepindahannya itu menyisakan tanda tanya bagi para penikmat sepakbola. Melihat hal ini, pelatih Belgia Roberto Martinez lalu menanggapinya dengan mengatakan bahwa Lukaku pindah karena sudah bosan berada di Old Trafford.

Di sisi lain, Martinez juga ternyata sempat menyarankan kepada anak asuhnya itu meninggalkan Manchester United agar ia mendapatkan tantangan baru di luar Inggris. Oleh karena itu, hal ini menjadi salah satu alasan mengapa Romelu Lukaku sangat berkeinginan pindah ke Inter Milan pada awal Agustus lalu.

Drama transfer Romelu Lukaku ini sendiri memang sedikit pelik, apalagi setelah terjadi kegagalan kesepakatan pertukaran pemain antara United dan Juventus (petukaran Romelu Lukaku dengan Paulo Dybala). Terlepas dari itu, yang jelas Roberto Martinez akhrinya turut merasa sangat senang bisa melihat Lukaku kembali menikmati kariernya sebagai seorang pesepakbola di klubnya yang baru.

“Menanggapi beberapa rasa penasaran publik, Romelu pindah karena dia membutuhkan tantangan baru. Dia kadang-kadang bosan dengan klubnya. Bekerja dengan manajer Antonio Conte akan menyenangkannya, dan proyek Inter (meraih Scudetto) sangatlah besar baginya. Ya, dia sudah lama bertujuan meraih gelar domestik. Saya akhirnya bisa melihat Lukaku tersenyum lagi, dan itu membuat saya bahagia,” tutur Roberto Martinez dikutip oleh F365.

Di satu sisi, menurut media The Sun, pemain internasional Belgia itu mempunyai banyak masalah sejak ia tiba kembali ke komplek latihan Manchester United di Carrington. Salah satunya adalah kelebihan berat badan. Hal ini kemudian mendorong Ole Gunnar Solskjaer untuk berpikir dua kali ketika ia ingin memasukannya ke dalam skuat utama Setan Merah.

The Sun juga lalu membuat sebuah penilaian bahwa sebenarnya Solskjaer sudah berniat ingin membuang seorang pemain yang menurutnya tidak cocok dengan skema sepakbola yang ingin ia terapkan di musim ini, dan nama Lukaku masuk ke dalam daftar pemain yang ingin dibuang tersebut. Namun, karena mantan pelatih Cardiff itu tidak pernah mengumbar alasan dibalik kepergian Lukaku, maka hal ini hanya menjadi isu yang tidak terlalu heboh.

Ole Gunnar Solkskjaer sebenarnya masih mengharapkan Lukaku untuk mengisi lini serangnya pada awal Maret lalu, setelah ia mencetak enam gol dalam tiga pertandingan, termasuk dua golnya dalam kemenangan Liga Champions atas PSG, yang juga secara langsung mengkonfirmasi Solskjaer sebagai manajer permanen United. Namun, Lukaku justru gagal mendapatkan kepercayaan penuh dari Solskjaer. Posisinya pun kemudian diambil alih oleh Marcus Rashford setelah pemain asal Inggris ini dirotasi menjadi penyerang tengah menjelang akhir musim lalu.

Pada akhirnya, mantan striker Chelsea itu harus membuat sebuah keputusan terbaik demi kariernya dalam beberapa bulan kebelakang, dan akhirnya, ia memilih untuk pindah ke klub impiannya, yaitu Inter Milan, dengan nilai transfer sebesar 75 juta paun –nilai transfer yang sama seperti yang United bayarkan ke Everton dua tahun lalu.

Romelu Lukaku pun langsung melakukan debut kompetitifnya untuk Inter pada pertandingan pertama Serie A musim ini. Bahkan, ia berhasil mencetak satu gol dalam kemenangan 4-0 atas Lecce. Ia pun kemudian langsung mengunggah pernyataan terkait laga debutnya ini lewat sebuah podcast, dan mengungkapkan bahwa ia akhirnya menemukan kesenangannya kembali.

“Banyak hal yang saya rasakan hari ini, dan saya merasakan kesenangan saya kembali. Sebelum ini, saya merasa tidak terlindungi. Saya merasa dibalut oleh banyak rumor, ‘Rom pergi ke sana’, ‘mereka tidak ingin Rom’, dan itu semua membuat saya merasa tidak enak selama tiga sampai empat minggu lalu. Saya selalu menunggu kapan itu semua berhenti,” tutur Romelu Lukaku dalam LightHarted Podcast.

“Saya mengobrol dengan beberapa rekan saya di sana (United), dan mengatakan pada mereka bahwa saya lebih baik berpisah. Karena jika saya tidak dilindungi seperti kemarin, saya merasa seperti anak yang dilepas tanpa orang tua. Saya hanya ingin mereka mengatakan, ‘Rom akan berjuang untuk kariernya’, akan tetapi itu tidak pernah terjadi selama empat atau bahkan lima bulan kebelakang.”

 

Sumber: Manchester Evening News, The Sun, F365