Foto: Goal.com

Undian fase grup Europa League musim 2019/20 sudah digelar pada Jumat (30/8) petang waktu Indonesia di Grimaldi Forum yang terletak di Monaco. Dalam acara tersebut, hadir dua mantan penggawa Chelsea, Ashley Cole dan Paolo Ferreira sebagai orang yang bertugas mengambil bola undian.

Dari undian tersebut, Manchester United berada di Grup L. Hal ini dikarenakan nama United yang terakhir kali muncul dari wadah yang berisi para kesebelasan yang berada di pot 1 alias unggulan. Dalam grup tersebut, United ditemani oleh Astana, FK Partizan, dan AZ Alkmaar. Tiga kesebelasan yang sukses melangkah ke fase grup melalui jalur kualifikasi dan play-off.

Di atas kertas, tiga kesebelasan yang akan dilawan United ini jauh lebih ringan jika dibandingkan ketika United memenangi turnamen ini tiga musim sebelumnya. Saat itu, Setan Merah harus berjibaku dengan tim kuat macam Fenerbahce dan Feyenoord. Satu-satunya klub yang tergolong ringan saat itu adalah Zorya Luhansk.

Skuad asuhan Jose Mourinho pun saat itu hanya finis menjadi runner-up karena menderita dua kekalahan ketika bertandang ke Rotterdam dan Istanbul. Beruntung, United bisa mengakhiri kompetisi menjadi kampiun setelah mengalahkan Ajax Amsterdam dalam final yang berlangsung di Friends Arena tersebut.

Europa League menjadi kompetisi yang realistis untuk dimenangi United musim ini. Meski kualitasnya hanya turnamen kelas dunia, namun ajang ini tetap prestisius karena kerap menghadirkan beberapa kejutan. Apalagi turnamen ini berskala Eropa dan pemenangnya punya peluang untuk menambah satu trofi lagi pada musim berikutnya yaitu Piala Super Eropa.

“Europa League adalah peluang besar bagi kami untuk memenangkan trofi. Anda bisa melihat tahun lalu ada Chelsea melawan Arsenal pada laga final, dan tentu saja kami menginginkan piala ini. Saya punya tujuan yaitu melangkah hingga pertandingan puncak,” tuturnya beberapa waktu lalu.

Menjadi juara grup jelas menjadi target yang harus dicapai oleh tim sekelas United pada fase grup nanti mengingat kualitas mereka yang dua sampai tiga kali lipat di atas tiga tim lainnya. Meski begitu, United tetap kudu waspada dan tidak boleh jemawa. Dua kesebelasan yang akan mereka hadapi yaitu Astana dan AZ Alkmaar akan bertemu United untuk pertama kalinya sepanjang sejarah kedua kesebelasan.

AZ akan menjadi kesebelasan kelima dari Belanda yang akan dihadapi United pada kompetisi Eropa. Sebelumnya, mereka sudah pernah bertemu dengan empat kesebelasan yaitu Ajax, PSV, Feyenoord, dan Willem II. Rekor United menghadapi kesebelasan dari negeri kincir angin tersebut cukup baik. Mereka memenangi 9 pertandingan dari 15 laga ketika menghadapi keempat klub tersebut.

Untuk pertama kalinya, Harry Maguire dan kawan-kawan akan pergi jauh menuju Kazakhstan untuk melawat ke kandang Astana. Kunjungan ke sana akan sangat menentukan bagi United karena terjadi pada pertandingan kelima. Biasanya, pertandingan kelima akan menjadi laga yang menentukan nasib sebuah kesebelasan apakah akan melaju ke babak 32 besar atau tersingkir dari babak grup.

Selain mempersiapkan strategi, Solskjaer juga harus mempersiapkan para pemainnya untuk siap dari segi fisik dan mental. Hal ini dikarenakan, United menjadi kesebelasan dengan jarak tempuh terjauh dibanding kesebelasan Inggris lain yang bertanding pada ajang Eropa yaitu 8.916 mil atau 14.348 kilometer. Angka ini sebagian besar karena kunjungan ke Kazakhstan yang menurut Manchester Evening News memakan lebih dari setengah total perjalanan pulang pergi mereka (5.954 mil).

Ole sendiri sudah menggaransi kalau Europa League akan menjadi kompetisi tepat untuk mematangkan para pemain muda mereka seperti Tahith Chong, Angel Gomes dan James Garner. Besar kemungkinan, tiga pemain ini yang akan menjadi tulang punggung klub untuk meraih trofi kedua mereka pada ajang ini.

“Aku yakin kita akan melihat para anak muda ini bermain di Europa League. Kami punya Tuanzebe, Chong, Gomes, Garner, dan Greenwood. Kami akan melihat berapa banyak dari mereka yang akan bermain karena saya sendiri masih belum tahu,” ujarnya menambahkan.

Selain Astana dan AZ, United akan berjumpa dengan FK Partizan. Kesebelasan asal Serbia ini bukan lawan yang asing bagi United karena mereka pernah bertemu dua kali pada semifinal Piala Champions musim 1965/66. Apes bagi United karena Partizan sukses menyingkirkan mereka dengan agregat 2-1. Pada leg pertama, Bobby Charlton dan kawan-kawan kalah 2-0. Hanya gol Nobby Stiles saja yang bisa mereka buat ketika bertemu di Old Trafford pada leg kedua.