Foto: Manchester Evening News

Setelah mengalahkan Crystal Palace pada final 2016 lalu, United selalu kesulitan ketika bermain pada ajang Piala FA dua musim berikutnya. Lucunya, yang mengandaskan Setan Merah selalu tim yang sama yaitu Chelsea. Akankah The Blues kembali mengalahkan United untuk ketiga kalinya ketika keduanya bertemu kembali pada Selasa (19/2) dini hari nanti?

Chelsea adalah momok United dalam dua musim terakhir. Pada 2017, mereka kalah di perempat final melalui gol tunggal Ngolo Kante. Pertandingan tersebut terbilang cukup kontroversial karena diwarnai kartu merah Ander Herrera pada babak pertama. Semusim kemudian, Chelsea memupus harapan United meraih satu-satunya gelar yang bisa mereka dapat saat itu.

Setan Merah jelas tidak boleh kalah lagi pada pertandingan kali ini. Piala FA adalah trofi yang paling realistis untuk diraih pada musim ini mengingat langkah mereka sudah cukup sulit di Premier League dan Liga Champions. Akan tetapi, Chelsea juga mengincar hal serupa mengingat mereka berstatus sebagai juara bertahan.

“Saya mengerti kalau Premier League, dan Liga Champions adalah trofi penting bagi klub dan pemain. Tapi saya yakin dan percaya kalau kompetisi ini (Piala FA) adalah kompetisi yang bagus. Salah satu kompetisi terbaik yang pernah saya mainkan. Saya berharap bahwa semua orang mempertimbangkan hal itu,” tutur Gianfraco Zola selaku asisten Maurizio Sarri.

Chelsea punya tiga keunggulan pada laga nanti. Pertama adalah status mereka sebagai tuan rumah. Stamford Bridge masih menjadi tempat yang angker bagi United. Setelah menang pada 2012, Setan Merah tidak bisa lagi meraih kemenangan di Bridge.

Yang kedua adalah moral mereka yang begitu positif. Setelah malam tidak mengenakkan di Etihad Stadium, Chelsea meraih kemenangan penting pada leg pertama 32 besar Europa League yang membuat satu kaki mereka aman ke babak 16 besar. Sementara United sedang limbung. Setelah 10 kemenangan dan satu kali imbang, yang membuat para penggemar United bak terbang ke langit ke tujuh, tim kaya asal Paris tiba-tiba memberi pukulan kepada mereka kalau tim ini masih sangat lemah.

Keunggulan Chelsea yang terakhir adalah catatan bagus mereka setiap bertemu United pada Piala FA. Dalam lima pertemuan terakhir kedua kesebelasan pada ajang tersebut, United hanya meraih satu kali hasil imbang dan empat kali kalah. Dua diantaranya terjadi pada laga puncak (2007 dan 2018).

Situasi United sedang dalam keadaan yang kurang baik. Selain baru menderita kekalahan pertamanya di tangan Ole, mereka juga kehilangan dua pemain mereka. Anhony Martial dan Jesse Lingard absen karena cedera. Sementara para pelapis yang dimiliki juga tidak terlalu bagus. Alexis Sanchez yang diharapkan bisa mengisi kekosongan, justru masih jauh dari harapan. Hal ini yang menjadi penyebab utama saat United dikalahkan PSG tengah pekan lalu.

Chelsea bukan tidak mungkin berkaca dari permainan PSG ketika menghadapi United. Saat itu, inti serangan United yang selalu berpusat kepada Paul Pogba sukses dimatikan oleh Marquinhos. Seandainya Sarri jeli, pelatih yang hobi merokok ini akan memerintahkan Ngolo Kante untuk tidak bergerak liar seperti biasanya dan lebih fokus mengejar Pogba.

Dimatikannya pergerakan Pogba memang tidak serta merta akan mengurangi daya gedor United. Mereka masih punya Juan Mata atau seorang Romelu Lukaku yang bisa berperan sebagai playmaker. Namun tetap saja, ketajaman United akan terasa berbeda jika Pogba bisa mengeluarkan permainan terbaiknya.

Mudah terbacanya permainan Ole ditambah dengan fakta kalau pria asal Norwegia ini belum memiliki plan B dari segi taktik. Saat pertandingan dirasa mentok, ia hanya akan mengubah susunan pemain saja tanpa mengubah strategi. Hal ini yang membuat permainan United terkesan monoton setelah bulan madu yang indah pada sebulan pertama kepemimpinannya.

Ole sendiri memilih untuk merendah. Ia hanya bisa berharap timnya berusaha sebaik mungkin pada pertandingan nanti. Kenangan manis 20 tahun lalu ia harapkan kembali terulang. 10 Maret 1999, adalah kali terakhir United memenangi pertandingan melawan Chelsea pada Piala FA. Lokasinya pun sama yaitu di Stamford Bridge.

“Pada saat kami memenangi trebel pada 1999, kami mengalahkan mereka di Stamford Bridge sebelum mengalahkan Arsenal dan Liverpool. Kami memenangi mereka dengan cara tersulit pada saat itu. Musim ini, jalan kami di Piala FA juga terjal. Kami akan berusaha sebaik mungkin,” katanya.

Meski terkesan sebagai underdog, namun tidak tertutup kemungkinan United akan mengejutkan tuan rumah. Caranya adalah dengan mencetak satu atau dua gol pada babak pertama seperti ketika melawan Arsenal. Selain itu, pemain seperti Ander Herrera bisa menutup ruang para otak serangan Chelsea seperti Jorginho dan Eden Hazard. Nama terakhir sudah merasakan bagaimana kawalan ketat gelandang Spanyol tersebut.

Namun patut diingat kalau Hazard adalah pemain yang pintar berkelit. Jika Herrera kerepotan dan terus menerus melakukan pelanggaran, bukan tidak mungkin kartu kuning atau merah akan kembali keluar dari saku sang pengadil.

Perkiraan Formasi

CHELSEA:

Kepa Arrizabalaga, Cesar Azpilicueta, David Luiz, Antonio Rudiger, Marcos Alonso, Jorginho, Ngolo Kante, Eden Hazard, Ross Barkley, Eden Hazard, Willian, Gonzalo Higuain

MANCHESTER UNITED:

David De Gea, Ashley Young, Phil Jones, Victor Lindelof, Luke Shaw, Nemanja Matic, Ander Herrera, Paul Pogba, Juan Mata, Romelu Lukaku, Alexis Sanchez