Foto: Reuters

Manchester United akhirnya mendapat tiga poin pertama mereka di markas baru Tottenham Hotspur. Bermain dalam tajuk Super Sunday, anak asuh Ole Gunnar Solskjaer ini menang meyakinkan dengan skor 3-1.

United tertinggal terlebih dahulu melalui gol Son Heung Min pada menit ke-40. Akan tetapi, keunggulan tersebut tidak bisa dipertahankan pada babak kedua. Sebaliknya, gawang Hugo Lloris dibobol tiga kali oleh Fred, Edinson Cavani, dan Mason Greenwood.

Kemenangan ini tidak hanya membuat United memperkecil jarak menjadi 11 angka dari Manchester City, melainkan juga memperbesar jarak dengan peringkat tiga yaitu Leicester City. Setan Merah kini unggul tujuh angka dari The Foxes dan tampaknya berpeluang untuk mengunci posisi dua.

Berikut adalah tiga hal menarik dari pertandingan yang dipimpin wasit Chris Kavanagh tersebut.

Insiden Son vs McTominay

Ada yang berbeda dari penampilan Spurs kemarin. Mereka yang biasanya cenderung menunggu ketika melawan tim yang kualitasnya di atas mereka, justru mengambil inisiatif dengan beberapa kali melakukan pressing ketika United menguasai bola. Bahkan mereka tidak segan merusak ritme United dengan melakukan duel fisik.

Meski begitu, United justru membuka gol terlebih dahulu melalui Edinson Cavani. Sayangnya, gol ini dianulir VAR karena McTominay dianggap melakukan pelanggaran setelah tangannya menyentuh wajah Son. Insiden ini menimbulkan perdebatan. Ada yang menyebut kalau gol ini sah karena pemain Skotlandia itu tidak sengaja menyentuh wajah Son. Namun, ada yang menyebut kalau McTominay memang melakukan pelanggaran.

Menurut rilis PGMOL (Badan Wasit Premier League), McTominay disebut melakukan pelanggaran karena gerakan tangan yang ia lakukan bukanlah gerakan alamiah ketika seseorang berlari. Inilah yang membuat wasit Chris Kavanagh menganulir gol tersebut.

Alasan ini tidak bisa diterima oleh Ole. Dalam konferensi pers setelah laga, Ole menyebut kalau gerakan tangan seperti itu kerap terjadi ketika seseorang berlari. Oleh karena itu, McTominay tidak sengaja menyentuh wajah Son.

Hal ini membuat kapasitas wasit Premier League kembali disorot. Jika memang gol itu tidak sah, McTominay harusnya sudah mendapat kartu merah. Akan tetapi, hal itu juga tidak dinberikan oleh Chris.

Keadaan semakin ruwet setelah Son membuka keunggulan yang membuat media sosial saat itu semakin panas. Setelah kekalahan ini, Son mendapat beberapa serangan rasis di media sosial pribadinya.

Aksi Cavani

Beberapa pemain United bermain luar biasa semalam. Pogba, Fred, Greenwood, dan Cavani adalah beberapa pemain yang semalam mencuri perhatian. Khususnya nama terakhir. Cavani mendapat gol yang sebelumnya dianulir oleh Kavanagh. Sundulannya pada menit ke-79 membuat United berbalik unggul.

Aksinya ini menunjukkan betapa pentingnya ia bagi lini depan United. Ia beberapa kali melakukan pergerakan tanpa bola di belakang pertahanan lawan. Berbeda dengan Martial yang selalu menerima bola di depan pemain belakang lawan, maka Cavani akan bergerak dari sisi samping atau bergerak ke belakang bek lawan.

Jika Martial hanya akan melakukan umpan 1-2, maka Cavani akan memberi opsi untuk melakukan umpan terobosan. Hal ini terlihat jelas dari proses gol dianulir dan gol yang ia peroleh.

Dengan golnya ini, maka Cavani total sudah membuat 8 gol sepanjang musim ini. Sebuah catatan yang bagus untuk pemain yang sering berkutat dengan cedera. Menarik melihat apakah Cavani akan mendapat perpanjangan kontrak mengingat masa baktinya di United akan berakhir sebentar lagi.

Mourinho vs Ole

Sebelum pertandingan, kedua manajer ini sempat mengeluarkan psywar kepada masing-masing lawannya. Mourinho mengejek Ole yang tidak punya ambisi untuk memenangi trofi karena menyebut trofi hanyalah pemenuhan sebuah ego dari seorang manajer. Di sisi lain, Ole balas mengejek The Special One dengan menyebut kalau posisi dua bukanlah sebuah pencapaian merujuk kepada ucapannya yang menyebut kalau runner-up adalah prestasi terbesarnya bersama United.

Setelah laga, keduanya kembali perang kata-kata. Khususnya terkait insiden Son vs McTominay. Ole menyebut kalau dirinya tidak akan memberi makan Son jika melihat ada pemain yang bertingkah seperti itu. Di sisi lain, Mourinho tentu membela pria Korea Selatan tersebut.

“Beruntung sekali kalau Son tidak punya ayah seperti Ole. Sebab saya pikir, seorang ayah yang baik harus melakukan segala cara untuk memberi makan anaknya. Bahkan jika harus mencuri sekalipun,” ujarnya.