Jelang melawan Manchester City, Nemanja Matic menyebut kalau pertandingan ini akan menjadi penentu siapa yang akan menjadi juara Premier League musim ini. Melihat selisih poin di klasemen sementara, tampaknya siapa juara liga musim ini sudah tidak lagi ditentukan oleh pertandingan minggu malam nanti.

Alasannya sudah jelas. Jarak City dengan United sudah membengkak menjadi 14 angka. Hasil imbang 0-0 atas Crystal Palace melengkapi penderitaan Setan Merah yang sudah tiga laga beruntun mandul di depan gawang lawan. Meski secara matematis masih bisa menyalip City, namun sulit untuk berharap mereka kehilangan lima pertandingan di sisa 11 pertandingan terakhir musim ini.

Anak asuh Pep Guardiola ini begitu superior sejak Desember 2020. 15 kemenangan beruntun yang diikuti 19 pertandingan tidak terkalahkan di liga adalah catatan hebat mereka di musim ini. Mereka sulit sekali dikalahkan meski dalam tiga laga terakhir permainan City juga tidak terlalu bagus. Namun ini menegaskan betapa kuatnya mentalitas pemain City setelah musim lalu menukik tajam yang membuat mereka kehilangan gelar.

Akan tetapi, kita berbicara soal derby. Pertandingan penuh gengsi dimana keunggulan poin atau posisi di klasemen tidak terlalu berarti. Segalanya menjadi serba 50:50. Mereka yang di bawah belum tentu akan kalah. Begitu juga sebaliknya yang kuat belum tentu menang dengan mudah.

Inilah yang akan tersaji pada derby Manchester malam nanti. City boleh saja menjadi calon kuat juara liga. Namun, Manchester United tentu tidak akan membuatnya segalanya menjadi lebih mudah. Ole sendiri sudah berjanji kalau tetangganya tersebut tidak boleh dibiarkan berlari terlalu jauh. Kekalahan bisa menjadi sentilan bagi skuad Pep kalau United belum bisa diremehkan sepenuhnya.

Lagipula, United juga punya kepercayaan diri jelang pertandingan nanti. Sejauh ini, Manchester masih berwarna merah berkat tiga pertemuan terakhir yang berakhir dengan dua kemenangan bagi United dan satu hasil imbang. Bahkan jika mengerucut kepada hasil di Etihad Stadium sejak 2015/2016, United menang tiga kali dan seri sekali di sana. Inilah kenapa United belum bisa dipinggirkan meski sejauh ini kualitas mereka sedikit di bawah City.

Spirit 7 April 2018 mungkin bisa digunakan kubu United sebagai modal untuk mengalahkan City. Ketika itu, situasi kedua tim sama persis seperti musim ini. City menjadi pemuncak klasemen, sementara United berada di bawah mereka dengan selisih poin yang cukup jauh. Bahkan saat itu City sudah dipastikan juara apabila mengalahkan United. 45 menit pertama berpihak kepada tuan rumah berkat Vincent Kompany dan Ilkay Gundogan.

Akan tetapi, segalanya berubah pada babak kedua. United cetak tiga gol berkat Paul Pogba (dua gol) dan Chris Smalling. United balik unggul 3-2 dan menodai kesakralan Etihad Stadium saat itu. Meski di akhir musim City tetap menjadi juara, namun hasil tersebut sedikit menodai perjalanan Pep yang gagal memastikan gelar juara lebih cepat.

Memori 2018 ini bukan tidak mungkin bisa terjadi lagi untuk membuat City sedikit limbung meski tidak mengubah papan klasemen sementara. Namun, tetap saja, kemenangan hanya bisa diraih apabila seluruh lini bermain maksimal. Inilah yang menjadi PR anak asuh Ole. Sudah lini depannya sulit mencetak gol, Bruno juga kerap menghilang pada partai-partai berlabel big match. Bahkan rekor United menghadapi tim besar juga buruk musim ini.

“Tiga laga tanpa mencetak gol terdengar cukup banyak. Namun perlu diingat kalau kami juga tidak kebobolan. Tentu kami semua cemas karena kami sedang tidak dalam level permainan terbaik kami. Namun, para pemain ini sudah berusaha memberi segalanya. Saya senang dengan apa yang sudah mereka tampilkan meski saya setuju performa mereka masih bisa lebih baik lagi,” tuturnya.

Perkiraan Susunan Pemain

MAN CITY: Ederson, Kyle Walker, John Stones, Ruben Dias, Joao Cancelo, Rodri, Ilkay Gundogan, Kevin de Bruyne, Riyad Mahrez, Phil Foden, Raheem Sterling

MAN UNITED: Dean Henderson, Aaron Wan-Bissaka, Harry Maguire, Victor Lindelof, Luke Shaw, Scott McTominay, Fred, Bruno Fernandes, Daniel James, Edinson Cavani, Marcus Rashford