Manchester United meluncurkan jersey spesial untuk menyambut musim kompetisi 2019/2020. Jersey tersebut dibuat untuk mengenang dua dekade keberhasilan mereka meraih tiga gelar pada musim 1998/1999. Yang spesial dari jersey tersebut adalah keberadaan angka 90+1 dan 90+3 di sisi lengan mereka yang menunjukkan menit-menit mereka menuju kejayaan tersebut.

Akan tetapi, jersey tersebut tidak dibawa ke panggung sesungguhnya. Sebaliknya, para pemain MU akan memakai baju perang mereka di Liga Europa, kompetisi level dua di Eropa yang mempertemukan mereka dengan tim-tim kelas dua lainnya. Pekan ini, mereka akan memulai kompetisi tersebut dengan menjamu Astana pada matchday pertama Grup L.

United memasang target yang cukup tinggi pada kompetisi yang berhasil mereka menangi musim lalu. Juara menjadi harga yang tidak bisa ditawar. Wajar rasanya jika mereka memasang target menjadi juara karena kompetisi Europa League bukanlah habitat untuk tim sekelas mereka.

“Kami akan memenangkan trofi musim ini. Jika kami gagal memenangkan trofi, maka itu akan menjadi sebuah kegagalan bagi kami. Trofi Liga Europa adalah trofi yang sangat bagus dan kami akan mencoba untuk memenangkannya,” tutur Scott McTominay yang masih menjadi pemain akademi ketika Setan Merah meraih gelar ini.

Satu hal yang menarik dari laga nanti adalah soal konsistensi Solskjaer yang ingin menjadikan kompetisi ini sebagai ajang unjuk gigi para pemain muda. Sebelum mereka mendapatkan undian, pria asal Norwegia ini memberikan garansi bagi para pemain muda United untuk ambil bagian. Kebetulan mereka juga mendapat undian yang cukup menguntungkan dengan berada bersama Astana, AZ Alkmaar, dan Partizan Belgrad.

“Aku yakin kita akan melihat para anak muda ini bermain di Europa League. Kami punya Tuanzebe, Chong, Gomes, Garner, dan Greenwood. Kami akan melihat berapa banyak dari mereka yang akan bermain karena saya sendiri masih belum tahu,” tuturnya saat itu.

Rotasi memang harus dilakukan pria yang dikenal sebagai supersub sejati klub ini. Tiga hari setelah pertandingan melawan Astana, mereka harus bermain melawan West Ham United di London. Laga yang tidak akan mudah karena The Hammers adalah salah satu kuda hitam musim ini. Memaksakan pemain utama untuk ambil bagian juga sangat berisiko menimbulkan kelelahan dan cedera.

Hingga pekan kelima Premier League, United baru memakai 15 pemain saja dari 28 anggota skuad mereka. Bahkan dari jumlah 28 tersebut, ada beberapa yang masih absen seperti Eric Bailly dan Timothy Fosu-Mensah. Beberapa pemain lain seperti Anthony Martial, Paul Pogba, Luke Shaw, dan Jesse Lingard masih diragukan dan berlatih secara terpisah. Hal ini menandakan betapa tipisnya skuad mereka yang memaksa Solskjaer mau tidak mau harus menggunakan pemain yang itu-itu saja.

Beruntung United bisa menyambut kembali Paul Pogba yang sudah kembali berlatih beberapa hari lalu. Lagipula, pemain muda United macam Mason Greenwood dan Tahith Chong sudah mendapat kesempatan bermain sejak musim lalu di laga sekelas Liga Champions sehingga mereka sudah memiliki pengalaman bermain pada ajang Eropa.

“Semua pemain muda yang bermain bersama kami musim ini sudah berlatih sejak lama bersama-sama. Mereka juga sudah berkembang dengan baik di sesi pra musim kami,” tutur Juan Mata yang memuji kualitas pemain muda mereka.

Meski diuntungkan di atas kertas, namun Astana juga tidak bisa diremehkan. Mereka merupakan salah satu kesebelasan elite di Kazakhstan. Setidaknya, mereka akan tampil beban dan mencoba untuk bermain bertahan sekaligus mengincar serangan balik. Lagipula, sudah menjadi kekurangan United untuk menghadapi lawan-lawan yang bermain dengan memakai blok rendah.

Ketika musim 2016/2017, Jose Mourinho nampak serius dengan kompetisi ini sehingga para pemain utama terus dipasang sejak babak penyisihan grup hingga menjadi juara di Swedia. Begitu juga Chelsea musim lalu yang masih menggunakan pemain utama untuk menjadi juara di Baku. Sekarang, United mengincar hal serupa yaitu menjadi juara Europa dengan alur dan script yang berbeda yaitu dengan menggunakan para pemain muda.

Semoga saja para pemain muda ini bisa memberikan bukti dan penampilan yang apik khususnya pada laga melawan Astana nanti malam. Kemenangan akan menjadi awal yang positif bagi mereka. Selain itu, kemenangan juga akan membuat senang para penggemarnya sekaligus memberikan rasa optimis tersendiri karena banyak dari mereka yang menyebut kalau lebih baik bermain di Liga Europa dan menjadi juara ketimbang terus bermain di Liga Champions namun hanya menjadi badut turnamen.

Perkiraan Formasi

MANCHESTER UNITED:

Sergio Romero, Ashley Young, Axel Tuanzebe, Phil Jones, Marcos Rojo, Fred, Nemanja Matic, Paul Pogba, Tahith Chong, Andreas Pereira, Mason Greenwood

FC ASTANA:

Nenad Eric, Yevgeny Postnikov, Antonio Rukavina, Luka Simunovic, Dmitri Shomko, Ivan Mayewski, Runar Mar Sigurjonsson, Marin Tomasov, Dorin Rotariu, Yuriy Pertsukh, Roman Murtazayev