Setelah tiga pertandingan tanpa kemenangan, Manchester United akhirnya sukses meraih tiga poin pada pekan terakhir Premier League. Menghadapi Wolverhampton Wanderers di stadion Molineux, Setan Merah sukses meraih kemenangan dengan skor tipis 2-1. Hasil ini membuat United menyelesaikan kompetisi dengan nilai 74 atau unggul lima angka dari juara bertahan musim lalu, Liverpool.
United unggul terlebih dahulu melalui sundulan Anthony Elanga. Akan tetapi, tuan rumah sukses menyamakan kedudukan melalui Nelson Semedo. Jelang babak pertama berakhir, tim tamu unggul melalui penalti Juan Mata. Dalam perayaannya, Mata mendedikasikan gol ini untuk mendiang ibunya.
Berikut adalah tiga hal menarik dari pertandingan yang juga menjadi perpisahan bagi manajer Wolves, Nuno Espirito Santo, yang mengakhiri masa baktinya bagi klub tersebut.
Tidak Kalah di Tandang
Banyak kemajuan yang dibuat oleh United pada musim kedua Ole Gunnar Solskjaer. Salah satunya adalah kesuksesan United mengakhiri musim ini tanpa kekalahan di kandang lawan. Musim ini, United jauh lebih sulit dikalahkan ketika bermain di luar Old Trafford. Dari 19 laga, mereka meraih 12 kemenangan dan tujuh hasil imbang. Hanya City yang catatan away-nya lebih baik dari mereka.
Hal ini berkebalikan dengan catatan United di Old Trafford yang hanya meraih 9 kemenangan dan 6 kali kalah. Bahkan gawang United lebih mudah dibobol ketika main di kandang ketimbang main di laga tandang.
Catatan ini membuat United menjadi kesebelasan keempat sepanjang sejarah sepakbola Inggris yang bisa mengakhiri musim dengan unbeaten di laga tandang setelah Preston North End (1899), dan Arsenal yang melakukannya dua kali pada musim 2001/2002 dan 2003/2004.
Aksi Pemain Akademi
Seperti yang dikatakan Ole sebelumnya, laga ini akan ia pakai sebagai ajang rotasi mengingat final Liga Europa menanti beberapa hari lagi. Beberapa perubahan ia lakukan termasuk membawa Shola Shoretire, Hannibal Mejbri, dan Will Fish di bangku cadangan. Selain itu, Anthony Elanga kembali mendapat menit main.
United sendiri mengakhiri laga dengan tujuh pemain akademi di atas lapangan. Mereka adalah Dean Henderson, Brandona Williams, Axel Tuanzebe, Anthony Elanga, Shola Shoretire, Hannibal Mejbri, dan Will Fish. Beberapa dari mereka menunjukkan penampilan yang cukup baik.
Elanga mencetak satu gol, sedangkan Mejbri menunjukkan aksi individunya ketika bola ada di kakinya. Brandon Williams tidak terlihat gugup layaknya ketika ia bermain melawan Leicester, sedangkan Fish melakukan satu sapuan penting untuk menjauhkan bola dari lini belakang United.
Ole mengaku senang melihat para pemainnya menunjukkan karakter yang luar biasa meski beberapa dari mereka baru pertama kali bermain untuk tim utama. Besar kemungkinan nama-nama seperti Mejbri, Shola, dan Fish akan mendapat lebih banyak kesempatan pada musim depan.
Aksi Bailly dan Tuanzebe
Satu slot bek tengah pada final Liga Europa nanti tampak sudah pasti milik Victor Lindelof. Dengan asumsi kalau Maguire belum bisa bermain, seperti yang dikatakan Ole sebelum laga melawan Wolves, maka satu tempat nanti akan diperebutkan oleh Eric Bailly atau Axel Tuanzebe.
Maka dari itu, laga melawan Wolves tampak menjadi momen audisi bagi keduanya. Beruntung, keduanya tampil tanpa cela. Tuanzebe membuat 89% akurasi umpan dan tekel suksesnya mencapai 100%. Ia juga membuat 7 kali ball recoveries, 7 sapuan, dan 2 blok. Di sisi lain, Bailly beberapa kali mempersulit gerakan Fabio Silva.
Menarik untuk melihat siapa yang nantinya akan menemani Victor Lindelof untuk melindungi gawang De Gea. Atau bukan tidak mungkin kalau keduanya yang justru akan dimainkan dan Ole memilih mencadangkan Lindelof.