Memalukan! Hanya itu kata yang keluar ketika melihat pertandingan Manchester United semalam. Mereka diobok-obok Liverpool dengan skor telak 0-5 di Old Trafford. Tekanan kepada Ole Gunnar Solskjaer untuk segera angkat kaki mulai terdengar keras mengingat kekalahan dengan skor telak, lalu datang dari rival abadi, adalah sesuatu yang tidak bisa dimaafkan.
Meski begitu sang manajer mencoba tegar. Ia berkata untuk tidak akan menyerah hanya karena satu kekalahan ini.
Hari Yang Suram
“Tidak mudah untuk mengatakan apa pun selain hari ini sebagai hari terburuk saya memimpin pemain ini dan kami tidak cukup baik secara individu dan sebagai tim. Anda tidak bisa memberi tim seperti Liverpool peluang seperti itu dan sayangnya kami melakukannya. Penampilan kami tidak cukup bagus dan itu pasti. Mereka lebih klinis dibandingkan kami. Kami tidak memanfaatkan peluang sejak awal dan gol ketiga saya rasa menjadi gol yang mengakhiri permainan.”
Start Yang Ceroboh
“Awalnya kami merasa tidak percaya diri. Kami memberi bola dengan menendangnya keluar tiga sampai empat menit pertama. Lalu kami mendapat peluang bagus tapi kami tidak memaksimalkannya dan mereka langsung mencetak gol pertama dan kedua. Kami kemudian memiliki beberapa peluang lagi tapi kurang klinis. Di sisi lain, mereka memanfaatkannya dengan baik.”
Taktik Kami Sudah Bagus
“Staf pelatih sudah sangat bagus. Mereka semua cemerlang. Saya punya cara sendiri mendekati pertandingan hari ini dan hari ini kami tidak cukup klinis di depan. Kedua tim memberi banyak ruang dan ketika Anda memberi ruang kepada mereka, mereka mencetak gol. Dua setengah tahun terakhir kami memiliki pendekatan yang sama dengan mereka yaitu bermain high-press dimana mereka belum pernah melakukan itu sebelumnya. Saya melihat kalau Manchester United harus selalu mencoba untuk menekan ketika bermain di kandang dan menguasai permainan.”
Gol Keempat Mengakhiri Pertandingan
“Gol keempat membuat laga sudah berakhir. Ketika masuk ruang ganti, saya masih yakin kalau para pemain kami bisa mencetak lebih dari satu gol tiap 15 menit tapi saya juga berpikir kalau gol keempat pada akhir babak pertama membuat saya juga berpikir kalau pertandingan ini sudah selesai.”
Kami Selalu Bangkit
“Anda bisa lihat musim lalu ketika kami kalah 1-6 dari Spurs, lalu saya juga pernah mendapat kekalahan kekalahan buruk sebagai pemain. Saya hancur dan berada di titik terendah yang saya alami. Tapi saya katakan kalau kami selalu bangkit dari kekalahan yang kelam seperti hari ini. Saya selalu bangkit dan tidak akan menyerah apa pun situasinya. Itulah cara saya memandang hasil ini.”
Suporter Setia
“Mereka brilian meski kecewa. Mereka bertahan sampai akhir untuk mendukung mereka. Kita harus berterima kasih kepada mereka. Manusiawi apabila mereka marah tapi mereka selalu mendukung tim.”
Apa Selanjutnya?
“Saya sudah melakukan pekerjaan yang cukup jauh sebagai sebuah grup dan kami terlalu dini untuk menyerah sekarang. Sulit untuk mengangkat moral semua orang. Saya paham kalau pemain akan merasa down. Banyak karakter yang harus saya lihat satu per satu. Yang bisa saya lakukan hanya bangun dan melihat masa depan dan mengevaluasi apa yang terjadi serta melakukan yang terbaik untuk melewati masa sulit.”