Butuh 14 tahun bagi Cristiano Ronaldo untuk bisa membuat hat-trick keduanya bersama Manchester United. Semalam, nyanyian “Viva Ronaldo” bergema seiring tiga kali namanya masuk ke papan skor.
Trigol pertama CR7 selama berbaju merah terjadi pada 12 Januari 2008. Di tempat yang sama, Old Trafford, ia menjadi bintang lapangan ketika United menang telak 6-0 melawan Newcastle United. Itulah satu-satunya pertandingan dimana nama Ronaldo masuk tiga kali di papan skor bersama United.
Setelah penantian yang cukup panjang, ia akhirnya mencetak trigol keduanya sekaligus yang ke-59 sepanjang kariernya di sepakbola dini hari tadi. Tiga gol yang sekaligus membawa United pulang dengan tiga poin setelah mengalahkan Tottenham Hotspur 3-2.
Proses tiga gol Ronaldo semalam bisa dikatakan adalah proses gol yang ingin sekali dilihat suporter Setan Merah. Tendangan jarak jauh, tap in yang berawal dari proses build up yang ciamik, serta lompatan tinggi mengalahkan pemain belakang ketika menyundul bola. Inilah yang diinignkan fans kepadar Ronaldo sejak ia kembali ke United musim panas lalu.
Tiga gol Ronaldo juga menegaskan kalau dia butuh suplai yang bagus. Musim ini, kehadiran Ronaldo sering dianggap sebagai beban oleh beberapa suporter United. Ada yang menyebut kalau Ronaldo adalah sumber macetnya permainan United musim ini dimana bola harus terus-menerus diberikan kepadanya. Lalu ada juga yang menyebut kalau Ronaldo adalah perusak skema Ole Gunnar Solskjaer selama tiga musim.
Ketika suplai tersebut berhasil didapat, maka gol akan datang dengan sendirinya. Diikuti dengan timing, akurasi, dan penempatan posisi dari Ronaldo, maka tiga gol itu akhirnya bisa tercipta.
Selain itu, penyelesaian akhirnya juga sangat efektif. Pada laga dini hari tadi, xG peluang United sebenarnya hanya 0,90 sedangkan Spurs memiliki angka xG 1,70. Angka 0,90 berarti peluang yang dimiliki United sebenarnya hanya cukup untuk membuat satu gol. Namun dengan efektivitas Ronaldo dalam penyelesaian akhir, United akhirnya bisa membuat tiga gol.
Di sisi lain, gol pertama murni dari kecerdikan Ronaldo yang membaca ruang kosong di lini kedua Tottenham. Anak asuh Conte ini akan berubah shape menjadi 5-2-3 ketika tidak menguasai bola. Kelemahannya adalah dua gelandang dipaksa harus cover area yang lebih luas ketika Ronaldo turun. Inilah yang terjadi pada proses gol pertama dimana ia mendapat ruang tembak yang bebas karena Eric Dier yang memilih tidak mengikuti pergerakan Ronaldo.
“Ini adalah penampila terbaiknya sejak saya tiba di sini entah itu ketika dengan bola atau tanpa bola. Dia membuat perbedaan dengan tiga golnya. Meski begitu, penampilan bagus Ronaldo bukan karena tiga golnya saja,” kata Rangnick.
Tiga gol ini juga menjadi pemutus puasa gelar si pemain yang sedang memasuki fase seret gol ketika memasuki 2022. Sebelum laga ini, Ronaldo hanya punya satu gol ketika ia membawa United menang 2-0 atas Brighton.
Ronaldo menjadi pahlawan dalam pertandingan kemarin. Aksinya membawa United menang melalui tiga golnya juga menjadi penyelamat bagi rekan setimnya yang bermain buruk, terutama di lini belakang. Kebobolan enam gol dari dua laga terakhir menegaskan kalau United masih belum menemukan kuartet yang pas di lini belakang.
Beberapa kali Spurs dengan mudah mengancam lini belakang United terutama kombinasi trio Son, Kane, dan Kulusevski. Bahkan momen penalti Kane berawal dari situasi tendangan bebas yang tidak bisa diatasi dengan baik oleh para bek United. Gol kedua Spurs juga berasal dari kecerobohan Harry Maguire yang tidak sengaja mencetak gol ke gawang sendiri.