Foto: Goal.com

Penggawa Manchester United asal Swedia, Victor Lindelof, sebenarnya memulai pekan internasionalnya dengan baik. Pada pertandingan pertama melawan Kepulauan Faroe, ia berhasil mencetak sebuah gol dalam kemenangan telak 4-0 Blagult di Torshavn. Proses golnya pun cukup cantik. Lindelof membuat gol dari tendangan voli setelah menerima umpan silang dari sisi kanan penyerangan.

Akan tetapi, Swedia gagal melanjutkan tren positif tersebut. Tiga hari berselang, mereka justru bermain imbang atas rivalnya sesama negara Skandinavia, Norwegia, di kandang sendiri. Skuad asuhan Janne Andersson bahkan harus tertinggal lebih dulu sebelum Emil Forsberg menyelamatkan mereka dari kekalahan.

Hasil ini cukup merugikan bagi Swedia. Kehilangan dua poin, membuat jarak mereka dengan Rumania kini menyempit menjadi satu angka saja. Langkah mereka untuk melaju ke putaran final bisa sangat menyulitkan karena pada jeda internasional berikutnya, timnas Swedia harus menjamu timnas Spanyol.

Hasil imbang melawan Norwegia membuat Lindelof merasa sangat kecewa. Ia merasa kalau dia menjadi salah satu pemain yang tampil buruk pada pertandingan tersebut. Ia bahkan dengan berani mengutuk permainannya sendiri. Hal itu ia ungkapkan langsung di depan para wartawan Swedia dan Norwegia selepas pertandingan tersebut.

“Saya pikir saya memainkan permainan yang mengerikan. Saya adalah pemain yang punya standar tinggi. Saya pikir saya hanya memiliki dua operan saja ke sektor depan. Saya seharusnya lebih bisa mengontrol permainan tapi saya tidak melakukannya pada pertandingan tersebut,” tuturnya seperti dikutip dari Manchester Evening News.

“Segala sesuatunya berjalan buruk bagi kami. Kami memiliki semua syarat untuk memainkan permainan yang bagus. Kami bermain di kandang sendiri dengan didukung para penggemar yang fantastis dan melawan Norwegia. Akan tetapi, kami harus kehilangan dua poin. Mengapa? Saya tidak tahu.”

Lindelof nampak menyadari kalau penampilannya saat ini sedang dalam sorotan. Ketika membela Manchester United, pemain kelahiran Vasteras ini juga sedang dalam sorotan. Hal ini tidak lepas dari penampilan Lindelof yang tidak sebaik musim lalu. permainannya justru kembali seperti ketika ia datang pertama kali ke Manchester, ragu-ragu dan kerap membuat kesalahan mendasar.

Dalam dua pertandingan terakhir bersama United, Lindelof berperan atas bobolnya gawang De Gea. Ketika melawan Crystal Palace, Lindelof kalah duel udara dengan Cheikhou Kouyate yang membuat Andre Ayew menjadi tidak terkawal dan mencetak gol dengan mudah. Sepekan berselang, Lindelof tidak bisa mengawal Jannik Vestergaard. Ada miskomunikasi yang terjadi antara ia dengan Harry Maguire sehingga bek Denmark tersebut bisa leluasa menyundul bola.

Tidak sedikit para penggemar United meminta Lindelof untuk diistirahatkan terlebih dahulu ketika United bertanding melawan Leicester City akhir pekan nanti. Di sisi lain, bek tengah jebolan akademi, Axel Tuanzebe, sedang memperbaiki bentuk tubuhnya agar bisa mendapat kesempatan tampil melindungi gawang De Gea bersama Harry Maguire.

Meski mulai kembali mendapat kritik, namun Ole Gunnar Solskjaer tidak mau ikutan mengkritik Lindelof. Menurut pria berusia 46 tahun ini, membuat kesalahan adalah sesuatu yang wajar bagi seorang pesepakbola. Ia menganggap Lindelof adalah pemain dewasa sehingga ia yakin kalau si pemain bisa memperbaiki performanya sendiri.

“Sebagai bek tengah, sesekali Anda akan kehilangan kesempatan untuk menyundul bola. Kadang-kadang memberika kerugian bagi tim. Minggu lalu, dia kehilangan satu kesempatan memenangi duel udara sehingga lawan bisa mencetak gol. Minggu ini, dia kembali kehilangan kesempatan memenangi duel udara yang lagi-lagi menjadi gol,” ujar Ole selepas laga melawan Southampton.

“Anda tidak bisa mengharapkan seorang bek tengah bisa memenangkan pertandingan. Lindelof bukan lagi anak kecil. Vestergaard melakukannya lebih baik. Dalam situasi seperti itu, butuh 10 detik lebih cepat untuk berpikir agar bisa menghalau umpan silang sebelum lawan membuat sesuatu. Namun selain kesalahannya, Victor pasti akan baik-baik saja.”

Sejak dibeli pada musim panas 2017, Lindelof menjadi salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki United. Ia bahkan masuk dalam jajaran 10 rekrutan terbaik United setelah era Sir Alex Ferguson versi Manchester Evening News. Berkat penampilannya yang membaik pada musim lalu, manajemen kini bersiap memberikan perpanjangan kontrak lima tahun kepadanya.