Musim 2018/2019 sudah mendekati garis finis, namun Alexis Sanchez masih belum bisa memberikan performa terbaiknya bersama Manchester United. Si pemain malah justru terkena cedera yang membuatnya absen hingga beberapa pekan. Sanchez kembali berpeluang menutup musim keduanya bersama United dengan nilai yang negatif.

Padahal, ia diharapkan bisa menjadi salah satu pilar penting Setan Merah. Bayangkan saja, ia merupakan pemain dengan gaji termahal dibanding rekan setimnya. Di Premier League pun, Sanchez menjadi pemain dengan bayaran termahal dibanding Mesut Ozil, Kevin De Bruyne, dan Ngolo Kante, tiga pemain yang kontribusinya untuk tim yang dibela jauh lebih besar ketimbang Sanchez.

Pintu keluar pun diberitakan siap dibuka oleh Manchester United. Mahalnya gaji Sanchez membuat beberapa pemain United ingin mendapatkan gaji serupa. Salah satunya David De Gea yang sampai sekarang kontraknya masih menggantung karena si pemain menginginkan gaji yang minimal mendekati milik Sanchez.

Beberapa kesebelasan yang berminat kepada Sanchez juga mempermasalahkan besarnya gaji yang ia miliki. Juventus katanya ingin merekrutnya, namun dengan catatan gajinya dikurangi karena terlalu tinggi.

Sanchez sendiri masih bertekad untuk memperbaiki performanya bersama United. Hal ini dikarenakan ia sudah menyukai klub ini sejak masih belia. Ia juga masih terikat kontrak dengan United hingga tahun 2022 yang menandakan ada waktu tiga tahun untuk memperbaiki diri. Jika masih diberikan kesempatan, ia ingin membalas dukungan para penggemar yang memenuhi Old Trafford dengan memberikan trofi.

“Saya ingin terus menunjukkan kecintaan saya pada sepakbola. Saya tahu apa yang saya bisa lakukan. Saya percaya pada kemampuan saya. United adalah klub yang sangat penting, tidak hanya di Inggris tetapi juga di dunia, dan saya ingin membantu klub ini memberikan trofi kepada para pendukung,” ujarnya seperti dilansir dari Sky Sports.

“Ketika saya masih muda, saya menyukai United. Saya bersumpah. Sebagai anak kecil, saya menyukai United. Saya sangat menyukai mereka dan saya ingin menunjukkan kalau saya bisa memberikan kegembiraan kepada orang-orang. Hal ini semata-mata karena saya ingin menang.”

Musim lalu, Sanchez nyaris menepati janjinya untuk memberikan kegembiraan kepada para pendukung United. Penampilan gemilangnya di Piala FA, membawa United melangkah ke final untuk berhadapan dengan Chelsea. Akan tetapi, pada partai puncak United justru kalah 1-0 melalui gol penalti Eden Hazard.

“Saya ingin membuat para penggemar United bahagia. Saya ingin mencetak gol. Saya ingin menyenangkan mereka. Saya ingin memenangkan trofi. Ketika kami kehilangan final Piala FA tahun lalu dari Chelsea, saya benar-benar merasa tidak bahagia. Saya tidak senang sama sekali. Bahkan, saya sedih karena tidak bisa membuat mereka (pendukung) bahagia. Padahal, saya melihat Wembley berwarna merah saat itu.”

Sanchez punya harapan yang sangat besar untuk Manchester United. Ia ingin membayar 350 ribu paun yang sudah dibayar klub dengan trofi agar kariernya tidak lagi dicap negatif oleh para pendukung United.

Namun, ada baiknya Sanchez jangan terlalu muluk-muluk memikirkan soal gelar. Alangkah baiknya, ia fokus memperbaiki penampilannya terlebih dahulu. Dalam 41 pertandingan yang sudah ia mainkan, laga ketika Sanchez bermain bagus bisa dihitung dengan jari atau bahkan hampir tidak ada sama sekali. Jika ia bisa bermain bagus dan terus konsisten, maka gelar akan datang dengan sendirinya sebagai bonus. Selain itu, 350 ribu paun yang dibayarkan klub per minggunya tidak akan sia-sia.