Manchester United punya berbagai alasan untuk optimis menyambut duel melawan Crystal Palace di Selhurst Park (4/3). Salah satunya adalah faktor nonteknis berupa tradisi bagus Setan Merah saban bersua The Eagles di kandangnya tersebut.
11 Mei 1991 menjadi kali terakhir keberhasilan Palace mengalahkan United di stadion berkapasitas 25 ribu penonton tersebut. Ketika itu, anak asuh Sir Alex Ferguson tersebut meneruskan catatan buruk mereka jelang penutup kompetisi yang membuat mereka terjebak pada urutan enam klasemen akhir.
Sejak saat itu, United hanya menderita tiga kekalahan ketika melawan Palace. Yang menarik, semuanya mereka rasakan justru ketika United menjadi tuan rumah. Dua dari tiga kemenangan terakhir Palace atas United baru didapat pada dua musim terakhir termasuk kekalahan pada pembuka musim ini yang membuat kursi Ole Gunnar Solskjaer kembali memanas.
United justru menjadi predator yang menakutkan ketika bermain di London. 13 pertandingan terakhir di semua kompetisi, 10 kemenangan menjadi milik United sementara tiga pertandingan lainnya berakhir dengan skor imbang. Bahkan enam dari 10 kemenangan tersebut mereka raih sejak Palace kembali promosi pada 2013 lalu. Inilah yang membuat United patut untuk percaya diri memasuki pertandingan ini.
Meski begitu, Ole Gunnar Solskjaer tidak mau timnya terjebak pada rekor bagus ini sehingga meremehkan pasukan milik Roy Hodgson. Ia ingin pemainnya bisa membuktikan di atas lapangan kalau mereka semua memang punya kualitas untuk menjadikan Selhurst Park sebagai lapangan favorit mereka.
“Ada Crystal Palace pada hari Rabu dan kami menantikan pertandingan tersebut. Tim ini sudah punya energi dan sikap yang tepat, hanya saja kami kurang dari segi kualitas. Para pemain sudah bertahan dengan benar, namun dari segi penyerangan dan penyelesaian akhir kami butuh sedikit kualitas,” kata Ole setelah hasil imbang lawan Chelsea.
Ini sudah kesekian kalinya Ole berkomentar tentang lini depan timnya. Ironis memang. Di saat Romelu Lukaku terus tajam di Inter Milan dalam dua musim terakhir, Anthony Martial dan Marcus Rashford justru tetap tidak konsisten. Padahal, keduanya membuktikan musim lalu kalau melepas Lukaku dan memilih mereka berdua sebagai andalan merupakan alasan yang tepat. Sayangnya, hal itu tidak terjadi musim ini.
Rashford mungkin masih mencetak gol. Namun terkadang ia butuh tiga sampai empat pertandingan untuk membuat gol. Beruntung, catatan assist Rashford masih bisa menutupi penampilan inkonsistennya meski jumlahnya juga tidak banyak.
Di sisi lain, suporter sudah kadung kehilangan harapan kepada Anthony Martial. Jangankan mencetak gol, membuat peluang berbahaya pun jarang. Saat mereka sudah memiliki finisher lain dalam diri Edinson Cavani, yang bersangkutan justru absen karena mengalami cedera. Kabar terakhir menyebut kalau mantan pemain PSG ini punya peluang untuk main karena sudah ikut tim berangkat ke London.
Memperbaiki catatan buruk di kandang juga menjadi misi Palace. Mereka hanya mendapat satu kemenangan dari empat laga kandang terakhir. Pada pertandingan terakhir, Palace bahkan bermain buruk dengan sama sekali tidak melepas tembakan tepat sasaran ketika melawan Fulham.
Tuan rumah juga dikabarkan belum bisa memainkan Wilfried Zaha. Meski begitu, mereka masih punya beberapa pemain yang berpotensi menebar bahaya bagi United seperti Eberechi Eze dan rekrutan anyar Jean-Phillipe Mateta yang sudah membuka akun golnya beberapa waktu lalu.
Perkiraan Susunan Pemain
CRYSTAL PALACE: Vicente Guaita, Joel Ward, Cheikhou Kouyate, Gary Cahill, Patrick van Aanholt, Luka Milivojevic, Jairo Riedewald, Andros Townsend, Eberechi Eze, Jordan Ayew, Christian Benteke
MAN UNITED: David de Gea, Aaron Wan-Bissaka, Eric Bailly, Victor Lindelof, Luke Shaw, Nemanja Matic, Fred, Bruno Fernandes, Mason Greenwood, Daniel James, Marcus Rashford