Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer mengatakan bahwa Premier League tengah dalam bahaya karena mulai berubah dari pertandingan sepakbola, menjadi pertandingan rugby. Solskjaer merujuk pada gerakan Bruno Fernandes yang dihentikan paksa pemain Southampton, tapi tak diberi pelanggaran oleh wasit.

Solskjaer dan para penggemar Manchester United pantas kesal. Soalnya, fragmen itu yang jadi kunci bagaimana Southampton membobol gawang United. Pemain United yang kesal dengan pelanggaran itu, jadi hilang fokus yang membuat penjagaan terhadap para pemain The Saints menjadi lengah. Hasilnya, Che Adams berhasil melepaskan tendangan yang akhirnya mengoyak gawang David De Gea.

Fernandes juga kesal karena tak mendapatkan tendangan bebas. Padahal, Jack Stephens dengan jelas menghajarnya dari belakang dan membuatnya tersungkur. Di sisi lain, hakim garis yang tak jauh darinya, juga tak memberi sinyal pelanggaran.

Sebelumnya, musim ini wasit-wasit Premier League diminta untuk membiarkan pertandingan berjalan lebih mengalir. Caranya adalah dengan tidak terlalu banyak memberikan pelanggaran buat kontak fisik. Karena hal ini, manajer Liverpool, Jurgen Klopp, menuduh Burnley tengah main gulat saat mereka kalah di Anfield pekan lalu.

“Kami harusnya bisa lebih baik,” kata Solskjaer soal timnya yang kebobolan di momen itu.

“Kalau Anda tak mendapatkan pelanggaran, kami harus memastikan kami menahan tendangan itu, tempatkan tubuh Anda pada arah tendangan dan pastikan mereka tak menendang sesuai target.”

“Dikatakan demikian, itu adalah pelanggaran [Stephens] langsung menabrak Bruno, dengan lengan dan pinggulnya melewatinya. Kita tak bisa secara ekstrem pindah dari bola voli atau bola basket pada musim lalu, ke rugby sekarang. Aku lebih suka cara yang lebih lunak, itu lebih seperti sepakbola pria, tapi tetap saja, itu [pelanggaran Stephens] adalah pelanggaran,” kata Solskjaer.

United untungnya menyamakan kedudukan ketika babak kedua berjalan 10 menit, lewat tendangan Mason Greenwood. Namun, United gagal menambah gol.

Salah satu alasannya adalah bagaimana Bruno Fernandes kerap diganggu dengan hantaman fisik dari para pemain Southampton. Sialnya, kontak tersebut jarang dianggap pelanggaran oleh wasit. Pemain lain juga mengalami hal serupa, Jadon Sancho misalnya, yang menjadi sasaran kontak fisik berat, tapi tak diberi pelanggaran oleh wasit.

“Setelah kami mencetak gol, kami melakukannya dengan baik untuk mendapatkan gol, membangun tekanan, memiliki lima atau enam menit lagi dengan permainan yang bagus dan kemudian kami sedikit tersesat,” jelas Solskjaer.

“Dan mungkin kelelahan, kecerobohan datang, dan kami memberikan hal-hal untuk menghibur penonton karena mereka memiliki beberapa serangan balik dan beberapa momen berbahaya.”

Sumber: Manchester Evening News