Dua tahun sudah Bruno Fernandes berkarier bersama Manchester United. Melihat kontribusinya yang tidak pernah habis, kehadirannya memang menjadi sebuah berkah di tengah prestasi yang belum kunjung hadir bagi klub ini.
Dalam dunia psikologi manusia dituntut untuk selalu melakukan refleksi. Menurut psikolog Dyah Larasati, teori ini diartikan sebagai sebuah proses eksplorasi dan pemaknaan mendalam terkait diri kita. Biasanya, hal ini mencakup pikiran, perasaan, perilaku, keinginan, motivasi, dan keyakinan kita. Dengan refleksi, manusia dapat menemukan dan mengenal diri mereka dengan lebih baik.
Bagi Bruno Fernandes, tidak ada waktu yang lebih tepat untuk melakukan refleksi selain tahun ini. Pada 29 Januari 2022 lalu, ia tepat berada dua tahun di klub ini. Sudah banyak hal yang ia lakukan bersama klub ini. Suka dan duka sudah ia rasakan. Dari nikmatnya menjadi salah satu yang terbaik, hingga pahitnya kegagalan mendapat piala.
Di tengah inkonsistensi yang masih dialami klub ini untuk meraih trofi, ada satu hal yang tidak pernah mati dalam diri Bruno. Hal itu adalah konsistensi. Gol atau assist masih bisa ia berikan dalam kondisi apa pun. Bahkan meski musim ini dibilang belum menjadi musim terbaiknya, namun catatan 8 gol dan 12 assist di semua kompetisi tentu bukan pencapaian receh.
Hingga Januari lalu, Bruno hanya kalah dari Mohamed Salah dan Harry Kane soal keterlibatan gol (jumlah gol + asssist) dalam dua musim terakhir Premier League. Bruno terlibat dalam 43 gol United dalam kurun waktu tersebut, sedangkan Kane memiliki 44 serta Salah 52. Tentu sebuah kontribusi yang menunjukkan betapa pentingnya Bruno bagi klub ini.
Statistik ini belum ditambah dengan catatan lain dimana ia juga menjadi pemain dengan umpan kunci terbanyak dan paling sering melepaskan umpan terobosan kepada rekan setimnya. Bahkan ia juga kerap terlibat dengan aspek yang tidak melibatkan bola seperti melakukan pressing.
“Dari perspektif pribadi, saya ingin statistik saya lebih baik dari musim lalu dan mencetak banyak gol serta assist, membuat peluang untuk rekan setim dan segalanya. Tapi yang paling penting adalah Anda menunjukkan kalau dari pertandingan demi pertandingan Anda terus meningkat,” ujarnya.
Bruno sendiri senang bisa sejajar dengan dua nama itu. Akan tetapi, ia merasa kalau masih banyak yang harus ia lakukan lagi di masa yang akan datang. Sungguh sebuah ambisi yang menunjukkan hasrat seorang Bruno untuk terus lebih baik lagi di pertandingan berikutnya.
Banyak yang menyebut kalau United kerap bergantung kepada Bruno. Hal ini tentu tidak menjadi soal mengingat dia memang pemain penting. Bruno membuat 48 gol dan 37 assist dari 112 pertandingan. Selain itu, ia juga jarang cedera. Hanya akumulasi kartu yang bisa menghentikan energi Bruno di atas lapangan.
Satu target yang kini sedang dicari Bruno adalah trofi. Dengan kontribusinya yang begitu besar nyaris di setiap pertandigan, tentu tidak adil rasanya jika tidak mendapat ganjaran berupa gelar. Musim ini, gelar Liga Champions menjadi satu-satuya gelar yang tersedia. Rasanya sulit mengingat United harus bersaing dengan tim besar lainnya.
Namun, disaat mereka masih memiliki Bruno, maka asa itu tetap harus ada. Sekadar informasi, Bruno selalu memberi assist pada lima dari enam laga babak grup Liga Champions. Pekan depan, ia akan beraksi untuk membawa klub ini bisa mengakhiri musim jauh lebih baik dari musim lalu.