Foto: United in Focus

Manchester United memang sudah memenuhi kewajibannya di Premier League dengan mengunci tempat di empat besar. Namun, mereka masih punya tanggung jawab untuk menyelesaikan musim di posisi kedua.

Finis pada peringkat kedua memang tidak memberikan apa pun bagi United. Namun, posisi ini dinilai berharga sebagai parameter kalau Ole Gunnar Solskjaer sudah memiliki progres pada musim penuh keduanya. Peringkat ketiga dengan 66 poin pada musim lalu, sekarang mereka bisa finis satu tingkat lebih baik dengan lebih dari 70 poin.

Peluang itu terbuka pada pekan ini. Tepat Rabu pukul 12 malam, Setan Merah akan menjamu Fulham pada pekan ke-37. Dengan kondisi The Cottagers yang sudah pasti turun divisi, maka peluang United untuk meraih tiga poin seharusnya lebih ringan.

Apalagi ini akan menjadi pertandingan kandang terakhir mereka. United tentu ingin memberikan kesan baik mengingat adanya kemungkinan laga ini dihadiri oleh suporter.

Menang di laga ini, maka posisi kedua sudah ada dalam genggaman. Kualitas Fulham tentu masih jauh jika dibandingkan dengan Wolverhampton yang menjadi lawan terakhir United. Sebisa mungkin, laga melawan Wolves akan menjadi ajang pemain lapis kedua karena setelah laga melawan Fulham, sebisa mungkin fokus para pemain hanya terpusat ke lawan Villarreal.

Masalahnya, tuan rumah sendiri justru sedang menunjukkan grafik menurun. Dalam jadwal padat yang mereka terima delapan hari terakhir, United kalah tiga kali. Kekalahan melawan Roma bisa menjadi pengecualian karena United sudah unggul jauh. Begitu juga dengan melawan Leicester yang kala itu Ole memainkan lapis kedua. Namun kekalahan melawan Liverpool mulai menunjukkan sisi lemah United.

Meski memainkan pemain utama, namun United tidak bisa berbuat banyak saat itu. Pressing, build up, dan kreativitas saat itu tidak berjalan dengan baik. Hasilnya, kesalahan demi kesalahan terjadi yang berujung mudahnya gawang mereka kebobolan.

Memang tidak sedikit yang beranggapan kalau kekalahan ini menunjukkan United sudah melepas Premier League dan fokus total ke Liga Europa. Namun menurut data The Athletic, pressing United memang sedang mengalami penurunan. Terutama dari segi pressing. Terlihat dari gambar di bawah kalau pressing United mulai menurun sejak pertandingan ke-35.

Foto: Ruang Taktik

Satu yang harus dilakukan United adalah menghilangkan kesalahan demi kesalahan yang muncul pada pertandingan terakhir melawan Liverpool. Duet McTominay dan Fred diharapkan bisa kembali ke performa terbaiknya jika mereka ingin bermain di laga final nanti. Tidak bisa dibantah kalau Fred menjadi titik lemah ketika melawan Liverpool kemarin. Beberapa kali ia tidak tenang menghadapi pressing dari lawan dan akurasi passing jauhnya cenderung tidak akurat. Mengingat Fulham memiliki banyak pemain yang punya keunggulan fisik, maka bukan tidak mungkin Fred akan menjadi target mereka.

Keadaan kemudian diperparah dengan lini belakang yang belum kompak tanpa Harry Maguire. Kehilangan Maguire tidak hanya kehilangan pemain yang bisa melakukan build up, melainkan juga kehilangan sosok pemimpin. Tidak adanya pemain yang bisa memberi komando membuat koordinasi United di belakang menjadi kacau. Bahkan Maguire sendiri kemungkinan besar masih akan absen hingga final Liga Europa nanti.

“Harry membuat kemajuan, tapi kami akan terus melihat kondisinya. Harry ingin bermain, tapi ia cukup paham risikonya dan ia pun akan menunggunya sebelum membuat keputusan. Kami akan tetap berusaha berpikir positif karena saya adalah seorang yang optimis,” ujar Ole.

Pada pertemuan pertama di Craven Cottage, Fulham sempat merepotkan United. Mereka bahkan unggul terlebih dahulu. Saat itu, gol Fulham datang dari koordinasi pemain belakang United yang kurang baik. Bukan tidak mungkin mereka akan kembali mengekspose lini belakang Setan Merah yang tampak kehilangan kestabilan tanpa Maguire.

Perkiraan Susunan Pemain

MANCHESTER UNITED: Dean Henderson, Aaron Wan-Bissaka, Eric Bailly, Victor Lindelof, Luke Shaw, Fred, Scott McTominay, Paul Pogba, Bruno Fernandes, Marcus Rashford, Edinson Cavani

FULHAM: Alphonse Areola, Kenny Tete, Joachim Andersen, Tosin Adarabioyo, Harrisson Reed, Ola Aina, Bobby Reid, Fabio Carvalho, Zambo Anguissa, Joshua Onomah, Ivan Cavailero