Memiliki peluang untuk lolos lebih cepat, jika sukses mengalahkan Republik Ceska, nyatanya Inggris justru mempersulit langkah mereka sendiri. Pada laga kualifikasi Piala Eropa beberapa waktu lalu, mereka takluk dengan skor 2-1. Sempat unggul melalui penalti Harry Kane, Ceska kemudian berbalik unggul melalui gol Jakub Brabec dan Zdenek Ondrasek.
Kekalahan tim Tiga Singa tersebut menyisakan cerita menarik. Salah satunya datang dari Harry Maguire. Hal ini tidak lepas dari komentar spontannya ketika ditemui oleh wartawan setelah pertandingan. Pemain termahal nomor dua United ini menyebut kalau kekalahan Inggris dikarenakan para pemain masih membawa permainan dari klub mereka ke tim nasional. Dengan kata lain, ia menyebut kalau penampilan buruk bersama United membuatnya tidak optimal ketika bermain bersama negaranya.
“Mungkin saja karena masing-masing klub kami sedang bermain buruk. Kami membawa cara main di klub kita ke tingkat internasional. Itu adalah pertandingan yang sulit. Kami tampil sangat ceroboh. Kita memimpin dalam permainan tetapi kami tidak layak untuk memimpin hasil pertandingan. Kita memberi mereka gol-gol yang mudah dan kita harus memperbaiki masalah itu,” ujarnya.
Papan Tengah dan Bawah di Lini Belakang Inggris
Jika melihat permainan Inggris di laga tersebut, mereka sebenarnya pantas menderita kekalahan. Meski menguasai penguasaan bola, namun mereka kesulitan untuk menembus lini belakang Republik Ceska. Hanya empat shoot on target saja yang bisa dibuat. Angka ini adalah setengah dari total yang dibuat oleh Ceska. Anak asuh Jaroslav Silhavy jauh lebih membahayakan dari tim yang diasuh Sothgate. Mengenaskan apabila ketika mengetahui kalau Ceska dikalahkan 5-0 oleh mereka pada pertemuan pertama.
Alasan Maguire pun cenderung tidak masuk akal. Seorang pemain sepakbola harus menunjukkan sisi profesionalisme mereka. Boleh-boleh saja ia mengeluhkan kondisi klubnya yang terpuruk, namun ketika ia sudah berganti seragam negaranya, maka dia harus melupakan sejenak urusan klubnya dan menunjukkan penampilan terbaiknya. Lagipula, Maguire merupakan salah satu pemain yang punya pengalaman di tim nasional sehingga ia harus menunjukkan kalau tekanan-tekanan seperti itu tidak mengganggu fokusnya.
Namun jika melihat susunan pemain yang diturunkan Southgate, maka alasan Maguire bisa dijadikan pertimbangan. Pasalnya, dari lima pemain belakang (4 bek + 1 kiper) yang dimainkan, empat diantaranya adalah pemain-pemain yang klubnya sedang dalam performa yang buruk di level klub.
Southgate memainkan Jordan Pickford dan Michael Keane yang timnya saat ini yaitu Everton sedang berada pada urutan ke-18. Di sisi kiri, Southgate memainkan Danny Rose yang penampilannya di level klub juga belum menunjukkan tanda-tanda akan membaik. Satu lagi sudah pasti Harry Maguire yang timnya saat ini, yaitu Manchester United, masih terjebak pada peringkat ke-12. Hanya Kieran Trippier saja yang timnya tidak mengalami masalah apa pun dari segi performa di La Liga Spanyol.
Southgate sendiri memang tidak bisa berbuat banyak untuk lini belakangnya. Ia sudah kehilangan John Stones dan Kyle Walker karena mengalami cedera. Namun jika melihat bangku cadangan Inggris, Southgate bisa memainkan beberapa pemain yang sedang on-fire di klubnya. Sebut saja Trent Alexander-Arnold, Ben Chillwell, atau bahkan memainkan salah satu diantara Tyrone Mings dan Fikayo Tomori.
Lagipula, Maguire tidak perlu menyalahkan performanya di klub yang membuatnya tampil buruk. Ketika bermain melawan Ceska, Southgate memainkan trio Raheem Sterling, Mason Mount, dan Jadon Sancho di lini depan. Tiga pemain yang sedang tampil bagus di klubnya masing-masing. Namun tetap saja mereka tidak bisa memberikan servis yang bagus kepada Harry Kane. Singkatnya, Inggris memang pantas kalah karena permainan mereka yang buruk alih-alih karena performa buruk satu sampai dua pemain saja.S
Hilangnya Rasa Percaya Diri
Terlepas dari penampilannya di tim nasional Inggris, Harry Maguire memang sedang berada dalam fase penurunan dalam permainannya. Selama memperkuat Manchester United. ia belum menunjukkan kapasitasnya sebagai pemain yang layak dihargai 80 juta paun. Ia masih terlihat kikuk dan belum bisa berkoordinasi dengan baik oleh rekan setimnya.
Meski lini belakang United sudah disebut membaik dibanding musim lalu, namun mereka sudah kebobolan delapan gol dari delapan laga Premier League musim ini. Secara rata-rata, maka United kebobolan satu gol per laga. Kesulitan mencetak gol di lini depan, United dipastikan masih mudah untuk kebobolan meski jumlahnya tidak semengerikan musim lalu.
Hal ini yang membuat para pemain United kerap tampil tidak bersemangat. Henry Winter, jurnalis The Times, menyebut kalau seluruh pemain United yang bermain ketika melawan Newcastle United tidak memiliki semangat bertanding dan tampil seperti baterai yang kehabisan daya. Selain Henry, Jonathan Wilson menyebut kalau pemain United bermain layaknya orang yang sedang berjalan dalam tidur. Betapa buruknya penampilan di klub inilah yang sayangnya dijadikan alasan oleh Harry Maguire ketika timnas Inggris menderita kekalahan.