Kabar gembira itu akhirnya datang juga. Setelah timbul banyak spekulasi yang menyebut kalau dia ingin pindah ke tempat yang bisa memberinya garansi main bersama tim utama, kemarin Edinson Cavani secara resmi mengumumkan kalau dia akan menjalani satu musim tambahan untuk terus bermain bersama Manchester United.
Tidak ada yang menyangka kalau mantan striker Palermo dan Napoli ini bisa menjadi sosok yang krusial bagi lini depan Setan Merah. Kedatangannya dicibir. Ada yang bilang kalau Cavani pembelian panik. Bahkan sudah ada yang menyebut pada awal musim lalu kalau dia akan menjadi pembelian terburuk bagi United bahkan Premier League.
Akan tetapi, hal itu tidak terbukti. Kenyataannya Cavani timbul menjadi pemain penting bagi Ole Gunnar Solskjaer. Setidaknya jelang akhir musim 2020/2021 berakhir. 8 gol dari 7 penampilan terakhir menjadi bukti kualitasnya di lini depan. Inilah yang kemudian membuat pihak klub cepat-cepat mengamankan jasanya setidaknya sampai musim depan berakhir.
“Saya sudah bilang ketika Edinson datang ke klub ini, dia membawa energi, kekuatan, dan kepemimpinan ke dalam grup ini dan saya terbukti melakukan keputusan yang benar untuk membawanya ke sini. Dia telah menjadi segalanya dan saya pikir dia akan menjadi segalanya lebih banyak lagi dari sekarang,” tutur Solskjaer.
Tidak mudah bagi Cavani untuk bisa menyatu dengan skuad United. Ia baru gabung pada Oktober 2020. Setelah bergabung, ia masih harus menjalani karantina akibat dampak dari Covid-19. Debutnya juga tidak bagus-bagus amat ketika United bermain imbang 0-0 melawan Chelsea. Saat ia mulai menemukan sentuhannya, yaitu ketika dia menjadi pahlawan kemenangan klub atas Southampton, dia justru mendapat hukuman akibat kesalahpahaman dalam unggahan instagramnya.
Namun setelahnya Cavani seolah tidak bisa dihentikan. Gol demi gol pelan-pelan mulai muncul. Hingga kemudian ia mencapai puncak performanya bersama United pada bulan April yang membuat namanya menjadi Player of the Month di skuad Setan Merah.
Hingga tulisan ini dibuat, Cavani total sudah membuat 15 gol di semua kompetisi. Dari catatan itu, 9 diantaranya ia buat di Premier League. Yang menarik, angka 9 ini bahkan melebihi angka xG (expected goals) nya yang menurut Understat hanya 8,26. Hal ini menandakan kualitas seorang Cavani yang pandai membuat peluang dari situasi sekecil apa pun.
Laga terakhir melawan Aston Villa menunjukkan hal itu. Masuk sebagai pemain pengganti, Cavani langsung mencetak gol ketika mendapat peluang emas pertamanya.
Tidak hanya soal mencetak gol, namun Cavani juga seolah menunjukkan kepada striker United cara melakukan pergerakan di kotak penalti. Tipe nomor sembilan sejati yang telah hilang kini muncul lagi berkat Cavani. Banyak yang meminta penyerang United lain untuk belajar dari Cavani soal caranya bergerak tanpa bola, menyesuaikan timing dengan operan, melepaskan diri dari lawan, melakukan pergerakan tanpa diketahui pemain lawan, hingga penyelesaian akhir.
Tidak hanya itu, kehadirannya juga memberi pengaruh di ruang ganti. Mason Greenwood disebut-sebut sebagai pemain United yang belajar langsung dari Cavani tentang cara menjadi seorang penyerang hebat di kotak penalti.
“Sebagai pelatih, kami tahu tentang rekor mencetak golnya. Namun, kepribadiannya yang memberi banyak hal dalam skuad ini. Dia punya mentalitas juara dan punya sikap tegas untuk semua yang dia lakukan,” tuturnya menambahkan.
Menarik untuk menanti apakah ketajaman Cavani bisa berlanjut lagi malam nanti saat Manchester United menghadapi Leicester City. Besar kemungkinan dia akan tampil sejak menit awal karena ketika melawan Villa ia hanya bermain sebagai pemain pengganti.
Sang tamu sendiri sedang mendapat sorotan akibat penampilannya yang mulai tampak kehabisan bensin. Mereka kalah di kandang dari Newcastle dan hanya dapat satu poin melawan Southampton. Dari enam laga terakhir, Si Rubah hanya menang dua kali dan tiga kali kalah.
Keuntungan tim tamu nanti hanya jadwal mereka yang jauh lebih bersahabat ketimbang tuan rumah. Setelah melawan United, Leicester punya jeda empat hari sebelum main di final Piala FA. Berbanding terbalik dari United yang dua hari kemudian langsung main lagi melawan Liverpool.
Ole dituntut untuk cerdas dalam melakukan rotasi. Ia pun sudah berkata kalau beberapa pemain yang turun lawan Aston Villa kemarin, tidak akan main 90 menit melawan Leicester. Tentu akan menjadi masalah besar ketika hingga babak kedua nanti, pemainnya belum bisa membuat gol atau justru ketinggalan dari anak asuh Brendan Rodgers tersebut.
Perkiraan Formasi
MANCHESTER UNITED: Dean Henderson, Aaron Wan-Bissaka, Victor Lindelof, Eric Bailly, Luke Shaw, Nemanja Matic, Fred, Paul Pogba, Bruno Fernandes, Mason Greenwood, Edinson Cavani
LEICESTER CITY: Kasper Schmeichel, Timothy Castagne, Wesley Fofana, Caglar Soyuncu, Ricardo Pereira, Youri Tielemans, Wilfried Ndidi, Marc Albrighton, James Maddison, Kelechi Iheanacho, Jamie Vardy