Jika United masih punya ambisi untuk meraih gelar pada musim 2018/19, maka mereka harus memenangi kompetisi Liga Champions Eropa. Namun jalan mereka untuk mencapai ke arah sana cukup terjal. Mereka harus berjumpa dengan Barcelona yang mempunyai ambisi mengulang kesuksesan 2009 dan 2015 dengan meraih tiga piala.
Ole Gunnar Solskjaer sukses mendaki gunung pertama dalam wujud kesebelasan asal Paris. Tertinggal 0-2 pada leg pertama, mereka tampil mengejutkan dengan menang 3-1 dalam pertandingan yang dibantu dua gol dari langit dan satu penalti pada menit-menit terakhir. Kemenangan ini meningkatkan kepercayaan diri United untuk menatap pertandingan berikutnya.
“Kami ingin mendapatkan pertandingan tim besar melawan tim besar. Kami siap untuk menatap pertandingan satu ini,” kata Ole.
Pria Norwegia ini nampak serius untuk mempersiapkan timnya. Saat mereka tidak bertanding akhir pekan ini, Ole dan para stafnya memilih terbang ke Barcelona untuk melihat lawannya bertanding menghadapi Atletico Madrid. Sehari kemudian, Ole bahkan langsung mengadakan pertemuan dengan para pemainnya untuk membahas taktik seperti apa yang akan dipakai.
United berstatus underdog alias tidak diunggulkan. Lagipula, siapa yang berani menjagokan tim yang baru dua kali melangkah ke perempat final Liga Champions dalam enam musim terakhir selain para pendukungnya sendiri? Sedangkan Barca sempat menjadi juara ajang ini pada musim 2014/15.
Apalagi rekor Setan Merah ketika bertemu Blaugrana di Eropa terbilang sangat buruk. Dari 11 pertemuan, United hanya memenangi tiga pertandingan saja dan menderita empat kekalahan. Apesnya, dua dari empat kekalahan yang mereka dapat terjadi pada pertandingan final 2009 dan 2011.
Namun, United tidak punya alasan sama sekali untuk bersikap ciut di hadapan Barca. Sebab, kejayaan mereka pada kompetisi Eropa mulai terkikis. Pengecualian untuk musim 2014/15, langkah mereka selalu terhenti pada fase delapan besar. Musim lalu, mereka bahkan bisa dihentikan oleh AS Roma. Jika mereka mampu bermain baik dan tidak membuat kesalahan seperti pertandingan pertama melawan PSG, United punya peluang untuk mengunci kemenangan.
“Kami semua bersemangat begitu tahu kalau kami akan melawan Barcelona. Begitu undian selesai, kami semua bahagia. Kami bersorak dan melanjutkan sesi latihan. Kami tahu siapa yang akan kami hadapi selanjutnya. Mari kita mulai untuk mendapatkan hasil yang bagus,” kata Chris Smalling.
“Musim ini, saya cukup beruntung bisa berhadapan dengan striker sekelas Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe. Saat ini ada Lionel Messi. Saya tidak sabar untuk menghadapinya nanti,” tuturnya menambahkan.
Selain Smalling, Rojo juga melancarkan psywar kepada mereka. “Lihat saja apa yang terjadi dengan PSG, kami ke sana tanpa peluang sama sekali. Orang bilang bahwa PSG yang akan lolos dan kemudian semua orang mengetahui apa yang terjadi. Media sebaiknya jangan pernah menulis kalau Barcelona adalah unggulan karena kami juga punya kekuatan sendiri,” kata penggawa Argentina tersebut.
Para penggemar United tentu tidak ingin kepercayaan diri Smalling, Rojo, bahkan Ole hanya sebatas ucapan manis saja. Mereka menantikan bagaimana 11 penggawa United menampilkan permainan yang bagus di atas lapangan. Hal ini bukannya tanpa alasan karena dalam empat pertandingan terakhir, permainan United sangat mengkhawatirkan.
Menghadapi Watford yang kekuatannya hanya seujung kuku Barcelona, United kalah dalam penciptaan peluang. Lini tengah tidak bisa menguasai bola sementara lini belakang mudah sekali ditembus. Beruntung bagi United, lini depan mereka cukup efektif dan bisa mencetak satu gol lebih banyak dari lawannya.
Ketika berjumpa dengan Wolves, United bahkan bermain lebih buruk lagi. Sempat meledak di awal pertandingan, penampilan mereka justru menurun setelah mencetak gol pertama. Hasilnya mereka kalah dan peringkat mereka kembali turun ke posisi enam. Penampilan medioker dan tidak konsisten seperti ini tentu tidak boleh dilakukan United ketika menghadapi Barcelona.
Jika menghadapi Gerard Deulofeu dan Diogo Jota (Wolves) saja United sudah kelabakan, apalagi ketika melawan pemenang lima kali pemain terbaik dunia seperti Messi. Lini belakang United butuh penampilan solid dari para pemainnya. Namun saat ini, hanya Victor Lindelof dan Luke Shaw saja yang mungkin bisa diandalkan. Sementara pemain lain seperti Smalling, Jones, dan Young nampak sudah tidak diinginkan lagi oleh para penggemar United.
Mematikan Messi mungkin menjadi tugas utama United dalam pertandingan nanti. Barcelona biasanya tidak berkembang jika pergerakan Messi ditutup. Beberapa kali hal itu terlihat saat mereka bertanding dalam turnamen domestik. Hal ini bahkan diakui sendiri oleh Ernesto Valverde setelah Barcelona nyaris kalah melawan Villareal.
Perkiraan Formasi
MANCHESTER UNITED:
David De Gea, Ashley Young, Chris Smalling, Victor Lindelof, Luke Shaw, Nemanja Matic, Ander Herrera, Paul Pogba, Jesse Lingard, Anthony Martial, Marcus Rashford
BARCELONA:
Marc Andre Ter Stegen, Nelson Semedo, Gerard Pique, Clement Lenglet, Jordi Alba, Arturo Vidal, Arthur, Sergio Busquets, Ivan Rakitic, Lionel Messi, Luis Suarez