Foto: Sky Sports

Sejak 2016, Manchester United sukses mengalahkan banyak tim Premier League di Old Trafford. Akan tetapi, ada satu kesebelasan yang begitu sulit mereka kalahkan dalam kurun waktu tersebut. Bukan Liverpool, bukan juga City. Tim tersebut adalah Burnley.

Sejak promosi pada 2016, The Clarets seolah menjadi kutukan tersendiri bagi United. Tiap kali bermain di Teater Impian, anak asuh Sean Dyche ini selalu pulang membawa poin entah itu satu atau bahkan tiga poin.

Pada jumpa pertama sejak promosi, mantan pemain United yaitu Tom Heaton mendadak menjadi tembok yang sulit ditembus. Semusim kemudian, gol Lingard pada menit terakhir menghindarkan mereka dari kekalahan. Setelah Lingard, giliran Lindelof yang menjadi penyelamat muka United setelah golnya membuat pertemuan keduanya kembali berakhir imbang. Dalam dua pertemuan itu, Burnley selalu unggul dua gol terlebih dahulu.

Pertemuan musim lalu berakhir jauh lebih mengecewakan. United yang kualitas pemainnya di atas Burnley bermain layaknya tim semenjana. Mereka kalah 0-2 yang menjadi salah satu kekalahan terburuk Ole Gunnar Solskjaer selama menukangi tim. Pertandingan tersebut juga diwarnai dengan insiden chant “bunuh Woodward” yang menghasilkan perekrutan Bruno Fernandes beberapa hari kemudian.

Hasil minor tersebut tentu tidak ingin diulangi oleh tuan rumah khususnya Ole yang akan melawan Burnley di Old Trafford untuk yang ketiga kalinya. Saat Leicester City belum bermain karena harus main di semifinal Piala FA, maka inilah kesempatan mereka untuk melebarkan jarak menjadi 10 poin. Jika sukses, maka peluang menyelesaikan kompetisi sebagai runner-up tentu semakin besar.

“Kami kebobolan dua gol dalam 3 pertemuan terakhir melawan mereka. Bicara 3 pertemuan di kandang, kami juga gagal menang. Saya kira penting bagi kami untuk menunjukkan perkembangan mentalitas kami dalam 13-14 bulan terakhir. Anda melihat determinasi pemain dan bagaimana mereka dapat bangkit. Kami tidak boleh membiarkan satu hasil buruk menghancurkan musim kami sepenuhnya,” ujarnya jelang pertandingan.

Benar apa yang dikatakan Ole. Kali ini, mentalitas United sudah berbeda dari pertandingan setahun yang lalu. Delapan dari 18 pemain yang dibawa United saat itu sudah tidak lagi menjadi pilihan utama musim ini. Beberapa dari mereka bahkan sudah dipinjamkan atau bahkan tidak diperlukan lagi seperti Phil Jones atau Sergio Romero.

Mereka-mereka ini sudah diganti dengan pemain yang kualitasnya lebih baik dari mereka seperti Bruno Fernandes dan Edinson Cavani. Diharapkan, hasil yang didapat kali ini juga berbeda dari sebelumnya.

Berbicara soal Cavani, striker asal Uruguay ini diharapkan bisa kembali meneruskan ketajamannya yang sudah berlangsung dua pertandingan terakhir. Ini menjadi tantangan baginya mengingat Burnley dikenal sebagai kesebelasan yang gaya bermainnya cenderung mengandalkan fisik dan kerap unggul pada bola-bola atas.

Di sisi lain, Burnley sedang dalam performa yang kurang bagus. Sejak 13 Februari, mereka hanya menang satu kali dari delapan pertandingan. Bahkan dua laga terakhir berakhir dengan kekalahan. Meski begitu, satu kemenangan yang mereka raih saat itu terjadi pada laga tandang. Belum lagi catatan tidak terkalahkan Burnley di sana hadir saat mereka dilatih oleh Sean Dyche.

“United adalah tim yang saat ini bermain cukup baik. Yang bisa kami lakukan adalah kami harus menjalani setiap pertandingan dengan mentalitas yang tepat,” ujarnya.

United memang tidak boleh menganggap remeh Burnley mengingat mereka bisa mengalahkan Arsenal, Liverpool, dan Everton pada musim ini.

Perkiraan Susunan Pemain

MAN UNITED: Dean Henderson, Aaron Wan-Bissaka, Victor Lindelof, Harry Maguire, Luke Shaw, Scott McTominay, Fred, Paul Pogba, Bruno Fernandes, Mason Greenwood, Edinson Cavani

BURNLEY: Bailey Peacock-Farrell, Matthew Lowton, James Tarkowski, Ben Mee, Erik Pieters, Johan Berg Gudmundsson, Ashley Westwood, Josh Brownhill, Robbie Brady, Matej Vydra, Chris Wood