Foto: Mirror.co.uk

Pada pekan kedua musim 2018/2019, Manchester United dijamu oleh Brighton and Hove Albion yang kala itu baru memasuki musim keduanya di Premier League. Dalam pertandingan tersebut, United kalah 3-2 dan membuat Amex Stadium menjadi tempat yang belum bisa dikalahkan United setidaknya dalam dua musim terakhir.

Musim ini, alur serupa kembali terjadi pada Setan Merah. Selasa (20/8) dini hari nanti, United akan bertanding melawan Wolverhampton Wanderers yang juga akan memasuki musim kedua secara beruntun di Premier League. Aura angker kembali menghantui kubu United mengingat pertandingan nanti akan dimainkan di Molineux Stadium.

Stadion berkapasitas 32 ribu penonton ini adalah tempat yang menyulitkan bagi United musim lalu. Bagaimana tidak, dua kali bertanding di sana, United selalu kalah. Apesnya kedua pertandingan itu terjadi di era kepelatihan Ole Gunnar Solskjaer. Dua pertandingan tersebut sama-sama berakhir dengan skor 2-1 bagi tuan rumah. Bahkan ketika bermain di Old Trafford, Wolves bisa mencuri poin.

Wolves nampaknya cukup menakutkan bagi United. Solskjaer sendiri bahkan sudah mewaspadai mereka sejak menang besar melawan Chelsea pekan lalu. Ia sudah mewanti-wanti anak asuhnya untuk langsung fokus ke laga ini mengingat mereka tidak mau mengulangi kesalahan musim lalu yang dua kali tidak bisa menang di sana.

“Kami harus menginjakkan kaki kami ke bumi karena masih ada yang harus kami tingkatkan. Kami harus fokus pada laga melawan Wolverhampton di Molineux pada hari Senin malam. Kami paham soal pertandingan itu karena kami tahu hasil akhir kami dalam dua pertandingan terakhir,” tuturnya setelah laga melawan Chelsea.

United punya momentum untuk bisa berada di atas beberapa rivalnya. Dalam empat pekan pertama, jadwal United relatif lebih ringan dibanding tim-tim top enam lainnya yang sudah harus berhadapan dengan laga-laga berkategori big match. Setelah melawan Wolves, United akan melawan Crystal Palace dan Southampton. Di sisi lain, dalam tiga pekan beruntun beberapa big match sudah hadir seperti City melawan Spurs (skor akhir 2-2), Arsenal melawan Liverpool (pekan ketiga), dan Arsenal melawan Tottenham Hotspur (pekan keempat). Beberapa dari mereka sudah pasti ada yang kehilangan poin sehingga United harus memaksimalkan empat pekan jadwal “ringan” mereka. Salah satunya adalah dengan menang melawan Wolves.

Sabar dan Waspada Akan Serangan Balik

Salah satu faktor mengapa United bisa menang telak dengan skor 4-0 adalah dikarenakan Chelsea yang selalu meninggalkan space yang cukup luas di lini tengah hingga lini belakang. Lebarnya ruang ini kemudian dimanfaatkan United meski secara statistik mereka kalah segalanya dari Chelsea.

Wolves kemungkinan besar tidak akan bermain terbuka seperti apa yang dilakukan Chelsea. Mereka adalah kesebelasan yang memilih bermain menunggu dengan memanfaatkan blok rendah dan akan membalasnya dengan serangan balik yang akan dimulai dari trio Dendoncker, Neves, dan Moutinho di lini tengah. Taktik ini yang sukses menyulitkan beberapa tim papan atas termasuk United pada musim lalu.

Berkaca dari gaya main Wolves, maka besar kemungkinan United akan lebih sering memegang penguasaan bola pada pertandingan nanti. Solskjaer bahkan sudah memprediksi kalau timnya tidak akan bisa melakukan skema serangan balik mengingat transisi bertahan Wolves yang cukup terorganisasi dengan rapi. Maka Solskjaer pun meminta para pemainnya untuk sabar dan tidak terburu-buru dalam menciptakan peluang.

“Kami harus bermain dengan presisi, kami tahu kami tidak akan memiliki banyak peluang untuk melakukan serangan balik. Kami harus bagus ketika menguasai bola, bersabar, dan menciptakan cukup peluang,” tuturnya kepada Sky Sports.

Pada laga melawan Chelsea, United kerap melakukan turnover ketika build-up serangan dari belakang. Hal ini harus dikurangi mengingat Wolves akan mengincar duet Jota dan Jimenez melalui trio lini tengah yang semuanya memiliki passing range yang cukup baik.

Sorotan jelas mengarah kepada lini belakang khususnya posisi bek kiri yang pekan lalu tidak bisa dijalankan dengan baik oleh Luke Shaw. Bek kiri Inggris ini kesulitan ketika melakukan transisi dan sering terlambat melakukan cover. Jika dibiarkan, maka posisi ini akan menjadi santapan empuk para pemain Wolves yang ketika bertemu pada Piala FA musim lalu berhasil mengalahkan United melalui serangan dari sayap dan paniknya Shaw ketika harus berhadapan satu lawan satu dengan Diogo Jota.

“Di depan, mereka punya Jimenez dan Jota, dua pemain yang cukup cepat di Liga Inggris saat ini. Keduanya selalu memberi masalah. Khususnya ketika mereka didukung oleh pemain yang bisa mengoper seperti Ruben Neves, Joao Moutinho, dan Conor Coady,” tuturnya menambahkan.

Selain itu, lini tengah United juga belum bisa dikatakan bermain dengan baik pada pekan lalu. Beberapa kali Scott McTominay membiarkan lini tengah United memiliki celah yang sangat besar. McTominay kerap mendatangai duet Maguire-Lindelof untuk meminta bola, sesuatu yang cukup aneh mengingat Maguire dan Lindelof adalah pemain yang direkrut karena bisa mengatur serangan dari belakang dan memiliki jangkauan umpan yang jauh lebih baik ketimbang Chris Smalling.

Jika McTominay terus mendekat ke arah duet bek tengah United tersebut, maka build-up ke lini tengah akan terputus mengingat tidak adanya opsi pemain untuk diberikan umpan. Dilansir dari Telegraph, setelah pertandingan melawan Chelsea, Maguire dikabarkan mendatangi McTominay dan membicarakan sesuatu. Banyak yang memprediksi kalau Maguire menginginkan McTominay untuk diam saja di lini tengah dan jangan mundur mendekati mereka karena hal itu akan mengurangi progresi mereka dalam membangun serangan.

Perkiraan Formasi MU vs Wolverhampton

WOLVERHAMPTON WANDERERS:

Rui Patricio, Willy Boly, Conor Coady, Ryan Bennett, Matt Doherty, Leander Dendoncker, Joao Moutinho, Ruben Neves, Jonny Castro, Diogo Jota, Raul Jimenez

MANCHESTER UNITED:

David de Gea, Aaron Wan-Bissaka, Harry Maguire, Victor Lindelof, Luke Shaw, Scott McTominay, Paul Pogba, Andreas Pereira, Jesse Lingard, Anthony Martial, Marcus Rashford