Musim lalu Manchester United adalah satu dari sedikitnya tim yang bisa mencuri poin dari Liverpool dengan menahan imbang mereka 1-1 di Old Trafford. Pada Minggu malam nanti, keduanya akan saling berhadapan di tempat yang sama. Pertanyaan besarnya adalah: Mampukah United menutup pertandingan nanti dengan kemenangan di tengah situasi kedua kesebelasan yang bertolak belakang?

Musim ini, kedua kesebelasan menjalani musim yang bertolak belakang. Superioritas Liverpool yang begitu dominan musim lalu mendadak menguap. Jurgen Klopp menjalani musim terburuknya sejak mengambil alih kursi kepelatihan dari Brendan Rodgers. Tidak ada gelar yang bisa diraih. Hanya selembar tiket Liga Champions yang bisa membuat musim mereka tidak semakin memburuk.

Selain tiket Liga Champions, ada satu raihan lagi yang mungkin bisa membuat penggemar mereka berbahagia. Raihan itu adalah kemenangan melawan Manchester United. Menang dalam laga derby bisa menjadi hadiah hiburan. Setidaknya menunjukkan kalau Liverpool masih bisa diperhitungkan menghadapi tim kuat.

“Saya menunggu pertandingan ini karena kami ingin bermain di Liga Champions musim depan. Menghadapi mereka adalah motivasi besar bagi kami. Kami akan mencoba memberikan segalanya dan memenangkan pertandingan nanti,” kata Mohamed Salah dalam situs resmi klub.

Ada aroma dendam yang akan dibawa Salah pada pertandingan besok. Pada babak keempat Piala FA musim ini, langkah Liverpool dihentikan oleh United. Ketika itu, dalam duel dengan tempo yang cukup tinggi, United menang 3-2.

Namun dalam pertandingan itu, United sempat tertinggal dan disamakan oleh Salah. Bomber Mesir ini tentu menginginkan duel serupa akan terjadi lagi dengan kali ini sisi merah Merseyside yang akan pulang dengan tiga poin.

Yang menjadi masalah sudah tentu penampilan mereka yang bisa mendadak inkonsisten. Meski lima laga terakhir tidak mengalami kekalahan, namun Liverpool bermain imbang pada dua laga terakhir. Bahkan pertandingan terakhir melawan Newcastle laksana mimpi buruk bagi mereka. Sudah unggul cepat, mempunyai angka xG yang membuat mereka bisa unggul 3 gol atau lebih, tapi kebobolan pada menit terakhir karena lengahnya lini belakang.

Lengahnya lini belakang Liverpool dalam dua laga terakhir tentu menjadi santapan ampuh bagi United yang musim ini mengalami peningkatan signifikan bersama Ole Gunnar Solskjaer. Menjadi juara liga mungkin sulit, namun posisi dua dan gelar Liga Europa adalah hasil yang sempurna untuk mereka menutup musim ini. Membuat Liverpool semakin terpuruk tentu akan membuat suporter United semakin yakin kalau musim 2020/21 bisa menjadi musim terbaik mereka sepeninggal Sir Alex Ferguson.

Kemenangan 6-2 melawan AS Roma menjadi bekal tersendiri bagi mereka hari Minggu nanti. Betapa on-fire nya Paul Pogba dan Bruno Fernandes di lini tengah diharapkan bisa membuat serangan United semakin bertaji. Ketajaman Cavani juga diharapkan bisa kembali muncul mengingat dua kali bermain melawan Liverpool, dia belum bisa mencetak gol.

United sendiri memiliki rekor bagus ketika melawan Liverpool di Old Trafford. Sejak kekalahan memalukan 0-3 di era David Moyes, United tidak pernah kalah tiap kali melawan mereka di Teater Impian. Meski begitu, kemenangan terakhir pada ajang Premier League mereka dapat pada 2018. Ketika itu, Marcus Rashford menjadi bintang dalam kemenangan 2-1 United.

Perkiraan Susunan Pemain

MANCHESTER UNITED: Dean Henderson, Aaron Wan-Bissaka, Victor Lindelof, Harry Maguire, Luke Shaw, Scott McTominay, Fred, Marcus Rashford, Bruno Fernandes, Paul Pogba, Edinson Cavani

LIVERPOOL: Alisson, Trent Alexander-Arnold, Fabinho, Ozan Kabak, Andy Robertson, Thiago Alcantara, Giorginio Wijnaldum, James Milner, Sadio Mane, Mohamed Salah, Diogo Jota