Layaknya istilah right man in the right place, Manchester United memang membutuhkan sosok-sosok seperti ini di atas lapangan. Sosok yang tepat di tempat yang juga tepat. Malam tadi, Paul Pogba menjadi sosok yang sukses menjadi pembeda bagi permainan United melawan AC Milan.
Satu gol yang ia buat ke gawang Gianluigi Donnarumma cukup untuk membawa Manchester United melaju ke babak 8 besar. Kemenangan ini tentu saja memperbesar kans United untuk bisa membawa pulang trofi yang pernah mereka raih empat tahun lalu tersebut. Selain itu, gol Pogba ini juga menandakan betapa dia masih sangat vital bagi United meski kerap diterpa isu-isu tidak sedap seputar masa depannya.
Tercatat, ini sudah keempat kalinya gol Pogba bernilai bagi pertandingan United. Golnya ke gawang West Ham membangkitkan United dari ketertinggalan. Golnya ke gawang Fulham menghasilkan tiga poin. Sepakan voli ke gawang Burnley membawa United ke puncak klasemen. Sekarang, satu golnya menghasilkan tiket ke babak 8 besar.
Ketika Bruno tidak dalam performa terbaiknya, maka Pogba menjadi sosok yang dicari. Meski banyak yang menyebut kalau kehadiran Pogba akan membuat peran Bruno terkikis, namun tidak sedikit yang merasa kalau masuknya kedua pemain ini akan membuat lini serang United menjadi lebih menggigit dan berkualitas.
“United memiliki lini belakang yang baik, tapi mereka berjuang untuk bisa membuat sisi menyerangnya menjadi sama bagusnya. Mereka benar-benar berusaha sepanjang musim ini. Dan situasi semacam itu berubah ketika Pogba bermain,” kata Paul Scholes.
Satu hal yang membuat Pogba bisa menjadi pemain penting bagi United kemarin sebenarnya cukup sederhana. Ia sukses bermain simpel tapi berguna bagi proses build-up United. Pogba tidak berlama-lama menguasai bola. Ketika melihat temannya berada di posisi yang ideal, maka dia akan langsung mengumpannya. Itulah yang ia lakukan kemarin.
“Pogba selalu mencari bola dan ketika ia mendapatkannya, ia langsung memutar badannya. Dia benar-benar membuat perbedaan malam ini. Dia menambahkan sentuhan berkelas ketika Man United benar-benar membutuhkannya,” kata Owen Hargreaves.
Ia juga banyak membantu pertahanan. Masuk ke lapangan, Pogba ternyata tidak mengisi lini tengah melainkan bermain melebar sebagai winger untuk mengisi pos Rashford. Ia juga sempat sukses mencegah build up play Milan yang diarahkan ke sisi sayap kiri pertahanan United.
Henderson yang Akhirnya Berhasil
Satu pemain yang berada di tempat yang tepat lainnya adalah sang penjaga gawang, Dean Henderson. Ia kembali menunjukkan performa yang tidak mengecewakan. Satu penyelamatan krusial dari sundulan Zlatan Ibrahimovic menjadi sorotan karena penyelamatan itu ia buat dari jarak dekat.
Penyelamatan yang ia buat saat itu sama gerakannya dengan apa yang ia lakukan pada leg pertama saat berusaha menahan sundulan Simon Kjaer. Sayangnya, kala itu tepisan Dean tidak sempurna sehingga bola harus masuk ke gawang. Sekarang, ia tidak ingin mengulang kesalahannya dan sukses membuat Ibra tidak bisa mencetak gol.
Pelan-pelan mantan pemain Sheffield United ini membuktikan kalau dia sudah layak untuk bermain sebagai kiper utama. Sebagai komparasi, Henderson sudah membuat 12 clean sheets dari 18 pertandingan musim ini. Ia juga hanya 10 kali kebobolan.
Angka ini jauh lebih baik dari David de Gea yang baru mencatatkan 10 kali nirbobol dari 29 pertandingan. Ia juga bahkan sudah kebobolan 37 kali. Statistik yang dibuat Henderson musim ini tentu saja akan memusingkan kepala Ole mengingat ia harus memilih apakah melepas Henderson demi De Gea atau sebaliknya melepas De Gea yang sudah menjadi legenda klub dan menggantinya dengan Henderson yang matang di usia muda.