Kekalahan melawan Newcastle United pekan lalu tidak hanya memberikan tekanan kepada Ole Gunnar Solskjaer semata. Para pemain yang mengenakan seragam merah tersebut juga tidak luput dari tekanan. Membawa tim mendekat ke zona degradasi alih-alih papan atas membuat beberapa fans merasa marah. Karena para pemain ini, standar United justru merosot tajam.

Ambil contoh Marcus Rashhford. Dalam akun media sosial pribadinya, ia mengungkapkan penyesalan dan permohonan maaf atas hasil-hasil buruk yang diraih Setan Merah sejauh ini. Namun beberapa respon dari para penggemar justru semakin tidak menyukai apa yang dilakukan Rashford tersebut. Banyak dari mereka yang menyebut Rashford terlalu banyak bicara, tidak layak mengenakan nomor 10, atau jauh lebih baik baginya menunjukkan aksi di atas lapangan alih-alih mengetik beberapa karakter di media sosial.

Sisi muak para penggemar United terhadap para pemainnya sendiri sebenarnya sudah muncul ketika laga melawan Newcastle berakhir. Dalam akun YouTube The United Stand, akun para penggemar Manchester United, mereka menangkap momen ketika Andreas Pereira dan Ashley Young mendapat sorakan dari para penggemar United yang menanti di depan bus mereka.

Dalam video berdurasi dua menit tersebut, terlihat Andreas hanya bisa menunduk dan berjalan gontai ketika memasuki bus tim. Beberapa saat kemudian, sorakan menjadi lebih kencang ketika Ashley Young yang berjalan menuju bus. Kapten United tersebut sempat kembali turun untuk menemui penggemar cilik berkebutuhan khusus sebelum akhirnya dia pergi ke sisi lain dan tidak kembali menuju bus tim.

Namun sorakan dari pendukung United tersebut mendadak berhenti ketika Scott McTominay, Axel Tuanzebe, dan David de Gea yang berjalan menuju bus. Meski ada beberapa juga yang mengejek mereka, namun situasinya tidak separah ketika Andreas atau Ashley yang berjalan melalui mereka.

Ketika De Gea sedang memberikan tanda tangan kepada penggemar berkebutuhan khusus tersebut, terlihat Ed Woodward sedang berjalan menuju arah Platinum Club. Mungkin dia ingin menghindari serangan dari para suporter yang sudah pasti akan mengejeknya lebih keras lagi dibanding Andreas dan Ashley.

Rasa muak penggemar United kepada beberapa pemainnya bisa dikatakan menjadi titik puncak dari kegeraman mereka melihat situasi Setan Merah sekarang. Mereka yang disoraki tersebut dianggap gagal dan tidak menunjukkan kualitas mereka sebagai pemain Setan Merah. Padahal, mereka semua adalah pemain-pemain pilihan pelatih yang sudah pasti dianggap jauh lebih baik ketimbang mereka-mereka yang meninggalkan klub ini pada musim panas lalu.

Andreas dan Ashley menjadi salah dua dari pemain yang kerap menjadi sasaran kritik serta hujatan penggemarnya sendiri. Mereka dianggap bukan pemain yang kualitasnya cocok untuk kesebelasan sekelas Manchester United. Namun kedua pemain ini sama-sama mendapatkan perpanjangan kontrak yang membuktikan kalau mereka adalah pemain yang bagus. Sayangnya, hal itu belum bisa mereka tampilkan sejauh ini.

Ini menjadi musim penuh kedua bagi Andreas Pereira. Namun pemain asal Brasil ini terlihat masih kesulitan untuk bermain sebagai salah satu dari pemain yang mengemban peran sebagai pemecah konsentrasi lini belakang lawan. Pergerakannya justru mudah terbaca oleh lawan. Key pass per laga yang dibuat tidak sampai satu buah. Padahal, ia memiliki kemampuan sebagai pemain yang bisa bermain di beberapa posisi. Namun hasilnya belum nampak meski sudah beberapa kali diberi kesempatan.

Dimainkan sebagai gelandang serang, Andreas kebingungan untuk menjalankan peran sebagai pemain nomor 10. Padahal, ia tampil lumayan bagus ketika bermain pada posisi ini saat masih membela Granada. Saat digeser ke posisi sayap, tempat yang menjadi wilayah favoritnya saat membela Valencia, ia juga tidak kalah buruknya. Tidak ada pergerakan-pergerakan yang mumpuni serta tusukan-tusukan yang sering ia tunjukkan ketika di Mestalla dulu.

Sementara bagi Ashley Young, ini sudah menjadi kesekian kalinya bagi eks Watford tersebut untuk menjadi sasaran hujatan. Bahkan pada pra-musim di Singapura lalu ia sudah disambut tidak baik oleh turis-turis yang hadir saat itu.

Menurut Owen Hargreaves, tidak optimalnya para pemain ini disebabkan karena si pemain kerap tidak dimainkan di posisi aslinya. Hal ini yang membuat mereka sulit mempertahankan konsistensi karena peran mereka terus diutak-atik oleh manajernya.

“Andreas lebih nyaman bermain sebagai playmaker, namun dimainkan di sisi kanan. Selain itu, ada banyak pemain yang bermain di luar posisi mereka. Ashley Young kembali dimainkan sebagai bek kiri,” ujar pemain yang dikenal gampang cedera ini.

Namun ucapan Hargreaves ini sendiri sebenarnya bisa dibantah jika melihat atribut yang dimiliki kedua pemain ini. Seperti yang disebut pada paragraf sebelumnya, baik Andreas dan Young punya kemampuan bermain lebih dari satu posisi yang sama baiknya sehingga peran tersebut seharusnya bisa memudahkan tim ini ketika bermain menghadapi lawannya alih-alih mempersulit permainan tim itu sendiri.