Setelah mengalahkan Manchester City, Manchester United kembali menghadapi lawan sulit. Tottenham Hotspur sudah menunggu dengan hasil 5-0 atas Southampton. Lantas, bagaimana peluang United memenangi laga ini?

United dan Spurs Butuh Batu Loncatan

United sedang butuh perubahan yang waktunya bertepatan dengan masuknya Ruben Amorim sejak 11 November 2024 silam. Tiga laga awal berhasil dilalui dengan meyakinkan, dua kemenangan dan satu hasil seri. Namun, hasil buruk atas Arsenal dan Nottingham Forest kembali membikin kekacauan; apakah Amorim benar adalah orang yang tepat?

Amorim sendiri memang butuh waktu untuk beradaptasi, utamanya dengan skuad yang bukan pilihannya. Di sisi lain, United juga punya masalah dengan sejumlah pemain sejak era Erik ten Hag, mulai dari Jadon Sancho sampai Marcus Rashford. Maka, tidak heran kalau Amorim kerap melakukan rotasi, yang tujuannya mencari 11 terbaik yang sesuai dengan sistem permainannya.

Langkah Amorim lalu dipuji usai tidak membawa Rashford dan Alejandro Garnacho saat menang 2-1 atas City. Apa yang dilakukan Amorim banjir pujian karena berani menyingkirkan pemain yang kerap dianggap sebagai biang kegagalan The Red Devils.

Sialnya, Amorim harus menghadapi Tottenham Hotspur pada Kamis (19/12) nanti. Spurs, di sisi lain, baru mengakhiri lima pertandingan tanpa kemenangan mereka dengan membantai Southampton 5-0. Kedua tim sama-sama mencari kemenangan untuk melanjutkan hasil positif.

Spurs Inkonsisten

Dalam sepuluh laga terakhir Spurs sejak November ini, tampak kalau mereka tampil inkonsisten. Terkadang bisa mencetak banyak gol, terkadang hanya bisa mencetak satu gol, atau bahkan tak membobola gawang lawan sekalipun.

Spurs bisa menang 4-1 atas Aston Villa, 4-0 atas Manchester City, dan 5-0 dari Southampton. Namun, mereka cuma bisa mencetak satu gol ke gawang Ipswich, Fulham, dan Rangers.

Spurs terkadang memegang bola lebih dominan, tapi terkadang kalah penguasaan bola, utamanya saat melawan tim yang seimbang. Walau demikian, satu hal yang patut diwaspadai adalah agresifitas serangan mereka. Ketika melawan AS Roma yang berakhir 2-2, Spurs melepaskan 24 attemps!

Walau demikian, hal ini juga menunjukkan bagaimana mereka kurang efektif untuk menyelesaikan setiap peluang yang didapatkan. Hal ini juga menjadi kabar baik karena Roma menggunakan skema tiga bek untuk menghalau serangan Spurs tersebut.

Spurs juga pernah menguasai bola lebih banyak tapi kalah 0-1 dari Bournemouth dan harus mengadapi 21 attemps lawan. United bisa melakukan apa yang dibikin Bournemouth: biarkan Spurs memegang bola, lalu melancarkan serangan balik. Strategi ini bisa berhasil apalagi kalau United bisa mencetak gol cepat.

United pun harus fokus, jangan seperti Southampton yang kebobolan lima gol di babak pertama. Karena setelah itu, Spurs akan main lebih defensif dan makin sulit untuk dibongkar pertahanannya.

Imbang Secara Head to Head

Kalau bicara soal head to head dalam enam pertandingan terakhir, kedua tim sebenarnya imbang. Sama-sama menang dua kali, dan sisanya seri.

Secara kualitas skuad, cuma Luke Shaw yang benar-benar tidak bisa tampil karena cedera. Sementara Mason Mount, Jonny Evans, dan Noussair Mazraoui, masih belum bisa dipastikan. Di sisi lain, Spurs kehilangan Ben Davies, Cristian Romero, Micky van de Ven, Ricaharlison dan Guglielmo Vicario, karena cedera. Sementara Rodrigo Bentancur tak bisa main karena akumulasi kartu.

Walau inkonsisten, tapi Tottenham sangat berpeluang untuk mencetak gol ke gawang United. Mereka punya ketajaman dan kedua sayap mereka punya kecepatan.

Terakhir kali bertemu di liga, Tottenham berhasil menang 2-0 atas United. Namun, hal itu tentu tak bisa jadi patokan. Apalagi, ini adalah Piala Liga. Terkadang pelatih tak terlalu menganggapnya penting, sehingga hasil tidak bisa melihat hanya pada head to head.

Untuk prediksi, tampaknya kedua tim bakal sama-sama ngotot dan berhasil mencetak gol. Hasil seri 2-2 adalah hasil yang mungkin terjadi di laga ini.