Efektivitas! Hanya itu yang bisa diucapkan Rangnick berulang-ulang selepas laga melawan Watford. Untuk kesekian kalinya, United kembali hanya bermain imbang meski sepanjang laga mendominasi pertandingan. Kemarin, upaya mereka melepaskan percobaan 22 tendangan tidak ada yang menghasilkan gol sama sekali.
Inilah yang membuat Rangnick tampak sedikit pusing. Timnya tidak bermain buruk bahkan United bermain baik. Akan tetapi, mereka selalu membentur tembok yang sama yaitu penyelesaian akhir. Kalau sudah begini, sosok manajer jelas sulit untuk dijadikan kambing hitam karena taktik yang dimainkan sudah berjalan dengan mulus dan hanya tidak menemukan akhir yang diinginkan.
Jika begini terus, akan sulit bagi United untuk bisa meraih posisi keempat di klasemen akhir. Maret nanti, mereka akan dihadapkan dengan jadwal neraka yaitu dengan melawan City dan Liverpool. Dua tim ini jelas tidak memiliki masalah dengan penyelesaian akhir mengingat mereka punya pemain yang kapasitasnya di atas pemain Setan Merah. Jika United masih tidak bisa menyelesaikan masalahnya, maka jangan harap mereka bisa bermain di Liga Champions musim depan.
Esensi dalam sebuah pertandingan sepakbola adalah mencetak gol ke gawang lawan sebanyak-banyaknya, dan jika itu tidak bisa dilakukan maka jangan harap tim tersebut bisa mencapai kesuksesan.
Kontrol United
“Kami sudah melakukan segalanya selain satu hal yaitu mencetak gol. Kami harus menerima hasilnya karena sulit bagi kami untuk memenangkan pertandingan jika terus seperti ini. Kami memegang kendali penuh hampir sepanjang pertandingan dan bahkan membuat Watford tidak punya serangan balik selain lima menit terakhir. Kami benar-benar mengendalikan permainan.”
Kehilangan Sentuhan Akhir
“Kami punya peluang yang cukup. Pada babak pertama kami memiliki empat peluang bersih yang biasanya cukup untuk mencetak satu sampai dua gol. Pada babak kedua kami juga punya beberapa peluang serupa. Ini semua tentang efisiensi, tentang caranya menjadi klinis di depan gawang dan sayangnya ini bukan pertama kalinya hal ini terjadi.”
Menciptakan Kesempatan
“Tugas saya sebagai pelatih adalah membantu tim menciptakan peluang yang cukup. Jika kami hanya punya dua sampai tiga peluang dalam permainan, kami dapat bertanya pada diri sendiri, apa yang dapat kami lakukan untuk menciptakan lebih banyak peluang. Namun untuk hari ini, saya merasa kalau jumlah peluang bersih yang kami dapat seharusnya cukup untuk memenangkan pertandingan.”
Hilang Dua Poin
“Kembali lagi kami kehilangan dua poin disaat kami seharusnya bisa menang dengan mudah. Kami punya peluang di kedua babak untuk memenangkan pertandingan itu, tapi kami tidak melakukannya dan hal ini bukan yang pertama dimana kami kehilangan dua poin dalam pertandingan yang sangat penting.”
Mencoba Bangkit
“Tidak ada lagi yang bisa kita lakukan sekarang. Kami harus bekerja keras untuk mempersiapkan diri jelang laga melawan Manchester City Minggu depan, tapi kami juga tidak bisa melupakan dua poin yang hilang pada hari ini. Dua poin yang menyakitkan. Kami akan mulai fokus ke laga derby pada awal minggu depan. Tapi saat ini rasanya tidak enak untuk melanjutkan hari kami kembali kehilangan dua poin yang berharga.”