Foto: Sky Sports

Apa persamaan sekaligus perbedaan Edouard Mendy dengan Manchester United? Dalam satu minggu, keduanya sama-sama mendapatkan dua. Bedanya, kalau Mendy dapat dua piala sementara United hanya dapat dua poin.

Dalam beberapa pekan terakhir, Manchester United seperti memilih untuk menjadi keledai ketimbang mempertahankan muruah mereka sebagai tim dengan julukan Setan Merah. Alih-alih menakutkan, mereka memilih untuk terjerumus ke dalam lubang yang sama dan seperti tidak memetik pelajaran dari kesalahan-kesalahan sebelumnya.

Ini yang mungkin membuat seorang David de Gea bingung. Saking bingungnya, dia sampai menyebut kalau United ini mungkin kena kutuk dalam wawancaranya dengan El Pais beberapa waktu lalu.

Ucapan De Gea mungkin hanya sebatas lucu-lucuan saja. Tapi, melihat hasil laga melawan Southampton kemarin, maka tidak tertutup kemungkinan kalau tim ini emang lagi kena kutukan.

***

Untuk ketiga kalinya secara beruntun, United mengulang cerita yang sama. Main bagus di awal, cetak gol, lalu kecolongan, kemudian tidak bisa cetak gol lagi. Hasil imbang kembali mereka bawa pulang. Bahkan dua laga terakhir bak déjà vu. Baik Burnley dan juga Soton membuat United hilang fokus hanya beberapa menit setelah babak kedua dimulai.

Tanda-tanda kalau United tidak akan menang lagi sebenarnya sudah terlihat dari data yang dikumpulkan oleh Manchester Evening News. Dari tujuh laga terakhir dimana United unggul, mereka hanya tiga kali mengakhiri laga dengan kemenangan. Inilah bukti kalau tim ini sepertinya masih susah fokus bermain di bawah arahan Rangnick.

Sang manajer interim beberapa kali menekankan pentingnya kontrol dan kedisiplinan dalam menjaga formasi yang mereka mainkan. Sayangnya, hal itu sepertinya belum bisa dijalankan oleh para pemain ini.

Pertandingan semalam mempertemukan dua tim yang sama-sama memainkan permainan direct. Secepat mungkin, bola akan selalu dilepaskan ke depan. Jumlah peluang yang seimbang yaitu 12 berbanding 13 mempertegas catatan tersebut.

Akan tetapi, pertandingan bisa menjadi milik United seandainya mereka bisa mengeksekusi peluang dengan baik. Menurut catatan xG Philosophy, angka xG United sepanjang 90 menit adalah 2,53. Itu artinya United bisa mencetak dua sampai tiga gol seandainya eksekusi mereka benar.

Terlihat beberapa kali United tidak bisa mengeksekusi big chance yang tersedia. Salah satunya adalah tendangan Cristiano Ronaldo yang terlalu pelan meski gawang sudah kosong melompong. Bola-bola tinggal ceplos seperti ini sebenarnya makanan empuk Ronaldo sebelumnya. Sebaliknya, tim tamu hanya punya angka xG 0,71. Bisa mencetak satu gol sudah menjadi catatan bagus bagi mereka dan itu berhasil dilakukan oleh Che Adams.

Selain eksekusi ketika menyerang, United juga bermasalah ketika bertahan. Lagi-lagi di laga ini mereka menunjukkan kurangnya kolektivitas. Sistem tidak berjalan dengan baik karena beberapa pemain tidak bisa mengeksekusinya dengan baik pula.

Rangnick memainkan formasi 4-3-3 dengan proses build up 4-1 dengan menyisakan McTominay di tengah. Kemarin, pemain Skotlandia ini keteteran bekerja sendiri karena Pogba dan Bruno sudah terlalu jauh ke depan. Ketika bola hilang di tengah, maka United akan mendapat serangan balik berbahaya karena McTominay akan berhadapan dengan dua gelandang tengah Soton yang dibantu oleh Adams dan Broja yang rajin mundur melakukan press. Jarak pemain untuk melakukan counterpress sudah terlalu jauh.

Proses Gol Soton menunjukkan kelemahan tersebut. Jarak Dalot dengan Adams sudah terlalu jauh. Varane pun bingung untuk mengejar yang mana hingga kemudian memilih mendekati bola. Ditambah dengan Shaw yang terlambat naik membuat gol ke gawang De Gea tidak terbendung. Skor 1-1 bertahan hingga akhir pertandingan.

United sudah menunjukkan permainan yang sebenarnya jauh lebih baik ketimbang awal musim. Yang membedakan hanya eksekusinya saja. Lini depan tidak bisa mengeksekusi peluang dengan baik, sedangkan lini belakang masih belum bisa menjalankan sistem bertahan yang sudah disepakati dengan baik.

Jika mereka terus bermain seperti ini, maka siap-siap kita tidak akan ke Liga Champions musim depan. West Ham baru akan bertanding malam nanti, dan masih ada Arsenal serta Spurs yang menyimpan beberapa laga tunda. Ya, selagi mereka belum bisa menyelesaikan masalahnya, bisa saja United tidak akan bermain di kompetisi Eropa sama sekali bahkan Europa Conference League sekalipun.

Kutukan kepada United sepertinya bukan karena kekuatan sihir atau ilmu hitam lainnya tapi karena kecerobohan dan ketidakmampuan dari para pemain United itu sendiri bermain dengan baik.