Serentetan pertandingan demi pertandingan harus dihadapi United disaat sejumlah persoalan dari sisi teknik dan taktik belum kunjung selesai serta waktu yang mulai menipis.
Musim ini Southampton menjadi tim yang langsung menggagalkan United untuk mengeruk poin di pekan-pekan awal. Hasil seri 1-1 di St Mary membuat United, yang minta disenggol oleh adminnya selepas menang 5-1 atas Leeds, benar-benar disenggol beneran. Inilah yang membuat Ralph begitu emosional dan mengepalkan tangannya saat peluit akhir dibunyikan.
Betapa ekspresifnya Ralph tidak lepas dari haril yang mereka terima musim lalu. Setahun yang lalu Southampton mendapat mimpi buruk ketika mendatangi markas United. Mereka dibantai 9-0 dan mengakhiri laga dengan sembilan pemain. Hanya dalam dua musim, The Saints merasakan skor itu dua kali dari lawan yang berbeda. Kekalahan yang didefinisikan oleh Ralph Hasenhuttl sebagai kekalahan terburuk.
Pada Sabtu (12/2), mereka kembali menerima kunjungan United di Old Trafford pada jam makan siang Inggris. Terlepas dari hasil imbang pada pertemuan pertama musim ini, Ralph tidak munafik dengan menyebut kalau timnya masih tidak bisa melupakan kekalahan itu.
Dengan kualitas pemain yang jauh di atas tim tamu, United akan tetap menjadi unggulan. Namun, Harry Maguire dkk harus hati-hati. Ada potensi laga ini bisa berakhir imbang seperti di St Mary karena Soton mulai menunjukkan tren yang positif.
Mereka memang hanya mendapat empat poin dari tiga laga terakhir. Namun, poin tersebut mereka raih atas dua tim penghuni top 6 yaitu Manchester City (1-1) dan Tottenham Hotspur (menang 3-2). Bahkan jika menghitung performa dari Desember, mereka hanya sekali kalah dan tiga kali menang.
Menghadapi lawan seperti ini, United tentu tidak bisa main-main. Susunan 11 awal harus bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Membuat kesalahan sekecil apa pun, maka siap-siap De Gea akan kembali pontang-panting melindungi gawangnya.
Masalahnya, United sendiri juga masih jauh dari kata membaik. Mereka tersingkir di Piala FA dari Middlesbrough dan ditahan juru kunci Burnley 1-1. Mereka pun kembali menjauh dari empat besar.
United di era Rangnick masih kesulitan untuk bisa membuat pertandingan berada dalam kontrol mereka sepenuhnya. Kontrol disini bukan sebatas menguasai bola melainkan membuat jalannya pertandingan sesuai dengan kehendak mereka.
Hal ini terlihat jelas dari tiga laga terakhir. Meski penguasaan bola tinggi dan penciptaan peluang begitu banyak, tapi jumlah gol yang hanya tiga dari 70 lebih tendangan serta lini belakang yang masih berantakan dalam hal transisi membuat United tetap tidak terlihat istimewa.
United kerap menggila pada babak pertama. Membuat serangkaian peluang dan bahkan bisa membuat gol. Namun ketika babak kedua, mereka mengendur yang membuat para pemain lawan bisa balik mengerjai mereka dan mencetak gol. Inilah salah satu PR Rangnick selain mengatasi persoalan individu para pemain yang masih suka salah oper dan buruk dalam hal teknis lainnya.
Sejak Alex Ferguson meninggalkan United, kekecewaan selalu datang tiap kali Manchester United bermain. Namun, musim ini kekecewaan itu datang terlampau sering. Bukan tidak mungkin akhir pekan nanti suporter United akan dibuat kecewa lagi oleh Southampton.
Perkiraan Susunan Pemain
MAN UNITED: David de Gea, Diogo Dalot, Harry Maguire, Raphael Varane, Luke Shaw, Scott McTominay, Paul Pogba, Bruno Fernandes, Marcus Rashford, Jadon Sancho, Cristiano Ronaldo
SOUTHAMPTON: Fraser Forster, Kyle Walker-Peters, Jan Bednarek, Mohamed Salisu, Romain Perraud, Oriol Romeu, James Ward-Prowse, Mohamed El Younoussi, Stuart Armstrong, Che Adams, Armando Broja