Foto: Sportsmax.tv

Meski tidak ada lagi gol tandang, hasil imbang 1-1 melawan Atletico Madrid merupakan hasil yang bagus bagi Manchester United. Terutama jika melihat permainan tim ini secara keseluruhan.

Ada tanda-tanda kalau Manchester United sepertinya bakal kalah pada leg pertama ini. Bola seperti susah keluar dari wilayah pertahanan United selama lima menit sejak peluit laga ditiup. Shape United langsung berantakan yang kemudian dimanfaatkan oleh Joao Felix untuk mencetak gol pertama pada menit ke-7.

Setelah gol tersebut, tidak ada tanda-tanda kalau United bisa mendapatkan gol penyama kedudukan. Bagaimana tidak, tiap kali pemain United memegang bola, 2-3 pemain Atletico akan langsung melakukan pressing sehingga pemain United banyak kalah duel 1v1 karena mereka akan mudah hilang bola akibat terlalu cepat melepas umpan atau melakukan kesalahan.

Paul Pogba dan Bruno Fernandes jelas tersiksa dengan gaya main ini. Sadar kalau mereka berdua adalah poros serangan United, maka Atletico akan meningkatkan intensitas mereka tiap kali dua pemain ini mendapat bola. Hasilnya efektif karena Atletico bisa membuat kombinasi umpan Brogba ini hilang 16 kali dari 27 percobaan. Lalu, setiap kali keduanya memegang bola, garis pertahanan United akan menjadi tinggi dan hanya menyisakan Fred di tengah yang akan mudah dieksploitasi Atletico dengan serangan balik.

Di sisi lain, mencoba serangan dari sayap juga percuma bagi United karena akurasinya yang di bawah standar. Belum lagi keputusan Rangnick memainkan Lindelof sebagai bek kanan tidak membuahkan hasil apa pun. Serangan United gampang sekali gagal karena siklusnya bisa ditebak. Mencoba build dari sayap, lalu memanfaatkan Pogba sebagai poros untuk melakukan sirkulasi.

Jika melihat statistik, United bahkan sempat menguasai bola hingga 65%. Akan tetapi, penguasaan bola jelas tidak akan berarti tanpa peluang yang signifikan. Bahkan xG United saja sempat menyentuh angka 0,05 alias tidak ada serangan-serangan berkategori membahayakan.

Baru pada babak kedua United pelan-pelan mulai bisa keluar dari kurungan Atletico meski belum juga membuat peluang berbahaya. Simeone tampak memilih untuk tidak lagi kesetanan merebut bola layaknya babak pertama. Yang lebih penting adalah menjaga shape bertahan agar United tidak bisa menembus mereka dan sesekali menyerang ketika menguasai bola.

Sebenarnya gol kedua Atletico bisa didapat apabila mereka tenang menyelesaikan peluang. Tendangan Griezmann membentur mistar dan beberapa kali percobaan mereka pada babak pertama juga ada yang membentur mistar.

Hari United pada akhirnya diselamatkan oleh bocah andalan mereka musim ini yaitu Anthony Elanga. Pemain Swedia ini mencetak gol memanfaatkan umpan terobosan Bruno Fernandes. Ini menjadi gol ketiga Elanga musim ini dan telah membuat empat gol selama membela United.

Hasil imbang ini cukup bagus bagi kedua tim terutama bagi United yang sepanjang pertandingan terlihat kesusahan mengatasi permainan Atletico. Beruntung, mereka dapat satu-satunya peluang emas yang bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Elanga menjadi gol.

Bagi Atletico, masalah mereka ada di penyelesaian akhir. Karena melihat xG Atletico yang bisa menyentuh angka 1,63 maka mereka setidaknya bisa membuat dua gol.

Leg kedua akan jauh lebih menarik.