Tidak ada yang menyangka kalau Manchester United bisa meraih kemenangan 4-0. Hal ini tidak lain karena lawan yang dihadapi mereka adalah Chelsea, sesama penantang untuk memperebutkan satu tempat di zona Liga Champions. Marcus Rashford (dua gol), Anthony Martial, dan Daniel James, hadir sebagai pencetak gol pada pertandingan tersebut.
Meski menang telak, namun permainan Setan Merah masih jauh dari kata istimewa. Mereka memang bisa mencetak 4 gol, namun sepanjang 90 menit United justru kesulitan mengeluarkan permainan terbaik mereka. Beberapa kali mereka membuat kesalahan seperti kesalahan individual, kesalahan dalam melakukan passing, dan cara bertahan yang masih belum padu. United tertolong oleh efektivitas lini depan mereka jika tidak ingin disebut menang beruntung.
Meski membutuhkan perbaikan dalam beberapa aspek, namun beberapa individu United tampil begitu apik. Terutama bagi tiga rekrutan baru mereka yaitu Daniel James, Aaron Wan-Bissaka, dan Harry Maguire. Tanpa mengecilkan peran James dan AWB, sosok Maguire begitu mencuri mata khalayak pada pertandingan kemarin.
Dia datang dengan label sebagai bek termahal dunia. Ujian langsung datang ketika United dihadapkan dengan Chelsea pada pekan pertama. Maguire jelas dituntut untuk tampil baik mengingat ia dibeli sebagai tandem Victor Lindelof sekaligus sebagai pemutus tren United yang mengandalkan Chris Smalling dan Phil Jones di lini belakang.
Beruntung bagi Maguire karena ia membuat salam perkenalan yang sangat baik. Sepanjang 90 menit, ia menjadi sosok yang paling menonjol diantara pemain belakang lainnya. Maguire membuat 7 sapuan, 5 kali sapuan dengan kepala, 4 intersep, 5 kali memenangi duel udara, dan 2 kali melakukan blok.
Tidak hanya itu, Maguire juga beberapa kali mengisi kekosongan yang ditinggalkan Luke Shaw, satu-satunya pemain United yang tampil begitu buruk pada pekan lalu. Shaw, yang beberapa kali salah dalam penempatan posisi, berhasil di-cover dengan baik oleh Maguire yang berada di sebelahnya.
Ia juga berandil besar dalam terciptanya gol kedua United dari Anthony Martial. Marking ketat terhadap Tammy Abraham membuat striker Chelsea tersebut tidak bisa melakukan kombinasi umpan kepada pemain Chelsea lain sehingga bola terlepas dari kakinya. Dari momen itulah, United akhirnya mencetak gol keduanya.
Oleh Manchester Evening News, Maguire mendapat nilai 8. Nilai ini sama dengan yang diraih oleh De Gea, AWB, Paul Pogba, dan Marcus Rashford. Meski nama yang disebut terakhir menjadi Man of the Match versi klub, namun Maguire mendapat gelar MOTM versi Sky Sports. Ia juga mendapat banyak sekali pujian, terutama dari para pundit yang menyaksikan pertandingan tersebut.
“Saya merasa Maguire layak mendapat gelar pemain terbaik. Dia solid seperti batu dan seperti yang kita tahu, dia adalah pemain penting untuk klub termasuk United. Ia tidak hanya memiliki pengetahuan taktik tetapi kepribadian dan caranya membaca permainan. Cara dia membaca permainan juga bagus karena dia punya kepercayaan diri,” tutur Mourinho.
Atas dasar inilah seorang Jose Mourinho begitu menginginkan mantan bek Sheffield United ini pada transfer musim panas 2018. Saat itu, ia menyeruak dengan menjadi salah satu pemain yang menonjol pada Piala Dunia 2018. Akan tetapi, transfer itu urung terjadi dan baru terealisasi semusim kemudian. Mourinho begitu ngebet kepada Maguire untuk bisa menjadi tandem bagi Victor Lindelof.
“Maguire memberikan kepercayaan diri di lini belakang. Sebuah tim bisa sangat berbahaya dalam menyerang, tetapi jika Anda merasa bahwa akan ada kesalahan defensif yang akan datang, maka kepercayaan diri itu perlahan menghilang dan lawan akan mendapat gol. Dengan Harry di lini belakang, para pemain depan United tampak bermain lebih percaya diri.”
“Saya melihat Victor Lindelof dan Harry Maguire bisa bermain bersama dan membentuk kerja sama yang apik musim ini. Harry hanya perlu memahami rekan-rekannya dengan lebih baik dan ia akan menjadi aset yang luar biasa. Sebagai contoh, dalam laga ini, ia dapat memahami jika ia perlu menutup ruang yang ditinggalkan Luke Shaw, di mana ia mungkin perlu melakukannya cukup sering musim ini saat bermain dengannya,” ujar Mourinho menambahkan.
Tidak hanya Mourinho, Gary Neville juga mengatakan kekagumannya terhadap pemain berusia 26 tahun tersebut. Ia menganggap kedatangan Maguire ke United memberikan dampak yang sama besarnya seperti ketika Liverpool kedatangan Virgil van Dijk.
“Kita sedang membicarakan apa yang dilakukan Van Dijk kepada Liverpool. Seorang bek tengah yang tidak hanya membantu dirinya sendiri tapi punya dampak bagi para pemain yang lain. Terlalu dini menyebut Maguire akan membuat perbedaan yang sama seperti Van Dijk, tetapi dia punya potensi untuk melakukannya. Dia akan memberi stabilitas kepada United dalam lima sampai enam tahun ke depan,” kata Gary.
Composure alias ketenangan ketika melakukan sesuatu memang menjadi senjata bagi Maguire. Saat ini, ia memberikan warna baru di lini belakang United yang sebelumnya selalu diisi wajah-wajah panik ala Chris Smalling dan Phil Jones. Sekarang, para penggemar United berharap Maguire terus konsisten menjaga penampilannya dan terhindar dari cedera.